Mohon tunggu...
Raka JhanifIswara
Raka JhanifIswara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Salatiga

Hobi : Olahraga Kebiasaan : Diskusi Konten yang disuka : Edukasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengoptimalan Manajemen Masjid Jami' Al-Manar sebagai Media Informasi Masyarakat

14 Mei 2022   19:15 Diperbarui: 14 Mei 2022   21:01 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

     Kata masjid berasal dari kata Bahasa Arab, masjid secara bahasa yaitu tempat sujud. Jika kita lihat secara harfiah, kata pokoknya: sujudan, fiil madinya sajada. Fi,il sajada diberikan awalan ‘ma’, sehingga terjadi isim makan. Isim makan ini yang menyebabkan perubahan kata dari sajada menjadi masjidu . Secara istilah pengertian masjid adalah sebagai berikut:” Tempat susjud yaitu tempat umat islam mengerjakan sholat,dzikir kepada Allah SWT dan hal-hal yang berhubungan dengan Dakwah islamiyah.

     

     Upaya mengoptimalkan kualitas jamaah masjid ini mesti terstruktur dalam program kegiatan yang terarah dan teratur. Program ini terkait dengan bimbingan jamaah. Program ini menjadi sandaran bagi semua kegiatan bimbingan jamaah dimasjid, sehingga akurat dan tujuannya. Program ini sudah tentu harus ditetapkan dalam berbagai bentuk kegiatan yang konkret yang dapat dirasakan manfaatnya oleh jamaah. 

Kegiatan kongkret itu diwujudkan secara berkelanjutan dan intensif, agar pengoptimalisasi jamaah yang diharapkan tercapai dengan sukses dan matang. Memang ada hubungan antara kualitas jamaah dan pengurus masjid. Jamaah yang berkualitas akan melahirkan pengurus yang berkualitas. 

Pengurus yang berkualitas mampu memimpin dan membimbing jamaah menjadi lebih berkualitas. Oleh karena itu jamaah dan pengurus masjid perlu bekerja sama untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka meningkatkan kualitas dirinya.

     Kegiatan manajemen masjid meliputi kegiatan untuk mensupport persiapan pelaksanaan aktivitas, penyediaan fasilitas dalam operasional, koordinasi kegiatan masjid baik internal maupun eksternal masjid, dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi (monev). 

Bagaimana dengan manajemen program Masjid Jami’ Al-Manar? Manajemen program Masjid Jami’ Al-Manar adalah: 1. Persiapan aktivitas Masjid Jami’ Al-Manar selalu di planningkan dan terstruktur setiap menjelang akhir Tahun, sebagai acuan dalam melakukan aktivitas kegiatan masjid. 2. Perencanaan dan Program Masjid Jami’ Al-Manar Pesanggrahan 2021-2022.

     Administrasi keuangan ialah sistem administrasi yang mengatur keuangan organisasi/lembaga. Uang yang masuk dan keluar harus tercatat dengan rapi dan dilaporkan secara detail dan rinci. Demikian pula prosedur pemasukan dan pengeluaran dana harus disusun dan dilakukan dengan baik.

Bagaimana dengan manajemen keuangan Masjid Jami’ Al-Manar? Masjid Jami’ Al-Manar dalam administrasi keuangan sudah menggunakan sistem administrasi yang baik, yaitu dengan melakukan pencatatan ketika ada uang masuk dan uang keluar, untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan. 

Dan setiap tahunnya diadakan audit lalu dilaporkan kepada semua pengurus masjid. Kekurangannya di Masjid Jami’ Al-Manar tidak ada pengalokasian anggaran secara khusus. Oleh karena itu perlu di planningkan pengalokasian anggaran. Beberapa hal yang perlu diperhatikan kaitannya dengan manajemen keuangan antara lain : a. Penganggaran, b. Pembayaran jasa, c. Laporan keuangan, d. Dana dan Bank.

     Mengumpulkan dana untuk biaya operasional masjid memang suatu pekerjaan yang tidak mudah. Banyak ujian ujian yang menghadang para pengelola masjid. mulai dari orang-orang yang dapat dimintai bantuan dan sumbangannya, mencari alamatnya, hingga sistem atau cara pungutannya. 

Pengurus biasanya mendatangi rumah donatur atau mengirimkan surat permohonan dilampirkan dengan blanko wesel/No. Rekening. 

Dan juga pengurus mengedarkan list, amplop amal, meletakan kotak amal ditempat umum seperti: toko dari para donatur dan mengirimkan proposal dari tempat kerjaan para donatur yang dimana bisa dimanfaatkan dari relasi si donatur dan juga masih banyak cara yang lain yang lebih kreatif, 

Seperti yang dilakukan di beberapa masjid kontemporer saat ini yaitu dengan melakukan aktivitas seperti: Mengadakan Bazaar, Mengadakan pertunjukan, Menjual kalender, Lelang bangunan atau lelang renovasi masjid, Membuat peluang wirausaha seperti: Membuka BMT, Koperasi,Membuka kursus/pelatihan pelatihan, toko, penyewaan tempat dan lain-lain.

     Bagaimana manajemen penggalangan dana dan usaha yang dilakukan oleh Masjid Jami’ Al-Manar dalam memaksimalkan peran dan fungsi masjid? manajemen penggalangan dana dan usaha yang dilakukan oleh Masjid Jami’ Al-Manar ialah dengan melaksanakan: 

1). Donatur tetap, 2). Tromol jumat, 3). Parkir dan, 4). Infak yang tidak mengikat. Oleh karena itu menurut hemat peneliti hendaknya pengurus Masjid Jami’ Al-Manar mencoba menggalang keuangan masjid melalui apa yang sudah di jelaskan diatas sebagaimana masjid kontemporer saat ini.

Sehingga Masjid Jami’ Al-Manar kedepannya lebih baik dan lebih maju lagi. Hambatan atau Kendala yang di hadapi Masjid Jami’ Al-Manar Pesanggrahan dalam upaya memaksimalkan peran dan fungsi masjid. Hambatan yang terjadi sampai saat ini secara internal minimnya motivasi yang dimunculkan dari para donatur dan pengurus ,

sulit mencari kader yang mau memakmurkan masjid, namun secara eksternal hambatan yang dialami yakni afirmasi masyarakat masih kurang respon terhadap ilmu, terutama ilmu agama. Inilah yang menjadi kendala Masjid Jami’ Al-Manar dalam menyebarluaskan Dakwah Islam. 

Oleh karena itu pengurus harus memilki inovasi dan kreatifitas dalam menkonsep nilai dakwah kepada para jamaah masjid .

     Langkah-langkah Masjid Jami’ Al-Manar dalam memaksimalkan peran dan fungsi masjid. Pengurus Masjid Jami’ Al-Manar sementara ini belum memiliki dan belum melakukan langkah-langkah yang strategi untuk memaksimalkan peran dan fungsi masjid . Oleh karena itu peneliti memberikan solusi dan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pengurus Masjid Jami’ Al-Manar dalam memaksimalkan peran dan fungsi masjid. 

1. Pengurus Masjid Jami’ Al-Manar harus mengidentifikasi dan mengenali kondisi objektif keberadaan masjid dan keseimbangan dengan kondisi jumlah dan pengelolaannya. 

2. Pengurus Masjid Jami’ Al-Manar harus melaksanakan pendekatan yang dapat diperoleh dalam rangka memaksimalkan pengelolaan kemampuan masjid sebagai tempat pemberdayaan umat, antara lain adalah : 

historis, kultur, fungsional dan struktural. 3. Strategi yang dapat dioperasionalkan dari keempat pendekatan yang dimaksud adalah : a). Sosialisasi fungsi masjid yang sebenarnya (multi fungsi) kepada pengurus dan masyarakat muslim/jamaah. b). Pengoptimalisasian kualitas manajemen masjid yang meliputi takmir (imarah), manajemen ( idarah) dan pemeliharaan( riayah),

 c). Pengurus Masjid Jami’ Al-Manar melaksanakan pengoptimalisasian etos kerja, d). Pengurus Masjid Jami’ Al-Manar membangun jiwa kewirausahaan. d).Pengurus Masjid Jami’ Al-Manar harus menyajikan penataan organisasi dan administrasi keuangan masjid. e). Pengurus Masjid Jami’ Al-Manar harus melakukan trobosan baru dengan kreatifitas dan inovasi dalam penggalangan dana.

     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun