Mohon tunggu...
Jesslyn Nathania
Jesslyn Nathania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa

Hobi ku menyanyi , memasak , dan menulis cerita / diary

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesimpulan Kasus Pagar Laut di Tangerang, Eks Kabareskrim Sebut Banyak Pengkhianat.

30 Januari 2025   07:43 Diperbarui: 30 Januari 2025   07:43 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus Pagar Laut di Tangerang mengungkap dugaan praktik pengkhianatan dalam tubuh kepolisian dan pihak-pihak terkait. Eks Kabareskrim, Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Ito Sumardi, menyebut bahwa banyak pihak yang seharusnya menjaga keamanan justru terlibat dalam tindak kejahatan, termasuk dalam jaringan penyelundupan dan penipuan yang terkait dengan pembangunan pagar laut di kawasan Tangerang. Hal ini menyoroti masalah integritas dalam penegakan hukum serta lemahnya pengawasan terhadap pihak yang diberi tanggung jawab.

Kasus "Pagar Laut" di Tangerang mengacu pada sebuah kasus besar yang melibatkan dugaan korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan tindak pidana lainnya terkait dengan proyek pembangunan pagar laut di wilayah tersebut. Kasus ini melibatkan banyak pihak, termasuk beberapa anggota kepolisian dan pihak lain yang memiliki kedudukan penting. Berikut adalah lima poin utama terkait dengan kasus ini:

  1. Korupsi dan Penyelewengan Anggaran: Kasus ini berfokus pada dugaan penyalahgunaan dana dalam proyek pembangunan pagar laut yang seharusnya digunakan untuk melindungi kawasan pesisir di Tangerang. Anggaran yang digelontorkan ternyata tidak sepenuhnya digunakan dengan benar, dan sebagian besar malah dialihkan untuk kepentingan pribadi.

  2. Pengkhianatan dalam Institusi Kepolisian: Eks Kabareskrim, Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Ito Sumardi, mengungkapkan bahwa dalam kasus ini banyak anggota kepolisian yang terlibat. Mereka seharusnya menjaga hukum dan ketertiban, namun justru terlibat dalam kegiatan ilegal yang merugikan negara dan masyarakat. Hal ini menunjukkan adanya pengkhianatan terhadap tugas dan amanah yang diberikan kepada mereka.

  3. Penyalahgunaan Jabatan: Beberapa pejabat yang terlibat dalam proyek ini diduga menyalahgunakan jabatan mereka untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Praktik ini melibatkan sejumlah pihak yang memiliki akses ke keputusan dan aliran dana proyek.

  4. Masyarakat Dirugikan: Selain kerugian negara, masyarakat juga dirugikan karena proyek pagar laut yang seharusnya meningkatkan perlindungan pesisir dan mencegah banjir justru tidak berjalan dengan maksimal akibat penyelewengan anggaran. Pembangunan yang terbengkalai ini berpotensi menimbulkan masalah lingkungan dan sosial lebih lanjut.

  5. Pentingnya Pengawasan dan Reformasi: Kasus ini mengungkapkan bahwa sistem pengawasan yang lemah memungkinkan adanya praktik-praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan dalam proyek pemerintah. Diperlukan reformasi yang lebih ketat dalam pengelolaan anggaran serta peningkatan integritas di kalangan pejabat publik, terutama dalam institusi penegak hukum.

Jadi kesimpulan nya, kasus Pagar Laut ini menunjukkan pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap pengkhianatan yang dilakukan oleh aparat, serta perlunya perbaikan sistem untuk mencegah terulangnya praktik serupa di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun