Mohon tunggu...
Justry Mone
Justry Mone Mohon Tunggu... -

Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Media Bermuatan Komunikasi Politik

30 Oktober 2013   19:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:49 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Media adalah suatu wadah atau opini untuk memberikan dan menyampaikan pesan informasi dari komunikator ke komunikan. Sedangkan komunikasi politik adalah komunikasi yang bermuatan kekuasaan yang dilakukan seseorang yang melembaga. Media berkaitan dengan komunikasi politik hal ini disebabkan karena banyak yang mengunakan saluran media untuk memberikan informasi kepada khalayak luas dan opini publik.

Media berfungsi sebagai sarana pendidikan, informasi, hiburan dan alat kontrol sosial akhir-akhir ini sebagian besar telah beralih fungsi sebagai sarana komunikasi politik. Padahal media sangat diharapkan akan meningkatkan informasi yang singkat dan cepat namun media digunakan untuk pencitraan politik yang menjadi tontonannya. Dengan memanfaatkan informasi pencitraan seorang kandidat dibangun. Pencitraan biasanya di buat sesuai dengan aturan yang menyesuaikan diri dengan apa yang diharapkan dan diinginkan oleh audiens. Hal ini akan mencampur adukan perasaan dan pikiran pendengarnya.

Hal ini bisa tampak gejalanya pada saat kampanye pilkada dengan pengerahan artis dan penyelengaraan berbagai hiburan. Biasanya artis dan hiburan inilah yang diberitakan, sedangkan program dan diskusi program lepas dari muatan media. Padahal media diharap berperan dalam pendidikan politik untuk mengantar kemantangan politik parah pemilih.

Menjelang pemilihan umum 2014, ada survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan terjadinya manipulasi opini publik melalui media. Banyak lembaga survei yang memakai trik curang untuk mempengaruhi khalayak untuk memilih kandidat tertentu. Lembaga survei itu berselingkuh dengan media milik kandidat tersebut untuk mengatrol popularitas. Dengan hal ini, mereka membohongi masyarakat, terutama yang masih awan yang tidak bisa membedakan mana lembaga yang polling kredibel dan mana yang tidak.

Para kandidat berlomba-lomba mengapreasasikan politiknya melalui media, karena dianggap media media adalah satu-satunya saluran yang paling bagus untuk menyalurkan apresiasi para kandidat. Namun ada juga cara-cara licik marak lagi yang mengakibatkanbanyaknya kandidat membeli popularitas.

Dengan mengunakan media para kandidat melakukan promosi, misalnya:kampanye besar-besaran melakukan sosialisasi pada masyarakat, kedekatanya dengan masyarakat, melakukan kegiatan-kegiatan di desa yang terpencil dan sebagainya. Hal ini agar menarik perhatian masyarakat dan hal ini ditayangkan di media milik para kandidat tersebut. Pada akhirnya, yang media lebih mengutamakan informasi promosi para kandidat demi kepentingan pemilik media tersebut.

.

.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun