Mohon tunggu...
Jihan Izdihar
Jihan Izdihar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi

I love to take photos and videos of everything. Here's what i think, i think part of it has something to do with this fear of losing memory, we're afraid of a magical moment in our lives happening. Selamat menikmati dan membaca tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Hidden Gem Lorong Pasar Beringharjo, Pernah ke Sini?

1 Desember 2023   09:00 Diperbarui: 1 Desember 2023   09:09 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

YOGYAKARTA - Siapa sih yang tak kenal dengan Pasar Beringharjo Yogyakarta? Ya, pasar ini tak bisa dilepaskan dari jantung ekonomi masyarakat Yogyakarta yang memiliki nilai historis. Pasar yang berada di pusat kota Yogyakarta menjadi pasar paling ramai dikunjungi baik itu musim liburan mau pun hari kerja. Yogyakarta seolah tidak pernah sepi. Banyaknya destinasi wisata yang ditawarkan dengan budget yang relatif terjangkau membuat wisatawan berbondong -- bondong untuk datang ke sana, dan menjadi salah satu tujuan para turis yang berkunjung ke Yogyakarta. Tujuan para turis tersebut tentu saja tak lain adalah untuk wisata kuliner serta berbelanja oleh-oleh khas Yogyakarta.

Dahulu, wilayah di mana Pasar Beringharjo berdiri adalah hutan beringin yang kemudian berkembang menjadi pusat transaksi ekonomi setelah Kesultanan Ngayogyakarta pada tahun 1758. Setelah berabad-abad, keraton memutuskan untuk mengubah hutan itu menjadi sebuah pasar yang dikenal dengan nama Beringharjo.Pada tanggal 24 Maret 1925, keraton mengontrak Perusahaan Beton Hindia Belanda untuk membangun 11 kios untuk los-los di pasar tersebut. Pada akhir Agustus 1925, 11 kios tersebut sudah selesai dibangun, menandai awal dari pasar Beringharjo sebagai pasar tertua yang memiliki nilai historis yang erat terkait dengan keraton Yogyakarta.

Pasar Beringharjo terletak di tengah kota Yogyakarta, tepatnya di Jalan Pabringan No. 1, di ujung selatan Jalan Malioboro dan berdekatan dengan Benteng Vredeburg serta Taman Budaya. Karena lokasinya yang strategis, pasar ini selalu ramai dengan pengunjung. Di sekitarnya, terdapat banyak tempat menarik yang layak dikunjungi, seperti Museum Benteng Vredeburg dan Taman Pintar Yogyakarta. Seperti Pasar Beringharjo, kedua tempat ini juga selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung. Tidak ketinggalan, di sekitar Pasar Beringharjo juga terdapat Jalan Malioboro yang ikonik dan menjadi spot favorit para turis untuk berfoto.

Pasar ini menyimpan berbagai harta terpendam yang serba ada, mulai dari jajanan pasar, uang kuno, pakaian, makanan cepat saji, bahan dasar jamu tradisional, sembako, hingga barang antik. Bagi pecinta jamu-jamuan bisa berkunjung ke lantai dua pasar bagian timur, dimana terdapat pusat penjualan bahan dasar jamu dan rempah-rempah. Bahan jamu yang dijual seperti kunyit, temulawak, jahe, kayu manis, dan masih banyak lagi. Di lantai 3 bagian belakang gedung pasar, anda bisa berkunjung untuk melihat deretan kios-kios yang menjual barang-barang etnik lucu dan menarik.

Nah, salah satunya kios favorit di Pasar Beringharjo yang menjual kebaya. Bu Pur Namanya, ia menjual kebaya lawas yang dimana zaman sekarang sudah sangat sulit untuk ditemukan. Menariknya, kebaya yang dijual di beri harga dengan tarif sangat murah. Bu Pur mengatakan, kebaya yang mereka jual dengan harga relative yaitu kisaran harga 25.000 sampai 45.000 rupiah. Model kebaya yang mereka jual beragam dari yang lawas hingga modern. Kebaya modern pun mereka tidak memberi harga yang sangat mahal. "Untuk satu style baju dan rok kebaya modern kita hanya kasih harga sekitar 50.000 saja" ujar Bu Pur, Senin (27/11).

Di samping kebaya, jika Anda mencari batik, tempat ini adalah pusatnya. Di sini, Anda akan menemukan koleksi batik lengkap mulai dari katun hingga sutra dengan harga mulai dari puluhan ribu hingga sejuta. Pasar ini juga menawarkan banyak anyaman rotan dan produk lain dengan desain estetis yang menarik. Tak hanya menyediakan barang-barang unik, tetapi kios-kios di sini juga menjual barang-barang dengan harga terjangkau, seperti tas jinjing yang dijual dengan harga Rp 7.500 saja. Selain koleksi estetis, barang-barang antik seperti mesin ketik tua, helm dari era 60-an, dan pakaian impor bekas juga tersedia dengan harga yang jauh lebih murah dari harga aslinya.

Setelah puas berkeliling di dalam pasar, Anda bisa menjelajahi wilayah di luar pasar dan menikmati berbagai jajanan kecil untuk mengganjal perut yang kelaparan karena lelah mengelilingi dalam pasar Beringharjo. Area lua pasar Beringharjo pun terdapat berbagai macam penjual kue kecil dan minuman untuk menyegarkan diri. Itulah beberapa surga tersembunyi yang bisa Anda temui di pasar Beringharjo. Jadi, bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk mengunjungi pasar ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun