Mohon tunggu...
Jessyka Malau
Jessyka Malau Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Penikmat musik dan kopi hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hujan Malam Itu

28 Oktober 2018   22:59 Diperbarui: 28 Oktober 2018   23:16 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan menderu-deru
Mematahkan mahkota bunga yang terbuka
Membangunkan cacing tanah yang terlelap
Menyegarkan akar tandus yang haus

Hujan ditemani gemuruh
Dibenci oleh pejalan kaki
Disumpah serapah oleh pengendara
Disambut mesra para penawar jasa

Hujan deras malam itu
Di bawah atap kokoh
Di atas kasur empuk
Di balik selimut tebal

Anak itu tidur nyenyak
tanpa sedikitpun rasa sesak
Bermimpi yang indah
tanpa perlu menghitung domba

Hujan lebat malam itu
Di bawah atap kardus
Di atas tanah berbatu
Di balik kain bekas yang kotor

Anak ini melingkar bagai janin
menggigil tak tahan dingin
berdoa dengan suara lemah,
'Tuhan, semoga hujan reda'

Jakarta, 28 Oktober 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun