Mohon tunggu...
Jeva Bintara Yodha
Jeva Bintara Yodha Mohon Tunggu... Lainnya - murid smp

saya orangnya mudah marah tapi mudah memaafkan ,baik sama orang walaupun ga dibalas kebaikan , suka dengerin ceramah dari ustadz ustadz di instagram ,muridnya parkyooga sensei ,gasuka pacaran dan gasuka lihat orang pacaran/hts kecuali udah halal. berharap keterima di man jurusna ipa dan keterima di uin jurusan kedokteran ,kalau bercanda ada waktunya kalau serius ada waktunya .

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepeda Buntut Bung Karno

10 Januari 2024   08:18 Diperbarui: 10 Januari 2024   08:21 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kami akhirnya bertanya lagi pada kakek tersebut. Apa yang kakek katakan benar. Dengan nada menyinggung perasaan kakek tersebut.

Kakek pun kembali menjawab, "Saya mendapatkan sepeda nya dari pemberian Bung Karno, kalian tidak percaya sini saya lihatkan surat surat kelengkapan dari sepeda itu,,,,

Kakek pun bergegas menuju kamarnya akan mencari surat sepeda tersebut,," tidak lama kakek itu dapat menunjukan surat dari sepeda itu,,"

Memang iya di dalam surat nya terdapat tanggal dari pembuatan dan penerimaan dari sepeda nya kepada kakek tersebut.

Tetapi kami pun masih belum begitu yakin dengan apa yang terjadi cerita yang mistis dari kakek tersebut. maksud nya kakek itu mungkin bercerita bohong.

Beberapa menit kemudian kami melihat isi dari surat nya apa kata kakek itu tentang surat yang asli dari Bung Karno. setelah kami perhatikan dan kami cermati bahwa surat itu ternyata palsu.

kami menanyakan kembali kepada kakek itu apa benar surat itu asli atau palsu.

Kakek pun menjawab surat itu surat yang asli dari Bung Karno,,,," Setelah mendengar ceritanya dari Bung Karno kami berpikir dan melihat lagi surat tersebut.

saat kami melihat dan kami angkat kertas,, ternyata kami lihat tidak adanya tanda pada surat nya,,,, kami pun sangat yakin bahwa surat itu adalah surat yang palsu, hanya di buat sendiri dari kakek tersebut.

Kami juga tidak mempermasalahkan apa ini surat itu dan kami bergegas akan pamit kepada kakek tersebut.

pada saat kami berada di perjalanan kami berfikir tentang semua jawaban dari kakek katakan tentang semua surat yang kakek tunjukkan tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun