Mohon tunggu...
Jesslyn Patricia
Jesslyn Patricia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Komunikasi Universitas Bina Nusantara

Saya memiliki kepribadian yang kuat dan mudah bergaul dengan orang lain. Saya suka mempelajari banyak hal baru dan suka bertemu dengan orang-orang baru sehingga saya dapat mendapatkan banyak pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Masyarakat Harus Siap Menghadapi Kenaikan Bahan Pangan pada Tahun 2023

3 Februari 2023   16:20 Diperbarui: 3 Februari 2023   16:23 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2023 PARA MASYARAKAT HARUS SIAP MENGHADAPI KENAIKAN BAHAN PANGAN

Di Indonesia, para masyarakat harus siap menghadapi kenaikan harga bahan pangan pada tahun 2023. Kenaikan harga ini diprediksikan akan terjadi karena berbagai faktor seperti kondisi cuaca yang tidak baik, peningkatan permintaan domestik dan global, dan penurunan pasokan.

Untuk mengatasi kenaikan harga bahan pangan, masyarakat Indonesia dapat melakukan beberapa hal, seperti memilih bahan pangan yang berkualitas dan terjangkau, memasak sendiri di rumah, dan mengurangi konsumsi makanan siap saji. Berkoordinasi dengan keluarga atau teman untuk membeli bahan pangan dalam jumlah besar juga dapat membantu memperoleh harga yang lebih murah. Masyarakat juga dapat memilih bahan pangan lokal yang tersedia di pasar tradisional atau pasar desa, karena biasanya lebih murah dan memiliki kualitas yang baik.

Pemerintah Indonesia juga turut berperan dalam mengatasi kenaikan harga bahan pangan. Salah satunya melalui program-program peningkatan produksi pertanian dan memperkuat sistem distribusi bahan pangan untuk memastikan bahwa bahan pangan tersedia dengan harga terjangkau bagi masyarakat. 

Secara keseluruhan, kenaikan harga bahan pangan memang menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia. Namun, dengan beberapa tindakan dan dukungan dari pemerintah, kita dapat mengatasi hal ini dan tetap menjaga kualitas hidup yang baik.

Penyumbang inflasi terbesar adalah kelompok bahan pangan dan tembakau seperti beras, cabai merah, ikan segar, cabai rawit dan rokok kretek filter. Kelompok bahan pangan dan tembakau tersebut mempunyai andil yang cukup besar terhadap inflasi yang terjadi secara bulanan. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi yang terjadi pada bulan Januari 2023 adalah sebesar 0,34%. 

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan angka inflasi beras pada Januari 2023 lebih tinggi yaitu sebesar 2,34% Month to Month dan memberikan andil 0,07%. Harga cabai juga naik mencapai 10,9% dengan andil 0,04% dan harga tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan harga bulan desember 2022. 

Selain itu, ikan segar juga mengalami inflasi pada Januari 2023 sebesar 1,39% dan andilnya 0,04%. Angka inflasi untuk cabai rawit pada Januari 2023 adalah 17,85% dan andilnya 0,03%.

Margo Yuwono memberikan penjelasan kenaikan harga yang terjadi dapat disebabkan oleh faktor biaya produksi yang naik. Beliau mengatakan inflasi yang terjadi pada Januari 2023 lebih parah dibandingkan dengan Januari 2022. Kenaikan harga BBM disebutkan juga menjadi salah satu faktor yang membuat harga bahan pangan naik. 

Dikutip pada hari Kamis, 2 Februari 2023, Margo Yuwono mengatakan "Nah di antaranya, itu lebih disebabkan karena biaya produksi yang naik, karena beberapa ongkos produksi, seperti tadi saya sampaikan ya, upah buruh pertanian naik, ini juga bisa juga karena dampak kenaikan BBM dan juga beberapa komponen biaya produksi itu juga terjadi kenaikan, jadi lebih disebabkan karena ongkos produksi."

Beberapa upaya pemerintah dalam merealisasikan penstabilan harga pangan guna mengatasi kenaikan harga pangan saat ini di Indonesia dalam kurun tahun 2023 seperti :

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik milik negara yang disingkat Perum BULOG melepaskan 100 ribu ton beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan kebijakan mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton guna untuk meredam gejolak kenaikan harga beras pasaran dan memperkuat cadangan beras nasional sampai datangnya musim panen raya pada bulan Maret 2023.

Lalu pemerintah juga memutuskan beberapa kebijakan untuk pemberhentian ekspor minyak goreng (sawit) ke luar negeri guna untuk meningkatkan pasokan minyak di dalam negara sehingga dapat meredam lonjakan harga minyak.

Legislator memiliki permintaan kepada pemerintah untuk menurunkan harga BBM agar inflasi di tahun 2023 tidak melonjak, penurunan harga BBM ini juga merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi lonjakan bahan pangan, dikarenakan jika harga BBM semakin meningkat maka biaya produksi setiap bahan pangan pun akan meningkat, maka dari itu dengan meredam harga BBM juga berguna dalam mengatasi lonjakan harga pangan di Indonesia.

Berikut update harga pangan terbaru sebagaimana dikutip data harga pangan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional per 1 Februari 2023:

  •  Cabai merah keriting: Rp 41.000 per kg

  •  Cabai merah besar: Rp 39.500 per kg

  •  Cabai rawit hijau: Rp 45.550 per kg

  •  Cabai rawit merah: Rp 53.700

  •  Minyak goreng curah: Rp 15.700 per kg

  •  Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 20.050 per kg 

  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.700 per kg

  •  Daging ayam ras segar: Rp 34.050 per kg

  •  Daging sapi kualitas I: Rp 137.650 per kg

  •  Daging sapi kualitas 2: Rp 128.750 per kg 

  • Gula pasir lokal: Rp 14.450 per kg 

  • Gula pasir kualitas premium: Rp 15.850 per kg

  •  Beras kualitas bawah I: Rp 11.750 per kg

  •  Beras kualitas bawah II: Rp 11.450 per kg 

  • Beras kualitas medium I: Rp 12.900 per kg 

  • Beras kualitas medium II: Rp 12.750 

  • Beras kualitas super II: Rp 13.850 per kg 

  • Bawang merah ukuran sedang: Rp 41.850 per kg

  •  Telur ayam ras segar: Rp 29.850 per kg

Daftar Pustaka

Bulog lepas 100 ribu ton beras operasi pasar Di awal januari 2023. (2022, December 22). Perum BULOG -- Bersama Mewujudkan Kedaulatan Pangan.    https://www.bulog.co.id/2023/01/19/bulog-lepas-100-ribu-ton-beras-operasi-pasar-di-awal-januari-2023/

RI, S. D. (n.d.). Legislator Minta Pemerintah Turunkan Harga BBM Bersubsidi agar Inflasi Terkendali. Dewan Perwakilan Rakyat. https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/42693/t/Legislator+Minta+Pemerintah+Turunkan+Harga+BBM+Bersubsidi+Agar+Inflasi+Terkendali

KOMINFO, P. (2022, 5). Pemerintah Siapkan Kebijakan Antisipasi Lonjakan Harga Pangan. Website Resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. https://www.kominfo.go.id/content/detail/42024/pemerintah-siapkan-kebijakan-antisipasi-lonjakan-harga-pangan/0/berita

Febriyana, W. (n.d.). Pemerintah Kabupaten/Kota Diminta Siapkan Langkah Antisipasi Hadapi Kenaikan Harga Komoditas Pangan. mmckalteng. https://mmc.kalteng.go.id/berita/read/40155/pemerintah-kabupaten-kota-diminta-siapkan-langkah-antisipasi-hadapi-kenaikan-harga-komoditas-pangan

Kenaikan Harga Pangan Kerek Inflasi Januari 2023 Jadi 0,34%. (n.d.). Berita Terbaru Berbasis Data, Berita Terkini - Validnews. https://www.validnews.id/ekonomi/kenaikan-harga-pangan-kerek-inflasi-januari-2023-jadi-034

Kompas Cyber Media. (2023, February 1). UPDATE daftar Harga Bahan Pangan per 1 Februari 2023. KOMPAS.com. https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/01/140000865/update-daftar-harga-bahan-pangan-per-1-februari-2023

Hidayah, E. (2023, February 2). BPS Ungkap Faktor Penyebab Naiknya Harga Beras, Singgung Soal BBM. Pikiran-Rakyat.com. Retrieved February 3, 2023, from https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-016195740/bps-ungkap-faktor-penyebab-naiknya-harga-beras-singgung-soal-bbm

Inflasi pada Januari 2023 Capai 0,34% MtM, Komoditas Bahan Pangan Jadi Pemicunya. (01 Februari 2023). Kontan.co.id.

Inflasi pada Januari 2023 Capai 0,34% MtM, Komoditas Bahan Pangan Jadi Pemicunya (kontan.co.id)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun