Mohon tunggu...
Jezza Zaragoza
Jezza Zaragoza Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

semangat menuju masa depen yg cerah ( inshaallah )

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Jejak Digital!

13 November 2021   00:35 Diperbarui: 13 November 2021   00:58 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebagai pengguna teknologi masyarakat pasti berlomba lomba akan perkembangan teknologi pada zaman sekarang, karna teknologi yg semakin canggih, membuat semua masyarakat dapat mengaksesnya, mau yg ilegal/legal. makanya mengapa masyarakat perlu / pentingnya mempunyai keamanan di beberapa media yg digunakan.

karena dalam melakukan aktivitas di media sosial dapat meninggalkan rekaman/jejak digital, contohnya seperti mengakses situs web, mengupload foto/video, meninggalkan komentar di postingan orang lain, dll. semua akan tersimpan di jejak digital.

dunia digital memilki jangkauan yg luas dan siapapun dapat mengaksesnya, tidak memilki jangkauan waktu, semua dapat membagikan / mengirimkan apa saja.

Jejak digital : merupakan kumpulan jejak digital berupa dokumen,video,foto dll. kenapa jejak digital sangat melekat pada masyarakat saat ini? karena jejak digital dapat meninggalkan kesan yg negatif dan postif.

Masyarakat perlu berhati hati dalam memosting/ mengshare dokumen/foto dan video yang bersifat peribadi , karna zaman sekarang sudah banyak kejahatan - kejahatan yg dilakukan di media sosial yg ada.

kejahatan - kejahatan yg akhir-akhir ini muncul contohnya seperti kejahatan seksual dan pelecehan seksual, yg dimana para pelakunya tidak segan- segan untuk mempublikasikan hal - hal yg secara peribadi untuk tidak diperlihatkan kepada hal layak publik. 

para pelaku tidak pandang bulu kepada siapa dia melakukannya contohnya kepada  artis,pejabat bahkan anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Dengan adanya kejahatan seksual yg meninggalkan jejak digital tersebut banyak para korban yg meraskan trauma berkepanjangan, dan gangguan psikologis.

Dan tidak hanya itu, para korban pun tidak selalu dapat perlakuan baik dari para aparat penegak hukum, dan membuat para korban merasa sendiri, merasa tidak adanya keadilan. 

seperti kasus pegawai salah satu penyiaran indonesia.  Ia mendapatkan pelecehan seksual yg dilakukan oleh atasannya sendiri ditambah dengan adanya tindakan bulyying yg ia alami, dan disebar luaskan di media sehingga membuat korban merasa trauma dan dengan adanya ketidakadilan yg ia dapat membuat masyarakat geram, bagaimana bisa korban malah dituntu balik karna pencemaran nama baik ? dimana letak ketidakadilan yg dirasakan oleh korban?

bahkan kejahatan seksual/ pelecehan seksual pun seperti hal yg remeh temeh,sampai bisa di sepelekan. 

Banyak pelaku-pelaku itu sendiri yang tidak bertanggung jawab dan menyalahgunakan informasi pribadi seseorang/ korban  untuk kesenangan sesaat, mereka tidak berpikir panjang atas perbuatannya, yang dapat berdampak buruk bagi mereka yg mengalami kejahatan seksual/ pelecehan seksual.

kepada masyarakat berhati-hatilah dalam menggunakan media sosial karna kita tidak tahu kejahatan apa yg telah kita buat secara sengaja/ tidak disengaja dapat merugiakn orang lain.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun