Film yang sudah menarik perhatian saya sejak kemunculan teaser nya di bulan Juni kemarin, mengangkat sebuah tema eksorsisme gereja Katholik yang baru didunia perfilman Indonesia. Awalnya saya cukup ragu dengan film ini, namun di 6 hari penayangannya sudah ada 710.152 pasang mata yang menonton film ini.Â
Dalam film ini, iblis tidak hanya di tampilkan sebagai sosok yang menyeramkan dan meneror manusia. Namun sosok manipulatif yang sering ada didalam diri kita. Dosa-dosa masa lalu yang pernah kita perbuat digunakan iblis untuk membuat kita merasa tidak layak dihadapan Tuhan.Â
Ditampilkan pada saat Romo Thomas yang diperankan oleh Jerome Kurnia yang gamang dengan panggilannya sebagai pastor. Kebimbangannya itu ditengarai oleh trauma masalalu saat ia kehilangan keluarganya dalam kecelakaan.
Hingga beberapa kali Romo Thomas mengajukan resign. Ditengah pergumulan tersebut, Romo Thomas diminta untuk mendampingi Romo Rendra yang diperankan oleh Lukman Sardi untuk melakukan ritual eksorsisme.
Pada saat Romo Thomas mendampingi Romo Rendra, ia dilemahkan oleh wujud iblis yang berseru dengan suara rintihan adiknya saat meminta tolong, didalam tubuh Kayla yang diperankan oleh Lea Chiaraciel.Â
Namun Romo Rendra terus menguatkan Romo Thomas agar tidak lemah karena hal tersebut.
Selain itu, dalam film ini menampilkan Maya ibu Kayla yang diperankan oleh Astrid Tiar. Pada saat Kayla sedang dirasuki iblis, Maya memohon agar iblis itu keluar hingga bersedia melakukan apapun.Â
Si iblis mengingatkan akan dosa masalalu yang dilakukan oleh Maya hingga membuatnya merasa tidak layak dan hampir menghilangkan nyawanya.
Tujuan besar iblis ialah menjerumuskan manusia ke dalam dosa. Ia menggunakan dosa untuk melemahkan kita dan membuat kita merasa tidak layak dihadapannya.Â
Dari film ini kita belajar untuk menjaga hubungan baik dengan Tuhan serta memaafkan dan menerima diri kita sepenuhnya. Berserah akan panggilan hidup yang sudah Tuhan pilihkan dalam kehidupan kita.