Mohon tunggu...
Akhri Jetendra Djachrir
Akhri Jetendra Djachrir Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Sutradara Itu Berinisial SBY"

15 Desember 2013   07:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:55 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ten.. ada cara bunuh diri yang ampuh selain minum racun, gantung diri atau cara bunuh diri yang lazim saat ini". lalu saya bertanya, "itu apa?". kemudian ia mengatakan; "masuk kamar, matikan lampu, kunci, lalu pikirkan Indonesia bahwa betapa bobroknya birokrasi-birokarsi di NEGARA ini."
seketika aku mengingat hukum seba-akibat.

Berdasarakan hukum sebab akibat.
jika ada akibat berarti ada sebab. jika Indonesia bobrok begini berarti ada sebab. Apa penybabnya?
Masyarakat yang kurang kesadaran? Penduduk negeri ini yang miskin moral?, Pemimpin yang miskin moral? ataukah ada sosok seorang Sutradara di balik dari bobroknya Negeri semua ini?

* * *

" Di Negeri ini sebelumnya pernah lahir Tokoh-Tokoh hebat yang mampu memperjuangkan INDONESIA, itu berarti tidak mustahil jika hari ini,besok atau lusa sosok-sosok itu akan lahir dan hadir di Negeri ini" #Tend

Dibalik seorang sutradara saat itu (Indonesia melawan penjajah) Indonesia mampu bangkit melawan untuk mengusir para penjajah dan tetunya salah satu dari beberapa fasilitas hingga hari ini kita mampu menikamati begitu nikmatnya 'mencicipi' yang namanya pendidikan, dan itu tidak terlepas dari perjuangan jiwa-jiwa mulia kemarin. Siapakah yang akan menjadi sutradara seperti mereka saat ini?

* * *

"Siapakah Sutradara dari dongeng para pemimpin yang korup di Negeri ini?

sebagiaan besar dari mereka akan menjawab, "tentulah para koruptor-koruptor itu."

Namun jawaban itu berbeda dengan saya,
menurutku mereka hanyalah Aktor-aktor dari skenario yang di ciptakan oleh sutradaranya.
dimana sebagian besar adegan-adegan di dalamnya lebih dominan dari sutradara.
mengapa demikian. di jaman 2013 ini (saya belum menyebutnya jaman Demokrasi tepatnya democrazy sebab kita masih kurang kesadaran tentang bagamana sebenarnya demokrasi itu). Informasi tentang apa lagi yang tak mampu kita dapatkan kecuali informasi itu di tutup-tutupi. siapa yang menutup-nutupinya, yah.. jika bukan sang sutradara, mereka adalah tangan kanan dari sutradara. sekenarionya dari mereka kok.

#coba kita review kasus-kasus korupsi yang menimpa negara ini.. dari yang terkecil hingga terbesar bahkan hingga lembaga Hukum tertinggi di negara ini pun di rasuki. itu bukan salah mereka sebab mereka hanyalah Aktor.
sang sutradara Meman cerdas Memainkan Skenarionya. #BUKA HATI,BUKA MATA, BUKA PIKIRAN,
* * *
Jika ia, sang Sutradara itu Bersih, Tegas, berani dan tidak mengikuti kepentingan Individualisnya tapi lebih mementingkan kehidupan Masyrakatnya.. otomatis  dongeng-dongeng koruptor ini akan segera berlalu.
aku rindu dongeng NENEK.
* * *
Ketakutan saya bukan kepada aktor-Aktor koruptor-koruptor itu.
Ketakutan saya bukan juga kepada sang sutradara itu.

Aku takut jika Pejabat-pejabat KPK pun harus menjadi aktor dari sang sutradara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun