Mohon tunggu...
Jihan Mawaddah
Jihan Mawaddah Mohon Tunggu... Penulis - Knowledge seeker

Halo, saya Jihan. Lifestyle blogger yang sedang belajar banyak hal. Yuk saling bertukar pengalaman lewat tulisan. Baca tulisan saya lainnya di www.jeyjingga.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

On The Way Mudik Lima Menit dari Rumah

15 April 2023   21:38 Diperbarui: 15 April 2023   21:40 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan jauh selalu membawa saya pada kelelahan berhari-hari, sejak kecil selalu seperti itu. Padahal Ayah dan Ibu saya termasuk orang tua yang cukup sering membawa anaknya bepergian jauh. Setidaknya satu tahun dua hingga tiga kali keluar kota. Entah itu ke rumah Nenek atau Kakek yang dulu masih ada, maupun ke rumah paman atau saudara untuk menyambung ikatan tali silaturahmi.

Makanya orang tua saya juga heran, kok bisa sih saya ngga suka banget bepergian? Kenapa ya?

Jangankan orang tua, saya juga heran kenapa bisa seperti itu. Hehehe.. 

Bepergian atau mudik menjadi aktivitas yang paling saya benci, saya hindari dan selalu sukses membuat saya bersugesti buruk. Seolah-olah mudik yang sering orang sebut-sebut sebagai momen yang ditunggu itu membuat energi saya tersedot habis. 

Setelah bepergian jauh seringkali saya langsung terbaring tak berdaya. Butuh berjam-jam untuk memulihkan tenaga dan pikiran. Separah itu saya alergi sama bepergian jauh, traveling atau mudik, apapun itu.

Bahkan dulu saat masih sekolah, saya sering sekali berdoa:

"Ya Allaah mudah-mudahan dapat jodohnya yang sekota aja, males banget tiap tahun mudik jauh-jauh.. hamba capek ya Allah.."

Siapa sangka ternyata doa tersebut diijabah bertahun-tahun kemudian?

Dapat Jodoh Orang Satu Kecamatan

Benar saja, ternyata jodoh saya adalah orang yang "kampung halamannya" hanya lima menit dari rumah Ibu saya. Setelah merantau ke Surabaya dan Bandung untuk menimba ilmu, suami saya kembali lagi ke Malang. Selain kembali untuk merawat ibunya yang sudah sepuh juga memang niatnya ingin mencari pekerjaan yang tidak jauh dari Ibunya.

Alhamdulillah banget ini jadi satu nilai plus dari saya yang memang tidak mau dapat suami di luar Malang wkwkwkw (kalau bisa sih begitu), ternyata Allah mengabulkan doa-doa saya selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun