Mohon tunggu...
Jheny Yeheskiel
Jheny Yeheskiel Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Pamulang

BTMT

Selanjutnya

Tutup

Seni

Di Tengah Kesibukan, Apakah Kita Lupa Cara Menikmati Hidup?

30 November 2024   13:50 Diperbarui: 30 November 2024   13:50 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Konsep "slow living" yang belakangan ini semakin populer dapat menjadi jawaban bagi kita yang merasa terperangkap dalam kesibukan. Slow living mengajak kita untuk memperlambat ritme kehidupan, berhenti sejenak untuk menikmati setiap momen, dan lebih sadar akan kualitas hidup yang kita jalani. Ini bukan berarti kita harus berhenti bekerja atau menolak kemajuan teknologi, tetapi lebih kepada mengatur ulang prioritas dan memberi ruang bagi kegiatan yang membawa kebahagiaan dan ketenangan.

Dalam banyak hal, slow living mengajarkan kita untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri, dan untuk lebih menghargai waktu yang kita miliki, baik dengan diri sendiri maupun bersama orang lain. Kehidupan yang seimbang bukanlah soal mencapai segalanya, tetapi tentang merasa puas dengan apa yang telah kita capai dan menikmati prosesnya.

Kesimpulan

Di dunia yang terus bergerak cepat, kita sering kali terjebak dalam rutinitas yang membuat kita lupa untuk menikmati hidup. Namun, jika kita terus-menerus mengabaikan kebutuhan kita untuk berhenti dan merenung, kita berisiko kehilangan makna sebenarnya dari kehidupan itu sendiri. Oleh karena itu, penting untuk memberi ruang bagi diri kita untuk berhenti, menikmati momen-momen kecil, dan merayakan hidup, meskipun di tengah segala kesibukan. Jangan biarkan kesibukan menghalangi kita untuk menikmati apa yang paling berharga: hidup itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun