Hujan menderu-deru
Mematahkan mahkota bunga yang terbuka
Membangunkan cacing tanah yang terlelap
Menyegarkan akar tandus yang haus
Hujan ditemani gemuruh
Dibenci oleh pejalan kaki
Disumpah serapah oleh pengendara
Disambut mesra para penawar jasa
Hujan deras malam itu
Di bawah atap kokoh
Di atas kasur empuk
Di balik selimut tebal
Anak itu tidur nyenyak
tanpa sedikitpun rasa sesak
Bermimpi yang indah
tanpa perlu menghitung domba
Hujan lebat malam itu
Di bawah atap kardus
Di atas tanah berbatu
Di balik kain bekas yang kotor
Anak ini melingkar bagai janin
menggigil tak tahan dingin
berdoa dengan suara lemah,
'Tuhan, semoga hujan reda'
Jakarta, 28 Oktober 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H