Mohon tunggu...
Jetha Surjadarma
Jetha Surjadarma Mohon Tunggu... Lainnya - -

.

Selanjutnya

Tutup

Film

Seputar Harsa Bersama Keluarga di Bawah Indahnya Nabastala saat Ramadan

24 Maret 2024   21:25 Diperbarui: 24 Maret 2024   22:44 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Identitas Film

Judul Film : Kalo Gak Ada Ramadhan

Genre : Drama, Komedi

Sutradara: Umank Ady

Produser : Izharul Haq & Khaira Fitmi

Rumah Produksi : Size Entertainment, Beda Sinema Pictures, D'kandang  Amazing Farm

Tanggal Tayang : 15 April 2021

Durasi : 65 menit

Harga Tiket : Rp 10.000,00 (tersedia di bioskoponline.com) 

Negara : Indonesia

Bahasa : Bahasa Indonesia

Pemain/Aktor: Dallas Pratama, Muzakki Ramdhan, Arief Didu, Yunita, Fujiayama, Putri Candra Yulia, Adinda Syamsa Qonita,   Zorgy Perdana, Nuyang, Jaimee, Wisnu Aryan, Annette Edoarda, Gusfari, Aliza Kamila, Ade Jigo, H. Fadillah Kanvas,  Milah Moo

2.Orientasi 

Sebuah film yang menceritakan berbagai peristiwa yang terjadi pada saat bulan Ramadhan. Perpaduan gabungan cerita dari berbagai sudut pandang tokoh yang dipadukan menjadi satu kesatuan dan membentuk film dengan judul "Kalo Gak Ada Ramadhan". Film yang diproduksi oleh Beda Sinema Pictures ini bergenre drama Indonesia yang dipadukan sedikit unsur komedinya. Walaupun terdapat unsur komedi, tapi keseluruhan film lebih dominan ke drama para tokoh yang dibangun semaksimal mungkin, sehingga dapat menyentuh emosi para penonton. Film ini terbagi menjadi 5 cerita, dimana setiap ceritanya menggambarkan pengalaman setiap tokoh yang berprofesi berbeda, ada yang menjadi kuli bangunan, penjual takjil, selebgram, dan lainnya. Pada cerita pertama menampilkan tokoh Mursali sebagai seorang kuli bangunan, di bulan Ramadhan ini dia menjalani profesinya seperti biasanya, namun pada suatu saat ketika sedang asik ngobrol dengan temannya Muryanto, Mursali mendapat kabar sedih terkait anaknya dan istrinya Bu Aminah. Lanjut pada cerita kedua yang menampilkan seorang Ibu penjual takjil, yang baru-baru ini sebelum Ramadhan suaminya meninggal. Sehingga ibu ini harus menafkahi kedua anaknya untuk bersekolah.

Cerita ketiga fokus pada anaknya Bu Aminah yang bernama Hafis. Di bulan Ramadhan ini dia pulang kampung untuk menjenguk ibunya dan melewati hari-hari Ramadhan bersama, serta Bu Aminah yang berharap kepada anaknya untuk bisa membaca AL-Quran. Pada film ini juga terdapat sudut pandang seorang selebgram non-muslim pada cerita keempat, yang ikut merayakan Ramadhan dengan berbagi kepada sesama yang membutuhkan dan mereka yang merayakan Ramadhan. Serta cerita terakhir menampilkan kakak beradik bernama Farhan dan Lidya yang selalu ingat untuk memberikan kejutan bagi sang ibu. Bagaimanakah seluk-beluk perjalanan Ramadhan dari kisah mereka semua? Untuk mengetahui cerita lengkapnya, film ini dapat disaksikan di website resmi bioskoponline.com dengan hanya membayar Rp 10.000 kalian dapat menikmati film karya Umank Ady yang berdurasi 1 jam 5 menit ini. 

3. Analisis

Film yang secara garis besar bertemakan bulan Ramadhan ini disutradarai oleh Umank Ady bukan hanya sekedar film dengan genre drama Indonesia yang bercampur komedi pada umumnya, namun terdapat pesan yang ingin ditunjukan kepada para penonton terutama bagi mereka yang menganut agama Islam. Secara keseluruhan film ini terdiri dari lima gabungan cerita yang berbeda-beda dalam menampilkan karakter setiap tokoh di Bulan Ramadhan, baik yang muslim maupun non-muslim. Pada film ini juga terdapat subtema antara lain; Tertimpa Uzur, Ramadhan Pertama, Bacaan Qur'an Untuk Ibu, Hilal, dan Tertipu waktu. Selain itu film ini juga memiliki alur maju progresif, dikutip dari kompas.com alur maju dikatakan progresif apabila peristiwa-peristiwa yang dikisahkan dalam suatu karya sastra memang memiliki kronologis atau secara runtut.

Selain dari alurnya yang maju, para tokoh memiliki keunikannya masing-masing sesuai dengan perannya. Penokohan ini tampak pada setiap adegannya, salah satunya pada tokoh Muryanto yang memiliki watak peduli dan tahu balas budi kepada Mursali yang sudah menolong Muryanto menggantikan dirinya tertimpa tangga.

bioskoponline.com
bioskoponline.com

Unsur lainnya yang membangun bagi film "Kalo Gak Ada Ramadhan" adalah latar tempat yang bervariasi, mulai dari halaman rumah, ruang tamu, kamar tidur, dan lainnya. Latar tempat di setiap adegannya berbeda-beda, menyesuaikan dialog situasi dari para tokoh, seperti pada cerita Pak Mursali di adegan Tertimpa Uzur, dimana latar tempatnya adalah halaman rumah, ketika siang hari Mursali sedang bekerja bersama temannya Muryanto. Bukti lainnya ada pada adegan Ramadhan Pertama ketika Mbok Kokom bersama kedua anaknya sedang menghitung penghasilan yang didapatkan selama berjualan takjil hari itu. 

bioskoponline.com
bioskoponline.com

bioskoponline.com
bioskoponline.com

Pada film ini juga terdapat pembelajaran/pemaknaan yang dapat menjadi contoh baik bagi para penonton. Beberapa amanat sengaja disampaikan secara transparan seperti pada salah satu adegan pada sub tema/cerita kedua 'Ramadhan Pertama' ketika Mpok Kokom mengucapkan syukurnya atas penghasilan menjual takjil di hari itu. Ramadhan itu memberikan rezeki bagi keluarga Mpok Kokom serta dirinya. Adegan ini ingin menyampaikan bahwa kita harus bisa lebih bersyukur atas segala hal. Selain itu film ini juga menunjukan nilai toleransi antar umat beragama seperti pada cerita keempat 'Hilal', seorang selebgram yang ikut memeriahkan Ramadhan dengan menunjukan sikap toleransi, dia membagikan sedekah kepada umat muslim yang sedang merayakan Ramadhan tanpa ingin direkam, hal tersebut menunjukan bahwa tindakan yang dilakukan secara tulus tanpa mengharapkan imbalan apapun.

bioskoponline.com
bioskoponline.com

bioskoponline.com
bioskoponline.com

4. Evaluasi

Sebagai pecinta dan penikmat film, "Kalo Gak Ada Ramadhan" merupakan salah satu film Indonesia yang didalamnya terkandung banyak pesan moral bagi penontonnya, terutama bagi para pemeluk agama Islam. Film ini memiliki kelebihan dan kekurangannya yang bisa dikatakan cukup seimbang, tidak terlalu timpang antara kekuatan yang dimiliki film serta kelemahannya baik dari berbagai sisi. Untuk kelebihan pertama pada film ini dapat dilihat sisi karakter, dengan menggunakan teori enam pilar karakter dari Josephson Institute of Ethics yaitu Respect, Trustworthiness, Responsibility, Fairness, Caring, Citizenship. Mayoritas tokoh pada film ini sangat totalitas dalam memerankan karakternya, seperti contoh Geby yang non-muslim dapat menghormati sesamanya dan menunjukan sikap toleransi antar umat beragama, peduli. Tidak hanya Geby saja, tetapi tokoh lainnya seperti Mursali, Muryanto, Mpok Kokom, Hafis, dan yang lainnya dapat memerankan karakter dengan seoptimal mungkin dan penuh penghayatan, di setiap adegan yang dilakukannya tidak dengan setengah hati.

Selanjutnya film ini memiliki keunggulan dalam Pemilihan Sudut Pengambilan Video (Angle Selection), bagaimana suatu adegan atau objek disajikan kepada penonton. Pemilihan sudut pengambilan ini mencakup berbagai pilihan posisi kamera yang dapat memengaruhi cara penonton memahami dan merasakan konten yang ditampilkan dalam video. Angle Selection ini juga terbagi menjadi beberapa unsur lainnya, salah satunya adalah Sudut Tengah (Mid-Level Angle) sebagai bukti pada film ini dapat menunjukan adegan netral yang dengan posisi simetris, keseluruhan gambar dapat ditangkap dari atas kepala hingga ke pinggang, salah satunya pada adegan ketika Hafis ngobrol dengan adiknya di malam hari

bioskoponline.com
bioskoponline.com

Pengambilan Video ini juga didukung oleh aplikasi pewarnaan yang sesuai dalam hal pengeditannya. Bahwa warna yang ditampilkan di setiap scene/adegannya sesuai dengan konsep pewarnaan yang ada, dengan teori warna atau color theory yang kurang lebih mengatakan bahwa warna memiliki kekuatan pada respons emosional para penonton, pewarnaan pada film dapat memicu reaksi psikologis penonton, memberikan detail visual, mendukung karakter pada film, serta memetakan alur cerita film tersebut. Kontras pada film "Kalo Gak Ada Ramadhan" dari awal film hingga akhir film dapat memanjakan mata para penonton, kesesuaian pengaplikasian warna di setiap adegan yang tidak tabrakan dengan latar waktunya seperti di pagi hari, siang, dan malam, mendukung adegan karakter yang ada. Dapat dilihat pada adegan di menit 40:04 ketika Hafis bersama Ibunya, nuansa warna yang dominan oranye, dipadukan oleh kuning mendukung suasana sedih dari kedua tokoh tersebut lebih matang, dan secara visual ikut memberikan korelasi  emosi kepada para penonton.

bioskoponline.com
bioskoponline.com

Sedangkan kelemahan pada film ini adalah bagian pergantian alur dari cerita pertama, ke cerita berikutnya seperti contoh pergantian alur dari Tertimpa Uzur ke alur Ramadhan Pertama. Adegan Mursali ke Mpok Kokom yang tidak memiliki basa basi dan langsung pindah begitu saja cenderung terkesan kurang dan tidak enak untuk dilihat. Pergantian alur bisa terjadi karena penulisan skenario atau script writing, menurut teorinya skenario memiliki fungsi sebagai kerangka sebuah film dan pedoman pembuatan film (sutradara) terkait hasil akhir film tersebut. Dengan durasi setiap scenenya yang relatif singkat serta pergantian adegan yang cenderung kaku tidak ada basa basi, film ini kurang memberikan klimaks bagi penontonnya serta kurang memberikan nuansa daya tarik lebih. Terutama dalam mencerna dari adegan satu ke adegan lainnya. Bagi saya sendiri mungkin film ini bisa dijadikan sebuah serial. Dimana setiap episode nya menceritakan lebih detail adegan tokoh serta lebih rinci dan endingnya yang tidak terlalu dipaksakan untuk selesai sampai situ, yang harusnya bisa lebih kompleks dan puncak klimaksnya bisa terpampang jelas, sehingga penonton bisa lebih mengerti tentang film tersebut.

5. Rekomendasi

Keseluruhan film ini memiliki kekuatan pada segi karakternya yang totalitas dalam segi ekspresi, tindakannya, dan lainnya, serta proses pengambilan video dan gambar yang menggunakan sudut sesuai, memberikan pandangan lebih terkait situasi dan adegan kepada para penonton, serta pemilihan warna dan pengaplikasiannya pada pengeditan yang sesuai antara kontras gambar, pencahayaan natural, serta latar tempat maupun waktu pada proses penyutingan. Film ini dapat diberi rating 7/10 dengan berbagai pertimbangan yang ada. Namun perlu digaris bawahi banyak nilai yang ingin disampaikan oleh film "Kalo Gak Ada Ramadhan" terutama bagi kita yang tinggal di negara Indonesia, tentang bagaimana menghargai perbedaan, menerapkan sikap toleransi antar sesama, serta bagi diri sendiri untuk selalu bersyukur dan meneguhkan iman kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dari segi alurnya yang bisa lebih dimatangkan lagi, dan plotnya yang kurang berasa, namun perlu diberikan apresiasi kepada sutradara dan produksi yang dapat membuat film ini dengan totalitas dan mengangkat tema agama Islam yang diterapkan pada film dengan sesuai. Kalo Gak Ada Ramadhan bisa menjadi salah satu film yang menemani anda di waktu senggang. Film ini Sebaiknya ditonton oleh mereka yang muslim, terutama yang berumur 17 tahun keatas, agar bisa lebih menangkap pesan pada film tersebut, serta dapat memaknai arti dari Ramadhan itu sendiri.

Referensi 

Ady, U. (Director). (2021). Kalo Gak Ada Ramadhan [Film]. Size Entertainment, Beda Sinema Pictures, D'Kandang, Amazing Farm. https://bioskoponline.com/film/Kalo-Ga-Ada-Ramadan/watch?thank=true (Original work published 2021)

Aristo, S. (n.d.). PENGANTAR PENULISAN SKENARIO (SCRIPT WRITING), 38. Retrieved March 24, 2024, from https://indonesia.sae.edu/wp-content/uploads/2020/11/Pengantar-Penulisan-Skenario-Scriptwriting-.pdf

caringforu. (2015, 4 18). 6 PILAR KARAKTER. myhearttransformation.wordpress.com. Retrieved March 24, 2024, from https://myhearttransformation.wordpress.com/2015/04/18/6-pilar-karakter/

FILMD. (2022, March 7). What Is Colour Theory In Film, How It Can Transform Your Storytelling. www.filmd.co.uk. Retrieved March 24, 2024, from https://www.filmd.co.uk/articles/what-is-colour-theory-in-film-how-it-can-transform-your-storytelling/

Fiska, R. (n.d.). Pengertian Unsur Ekstrinsik dalam Novel dan Cerpen + Contohnya. www.gramedia.com. Retrieved 3 24, 2024, from https://www.gramedia.com/literasi/unsur-ekstrinsik-novel-dan-cerpen/

Gischa, S. (2023, 1 4). 4 Macam Alur Pada Karya Sastra Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Macam Alur Pada Karya Sastra", from  https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/04/200000869/4-macam-alur-pada-karya-sastra?page=all#:~:text=Alur%20maju%20disebut%20juga%20dengan,memiliki%20kronologis%20atau%20secara%20runtut

international design school. (n.d.). 8 TEKNIK PENGAMBILAN VIDEO BAGI PEMULA. idseducation.com. Retrieved March 24, 2024, from https://idseducation.com/8-teknik-pengambilan-video-bagi-pemula/

Into Film. (n.d.). 7 camera shots and angles to use in filmmaking. www.futurelearn.com. Retrieved March 24, 2024, from https://www.futurelearn.com/info/courses/sustainability-through-film/0/steps/266342#:~:text=The%20mid%2Dshot%20or%20medium,is%20great%20for%20dialogue%20shots

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun