Mohon tunggu...
Jihan Mawaddah
Jihan Mawaddah Mohon Tunggu... Penulis - Knowledge seeker

Halo, saya Jihan. Lifestyle blogger yang sedang belajar banyak hal. Yuk saling bertukar pengalaman lewat tulisan. Baca tulisan saya lainnya di www.jeyjingga.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Mengambil Hikmah di Balik Terganggunya Sistem Komunikasi Kabel Laut JaSuKa

26 September 2021   18:03 Diperbarui: 26 September 2021   18:10 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mereka yang berbahagia adalah yang mampu mengubah masalah menjadi hikmah"

Saya belajar banyak dari nasihat itu. Nasihat yang diberikan oleh Ayah setiap kali menghadapi kondisi yang berada di luar jangkauan atau kendali kita.

Seperti yang terjadi beberapa waktu terakhir. Telkom jadi bulan-bulanan, jadi bahan olok-olokan masyarakat Indonesia.

Tidak sedikit yang menjadikannya sebagai kesempatan untuk menjatuhkan. Namun bahagianya, tidak sedikit pula yang mendukung dan mencoba untuk mengambil hikmah dari setiap kejadian. Tentu saja saya lebih suka yang kedua.

Sebagaimana yang telah kita tahu, tidak ada sistem buatan manusia yang sempurna. Hanya Allah pemilik kesempurnaan itu. Maka wajar jika ada kerusakan atau putusnya kabel sistem komunikasi milik TelkomGroup ini.

Meskipun tampak buruk karena dampaknya merembet kemana-mana, namun kita perlu tahu juga bagaimana perjuangan para teknisi TelkomGroup dalam kejadian kali ini.

Semboyan para teknisi, pejuang bagi kehidupan internet di Indonesia ini adalah : Sigap, cepat dan tanggap hadapi segala tantangan dan rintangan. Begitulah semboyan mereka saat mengetahui terjadi gangguan masal sistem komunikasi kabel bawah laut JaSuKa (Jawa, Sumatera dan Kalimantan) ruas Batam -- Pontianak pada Minggu (19/9) pukul 17.33 WIB.

Setelah diidentifikasi, ternyata pusat gangguan berasal dari titik sekitar 1,5 Km lepas pantai Batam pada kedalaman 20 meter bawah permukaan laut. Mereka para teknisi TelkomGroup segera menuju lokasi kejadian. Mengorbankan waktu bersama keluarga, demi kebahagiaan banyak orang, kata mereka.

Mereka pun bersiap dan berupaya maksimal menghubungkan kembali infrastruktur jaringan internet yang menjadi hajat ratusan juta jiwa di seluruh Indonesia.

Sejak terjadinya gangguan malam itu, para Teknisi TelkomGroup segera melakukan rerouting trafik sebagai alternatif jalur komunikasi menuju Batam termasuk penambahan kapasitas beberapa link di wilayah Indonesia seperti dari Papua, Kalimantan maupun Jawa dan mengoptimalkan gerbang internasional di Manado.

Apakah mereka sempat membalas hujatan netizen terhadap TelkomGroup sebagai tempat mata pencahariannya?

Tentu saja tidak. Mereka fokus pada solusinya.

Menurut saya, fokus pada solusi sebuah permasalahan adalah hal penting yang mestinya bisa kita usahakan. Bukan saatnya saling menyalahkan dan meragukan tanggung jawab seseorang karena peristiwa ini.

Kalau kita terlalu sibuk mencaci maki, terlalu sibuk berfokus pada masalah tanpa henti, kapan kita akan menemukan solusi?

Meskipun saat ini beberapa jaringan sudah ada yang stabil, namun ada juga yang belum, karena memang semua butuh proses.

Bayangkan para teknisi yang harus pergi menuju 20 meter ke bawah permukaan laut. Mereka tentu mempertaruhkan nyawa demi masyarakat Indonesia yang sibuk mengeluhkan internetnya yang tak kunjung stabil katanya.

Padahal kita bisa memetik hikmah dibalik kejadian yang melanda.

Hikmahnya, kita bisa lepas dari internet sejenak. Mengistirahatkan kepala dari berbagai macam informasi yang beredar di sosial media. Mencoba untuk mengisi kembali daya yang sudah mulai menyalakan lampu kuning karena kelelahan. Lelah karena selalu diterpa dengan tsunami informasi tanpa henti.

Mungkin ini saatnya kita bercengkrama dengan keluarga. Tanpa ada batas-batas di dalamnya. Tanpa seorang pun yang sibuk dengan gawainya. Bukankah kita rindu dengan waktu-waktu bahagia bersama keluarga saat senjakala?

Tentu saja ini bukan atas kehendak TelkomGroup dan kita semua. Oleh karena itu daripada saling mencaci maupun menjatuhkan kenapa tidak kita hadapi saja bersama?

Lebih baik sebar yang baik bukan?

Daripada mengutuk apa yang sudah terjadi, lebih baik kita fokus pada solusi. Fokus pada rasa berserah diri pada Tuhan setelah 100 persen berusaha semampunya.

Tenang, kondisi ini tidak akan berlangsung selamanya kok. Tidak pula akan dibiarkan berlama-lama. Karena kita, TelkomGroup dan seluruh masyarakat Indonesia pun ingin segera kembali seperti sedia kala.

Bersyukur karena berkat kegigihan dan perjuangan para teknisi TelkomGroup, selang sekitar tiga jam sejak kejadian, jaringan TelkomGroup berangsur kembali normal sebagaimana biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun