"Jadi Beb, kita ini harus punya bekal ketahanan pangan! Semuanya harus ditanam sendiri mulai sekarang. Kamu tahu kan bahan pangan semakin mahal sejak Ibu Corona menyerang? Apalagi sayuran! Tuh viral video petani sayur bagi-bagi hasil panennya gratis karena ngga laku. Aku mau menanam sayur sendiri, sekalian kita beli bibit lele untuk lauk sendiri juga." Saya menjelaskan panjang lebar dengan semangat menggebu.
Suami saya hanya diam saja. Lebih ke pasarah mungkin yaa. Karena mau dijawab pun saya tidak sedang mencari persetujuan tapi ya memang pengin aja, kwkwkwkw.
"Dua puluh ribu ya mbak.."Â ujar sang penjual sambil menyerahkan bibit yang saya minta.
"Beb minta uang dua puluh ribu."Â saya spontan menodong suami yang kaget dan seketika saat itu pucat pasi. Saya punya firasat tidak enak nih.
"Beb aku ngga bawa uang, kan ganti celana tadi. Di dompet juga kosong, cuma ada ATM."Â jawab suami saya.
Degg!
"Buk ada QRIS?"Â tanya saya
"Wah ngga ada Mbak tunai saja." Ibu penjual mulai ngga enak karena saya ngga bawa uang hiks.
Karena saya tidak bawa uang, suami pun begitu ternyata (karena biasanya dia selalu bawa uang di saku celana, dan saya tidak menyangka ternyata dia ganti celanaaaa!)
"Kamu kan tadi ngga bilang mau kemana, katanya ayo ikut aja, ya aku ngga bawa uang."Â suami saya membela diri sebelum kena semprot istrinya.
Â
Saya pun membatalkan pesanan pada ibu penjual, malu dan kecewa karena kesalahan saya sendiri.Â
"Yaudah aku cari ATM dulu, kamu tunggu di sini", ujar suami saya saat itu. Karena tidak mungkin saya yang berangkat sambil gendong anak yang masih tidur di gendongan saya.