Mohon tunggu...
Jesu Uha
Jesu Uha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi taekwondo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penggunaan Bahan Alternatif Ramah Lingkungan dalam Konstruksi Bangunan

12 Juni 2024   20:20 Diperbarui: 12 Juni 2024   20:30 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Contoh Kasus Sukses

Beberapa proyek konstruksi di seluruh dunia telah menunjukkan keberhasilan penggunaan bahan alternatif ramah lingkungan. Di Bali, Indonesia, Green School adalah contoh luar biasa dari bangunan yang seluruhnya dibangun dari bambu. Sekolah ini tidak hanya menggunakan bambu untuk struktur bangunan tetapi juga untuk furnitur dan peralatan lainnya, menciptakan lingkungan belajar yang sepenuhnya berkelanjutan dan estetis .

Di Australia, Pixel Building di Melbourne adalah gedung perkantoran pertama yang mencapai skor karbon netral, menggunakan berbagai bahan ramah lingkungan seperti beton geopolymer dan insulasi berbasis serat alami. Gedung ini juga dilengkapi dengan panel surya dan sistem pengumpulan air hujan, menunjukkan bagaimana berbagai teknologi dan bahan dapat diintegrasikan untuk menciptakan bangunan yang benar-benar berkelanjutan .

Masa Depan Konstruksi Ramah Lingkungan

Ke depan, tren penggunaan bahan alternatif ramah lingkungan dalam konstruksi diperkirakan akan terus meningkat. Dengan semakin ketatnya regulasi lingkungan dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keberlanjutan, industri konstruksi tidak punya pilihan selain beradaptasi. Inovasi dalam material dan teknologi akan terus mendorong batasan apa yang mungkin dalam konstruksi ramah lingkungan. Misalnya, pengembangan bioplastik dan material berbasis mikroalga yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi konstruksi, dari insulasi hingga panel fasad, menunjukkan potensi besar untuk lebih mengurangi dampak lingkungan dari industri ini .

Selain itu, desain bangunan yang berorientasi pada keberlanjutan akan semakin umum. Pendekatan holistik yang mempertimbangkan siklus hidup penuh dari bahan bangunan, dari produksi hingga akhir masa pakainya, akan menjadi standar dalam industri. Metode konstruksi modular dan prefabrikasi yang menggunakan bahan ramah lingkungan juga diprediksi akan semakin populer, karena dapat mengurangi limbah konstruksi dan meningkatkan efisiensi pembangunan .

Kesimpulan

Penggunaan bahan alternatif ramah lingkungan dalam konstruksi bangunan adalah langkah penting menuju pembangunan yang lebih berkelanjutan. Meskipun tantangan seperti biaya awal yang tinggi dan kurangnya kesadaran masih ada, manfaat jangka panjang yang ditawarkan oleh bahan-bahan ini jauh lebih besar. Dengan terus mendorong inovasi dan pendidikan, serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat, industri konstruksi dapat beralih ke praktik yang lebih berkelanjutan, menciptakan lingkungan binaan yang lebih sehat dan lestari untuk generasi mendatang.

Referensi

1. Harris, R., & Sharma, B. (2010). Bamboo as a Sustainable Building Material. Construction Materials Journal.

2. Davidovits, J. (2015). Geopolymer Chemistry and Applications. Geopolymer Institute.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun