Mohon tunggu...
JEWITA REFIA
JEWITA REFIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Percaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tantangan Infrastruktur di Tengah Pertumbuhan Penduduk

6 September 2024   12:33 Diperbarui: 6 September 2024   13:54 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Lapangan, Tahun 2024

Kecamatan Banjarmasin Barat di Kalimantan Selatan adalah salah satu wilayah yang tengah berkembang dengan pesat (Widaty dkk., 2021). Pertumbuhan penduduk yang meningkat dan aktivitas ekonomi yang dinamis memerlukan dukungan infrastruktur transportasi yang memadai (Pane dkk., 2020). Namun, berdasarkan analisis lapangan dan kondisi terkini, tampak bahwa kecamatan ini masih menghadapi tantangan serius dalam menyediakan prasarana transportasi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mobilitas warganya.

Tabel 1. Kebutuhan dan Ketersediaan Transportasi di Banjarmasin Barat Tahun 2024

Tabel Kebutuhan dan Ketersediaan Transportasi di Banjarmasin Barat Tahun 2024

Desa/Kelurahan

Jumlah Penduduk (Estimasi)

Total Perjalanan Harian (Estimasi)

Ketersediaan Sarana Transportasi

Kecukupan Transportasi

Teluk Tiram

11690

11690

5

Tidak Memenuhi

Telawang

10758

10758

4

Tidak Memenuhi

Telaga Biru

15863

15863

6

Tidak Memenuhi

Pelambuan

25843

25843

8

Tidak Memenuhi

Belitung Selatan

14710

14710

3

Tidak Memenuhi

Belitung Utara

7451

7451

4

Tidak Memenuhi

Basirih

21765

21765

5

Tidak Memenuhi

Kuin Cerucuk

17660

17660

7

Tidak Memenuhi

Kuin Selatan

11545

11545

8

Tidak Memenuhi

Hasil Olah Data, Tahun 2024

1. Analisis Rumus ekonomi untuk transportasi pada tabel diatas

Rumus Matematis:

Kecukupan Akomodasi:
       "Memenuhi" jika (Kapasitas Kamar Total) >= (Kebutuhan Estimasi Wisatawan)
       "Tidak Memenuhi" jika (Kapasitas Kamar Total) < (Kebutuhan Estimasi Wisatawan)

Kecukupan Akomodasi:

2. Tabel Kebutuhan dan Ketersediaan Transportasi

Rumus Matematis:

1. Kebutuhan Perjalanan Harian (Estimasi):
   Kebutuhan Perjalanan Harian = P * F
   Di mana:
   P = Jumlah Penduduk (Estimasi)
   F = Frekuensi Perjalanan per Hari (asumsi 1 perjalanan per orang per hari)

2. Ketersediaan Prasarana Transportasi:
   Ketersediaan Prasarana Transportasi = T * K
   Di mana:
   T = Jumlah Sarana Transportasi
   K = Kapasitas Per Sarana Transportasi (dalam hal ini 50 perjalanan per sarana per hari)

3. Kecukupan Transportasi:
   Kecukupan Transportasi =
       "Memenuhi" jika (Ketersediaan Prasarana Transportasi) >= (Kebutuhan Perjalanan Harian)
       "Tidak Memenuhi" jika (Ketersediaan Prasarana Transportasi) < (Kebutuhan Perjalanan Harian)

Analisis:

- Kebutuhan Perjalanan Harian (Estimasi):
  Rumus ini menghitung total jumlah perjalanan yang dibutuhkan oleh seluruh penduduk dalam satu hari. Asumsi yang digunakan adalah setiap penduduk melakukan 1 perjalanan per hari.
  Contoh: Untuk Teluk Tiram: Kebutuhan Perjalanan Harian = 11,690 * 1 = 11,690 perjalanan per hari.

- Ketersediaan Prasarana Transportasi:
  Rumus ini menghitung kapasitas total sarana transportasi yang tersedia dengan mengalikan jumlah sarana transportasi yang ada dengan kapasitas masing-masing sarana (misalnya, 50 perjalanan per hari per sarana).
  Contoh: Untuk Teluk Tiram: Ketersediaan Prasarana Transportasi = 5 * 50 = 250 perjalanan per hari.

- Kecukupan Transportasi:
  Fungsi ini mengevaluasi apakah ketersediaan sarana transportasi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan perjalanan harian penduduk. Jika kapasitas lebih besar atau sama dengan kebutuhan, maka "Memenuhi"; jika tidak, "Tidak Memenuhi".
  Contoh: Untuk Teluk Tiram: 250 (Ketersediaan Prasarana Transportasi) < 11,690 (Kebutuhan Perjalanan Harian) sehingga hasilnya adalah "Tidak Memenuhi".

Dari hasil observasi lapangan di beberapa titik di Banjarmasin Barat, terlihat bahwa prasarana transportasi yang ada belum mampu memenuhi kebutuhan harian penduduk yang cukup besar. Misalnya, di Jalan Mayjen Sutoyo, kawasan Pelambuan, terlihat kondisi jalan yang dipadati oleh kendaraan roda dua dan empat. Jalan yang merupakan salah satu jalur utama di kecamatan ini, tampak sempit dan penuh sesak dengan kendaraan, menunjukkan betapa terbatasnya infrastruktur jalan yang tersedia untuk menampung arus lalu lintas yang tinggi. Hal ini juga mengindikasikan perlunya pelebaran jalan atau peningkatan kapasitas untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi di area tersebut.

Dokumentasi Lapangan, Tahun 2024
Dokumentasi Lapangan, Tahun 2024

Selain itu, di kawasan Telaga Biru dan Telawang, terlihat beberapa bus sekolah dan angkutan umum yang sedang parkir dan berhenti. Meskipun upaya menyediakan angkutan umum seperti bus sekolah untuk siswa sudah dilakukan, namun jumlahnya tampak masih terbatas dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan transportasi harian seluruh penduduk. Angkutan umum yang ada juga tampak kurang terawat, yang bisa mempengaruhi kenyamanan dan keselamatan penumpang. Kondisi ini memerlukan perhatian lebih dari pihak berwenang untuk menambah armada angkutan umum dan memastikan perawatan yang layak agar layanan transportasi bisa lebih optimal.

Dokumentasi Lapanga, Tahun 2024
Dokumentasi Lapanga, Tahun 2024

Dokumentasi Lapanga, Tahun 2024
Dokumentasi Lapanga, Tahun 2024

Foto lain menunjukkan beberapa kendaraan besar seperti truk pengangkut yang melintas di jalan-jalan utama kecamatan, mengindikasikan pentingnya perbaikan dan pemeliharaan jalan yang rutin untuk mendukung aktivitas ekonomi yang melibatkan distribusi barang. Kendaraan-kendaraan ini sering kali menjadi salah satu penyebab kerusakan jalan yang memperburuk kondisi lalu lintas. Oleh karena itu, peningkatan kualitas jalan dan pengaturan lalu lintas yang lebih baik sangat dibutuhkan untuk menjaga kelancaran mobilitas di Banjarmasin Barat.

Dokumentasi Lapanga, Tahun 2024
Dokumentasi Lapanga, Tahun 2024

Lebih lanjut, beberapa gambar yang diambil di kawasan seperti Barito Hulu dan Pelambuan menunjukkan jalan-jalan kecil yang belum diaspal dengan baik, dengan beberapa bagian yang tampak rusak atau berlubang. Kondisi jalan yang tidak memadai ini jelas menghambat mobilitas penduduk, terutama bagi mereka yang bergantung pada kendaraan roda dua atau transportasi umum untuk mencapai tempat kerja, sekolah, atau fasilitas umum lainnya. Peningkatan kualitas infrastruktur jalan ini menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan aksesibilitas yang lebih baik bagi seluruh penduduk kecamatan.

Dokumentasi Lapanga, Tahun 2024
Dokumentasi Lapanga, Tahun 2024

Dokumentasi Lapanga, Tahun 2024
Dokumentasi Lapanga, Tahun 2024

Secara keseluruhan, kondisi lapangan di Banjarmasin Barat menggambarkan kebutuhan mendesak untuk memperbaiki dan meningkatkan prasarana transportasi (APRIANOOR, 2008). Pemerintah daerah bersama pihak terkait perlu segera merumuskan strategi dan rencana aksi untuk mengatasi kekurangan ini (Wekke, 2022). Solusi yang bisa dilakukan antara lain adalah penambahan jumlah dan jenis angkutan umum, perbaikan dan pelebaran jalan utama, serta peningkatan kualitas dan pemeliharaan jalan di kawasan-kawasan yang lebih terpencil.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan mobilitas di Banjarmasin Barat dapat meningkat, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi, memperbaiki kualitas hidup masyarakat, dan memperkuat posisi kecamatan ini sebagai salah satu pusat kegiatan ekonomi di Kalimantan Selatan. Tanpa adanya peningkatan infrastruktur transportasi yang memadai, Banjarmasin Barat berisiko menghadapi stagnasi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan ketidakpuasan dari masyarakat akibat keterbatasan akses transportasi yang layak.

Hasil data analisis dapat disimpulkan Prasarana transportasi yang tersedia tidak mencukupi untuk kebutuhan perjalanan harian penduduk di sebagian besar desa/kelurahan. Diperlukan peningkatan jumlah sarana transportasi atau kapasitasnya untuk mendukung mobilitas masyarakat. Foto-foto yang menunjukkan kondisi terkini di lapangan ini menjadi bukti nyata bahwa Banjarmasin Barat memerlukan perhatian khusus untuk pembangunan transportasi yang lebih baik, demi mendukung pertumbuhan wilayah dan kesejahteraan masyarakat. Upaya kolaboratif dari berbagai pihak diperlukan untuk memastikan bahwa transportasi di kecamatan ini tidak hanya memadai tetapi juga aman, nyaman, dan berkelanjutan bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun