Mohon tunggu...
Ronaldo Cemungut
Ronaldo Cemungut Mohon Tunggu... -

Saya penggemar cerry belle

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hiruk Pikuk Kehidupan Di Kota Pelajar

19 September 2012   03:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:15 1490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah anda mahasiswa Jogja? Yogyakarta atau yang sering disebut Jogja adalah Kotaistimewa yang berada di pulau jawa dan cukup dikenal oleh sebagian orang di dunia. Jogjaterkenal dengan makanan khasnya yaitu gudeg. Selain makanannya yang khas, Jogja terkenal dengan kebudayaannya dan tempat-tempat yang bersejarah.Jogja menjadi kota yang diserbu oleh pelajar yang akan melanjutkan pendidikannya keperguruan tinggi. Jogja pun dipenuhi oleh mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia.Perguruan tinggi yang dituju oleh pelajarseperti UIN, UGM, UNY, UII, UMY, UAD dll.

Jogja selalu menjadi kota yang diserbu banyak pelajar, sepertihal nya saya juga memberanikan diri untuk menjadi mahasiswa di Jogja. Entah kenapa Jogja mempunyai dayatarik tersendiri baik untuk pelajar, wisatawan, dan orang yang mencari pekerjaan. Biaya hidup di Jogja pun terbilang cukup murah, didukung dengan orang-orangnya yang ramah-ramah. Jogja sangat beragam penduduknya, hamper dari semua daerah di Indonesia berdatangan keJogja dengan kepentingan yang berbeda beda. Masyarakat pun tidak herandengan beragamnya pendatang dari berbagai daerah tersebut,sudah menjadi kebiasaan setiap tahunnya Jogja didatangi oleh para pelajar yang melanjutkan untuk kuliah.Warga asli pribumi juga bisa mendapat untung dari pelajar yang berdatangan ke Jogja, warga jogja membuat usaha seperti kos-kosan, membuat warung makan, membuat café-café, loundry, dan sebagainya yang pasti banyak menguntungkan warga pribumi. Permasalahanya adalah Jogja menyandang predikat sebagai kota pelajar yang di penuhi pelajar dari berbagai daerah, selain harus hidup mandiri, pelajar puna kan mendapat tantangan hidupnya di Jogja, terutama dalam hal pergaulan.

Mahasiswa harus berlatih mandiri dan harus belajar mengatur kehidupanya sendiri yang sudah jauh dari orang tua. Anak yang biasanyapagi-pagidibangunin orang tua membuat sarapan untuk kita, sekarang harus berlatih untuk hidup sendiri tanpa orang tua. Sebenarnya menjadi mahasiswa perantauan itu sama saja dengan kita sedang melatih mental kita sendiri, dan mau dibawa kemana si diri kita ini, jiwa kita mau kemana si setelah menjadi mahasiswa, kita mau apa si disini? Apalagi yang kita tau di Jogjabanyak yang namanya tempat hiburan entah itu tempat hiburan yang positif atau tempat hiburan yang negative dan tentunya untuk pergaulan kita juga harus hati-hati dalam bergaul dan memilih teman. Banyak mahasiswa yang dari awal sudah niat untuk mencari ilmu tetapi karena terlena dengan kehidupan kos yang bebas dan tidak ada yang mengatur dan gara-gara pergaulan kita yang tidak bisa berhati-hati dalam memilih teman akhirnya banyak mahasiswa yang terjerumus dengan hal-hal yang negative seperti minum-minuman keras,narkoba, dan lain sebagainya. Mungkin mereka berfikiran sudah jauh dari orang tua dan orang tua taunya kita disini untuk kuliah mencari ilmu padahal tidak tau kelakuan anak-anaknya disini sudah seperti apa. Kita harus prihatin kepada orang tua kita yang bersusah payah membiayai kita. Untuk itu kewajiban kita adalah harus berlajar dengan baik sesuai dengan harapan orang tua kita. Mungkin untuk mahasiswa yang disini benar-benar niat untuk kuliah dan mencari ilmu tidak masalah, tetapi untuk mereka yang cuma bisanya mengahambur-hamburkan uang orang tuanya tanpa memikirkan orang tua kita banting tulang mencari uang untuk membiayai kuliah kita dari awal sampai selesai,sungguh memprihatinkan untuk mahasiswa-mahasiwa seperti itu. Untuk itu pihak orang tua pun harus memperhatikan pendidikan anaknya agar pendidikannya berjalan lancar.Sebagai orang tua harus tahu keadaan anaknya, jangan sampai orang tua lepas control terhadap anaknya.

Jadi sebagai mahasiswa, marilah kita jaga kepercayaan yang diberikan oleh orang tua kita, jangan sampai kita merusak kepercayaan yang diberikan oleh orang tua kepada kita, kelak kita besok juga akan merasakan hasilnya jika kita melakukan kewajiban kita dengan sebaik-baiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun