Kecemasan,ketidakpastian hidup dan perasaan tertinggal dari teman-teman sebaya menjadi pemicu stress pada Gen Z. Perasaan tersebut yang membuat Gen Z merasa tertekan. Sebagian besar dari mereka melampiaskan stress dengan cara melakukan pembelian secara berlebihan atau yang sering disebut Doom Spending.Â
Apa itu Doom Spending?
Doom spending merupakan aktivitas belanja yang berlebihan tanpa memilah antara kebutuhan dan keinginan tujuannya untuk mencapai kepuasan tanpa berpikir panjang. Â Pemicunya adalah kesadaran menabung pada Gen Z yang semakin menurun. Media sosial seolah menjadi "kambing hitam". Adanya istilah fomo atau fear of missing out, ketakutan akan ketinggalan trend rupanya sudah melekat pada Gen Z. Berbagai konten yang di sajikan dimedia sosial seakan menggoda kita untuk memiliki barang tertentu. Hal tersebut yang membuat kebiasaan menyisihkan uang menjadi tantangan. Adanya rasa puas pada saat bisa membeli barang yang terlihat menarik, memicu kegiatan doom spending ini seakan menjadi solusi dari semua kecemasan yang dialami Gen Z. Namun benarkah perilaku doom spending ini menjadi satu-satunya cara untuk mengobati stress?
Apakah kecemasan harus dilampiaskan dengan perilaku doom spending?
Namun apakah hanya perilaku doom spending bisa menghilangkan rasa stress? Nyatanya masih banyak kegiatan lain yang bisa dipilih untuk mengalihkan rasa stress tersebut. Â Ada beberapa aktivitas yang bisa dijadikan referensi untuk menghilangkan stress tanpa menghamburkan uang. Salah satunya adalah journalling. Dengan menulis apa yang ada didalam kepala kita membuat sebagian dari uneg-uneg kita bisa tersalurkan. Kemudian bisa juga dengan mendengarkan musik. Dengan modal kuota atau wifi, pikiran kita bisa sejenak teralihkan dari tekanan. Selanjutnya berjalan kaki disekitar komplek. Dengan berjalan disekitar komplek rumah pada pagi hari dapat membuat perasaanmu menjadi lebih baik dan juga dapat membantumu membakar lemak-lemak ditubuh untuk kamu pejuang diet.
Doom spending bukanlah satu-satunya cara untuk terbebas dari stress. Kebiasaan ini sebaiknya dikikis karena hanya mengganggu keuanganmu. Jadikan media sosial sebagai hiburan dan hal-hal bermanfaat lainnya. Bukan untuk membeli barang yang tidak kamu butuhkan hanya karena fomo. Menjadikan belanja sebagai pilihan untuk healing merupakan pilihan yang kurang tepat. Pilihlah aktivitas yang membuat stress mu teralihkan dan terlampiaskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H