Kata tone deaf sering kita temui saat ini. Tone deaf atau sering disebut amusia memiliki makna ketidakmampuan untuk memproses nada yang mencakup memori dan pengenalan musik atau biasa disebut tuli nada. Namun dalam pergaulan tone deaf memiliki makna ketidakpekaan seseorang terhadap situasi disekitarnya termasuk perasaan orang lain.
Mereka yang memiliki sifat tone deaf mempunyai ciri-ciri antara lain, kurangnya empati, cenderung bersikap acuh tak acuh pada sekitar dan melakukan apapun tanpa memperhatikan perasaan orang lain. Jika kamu punya teman dengan ciri-ciri tersebut,Â
simak 5 tips menghadapi rekan yang tone deaf ini baik-baik.
1. Bersikap tenang dan tahan emosimu
  Pada saat kita menemui perilaku rekan kita yang tone deaf, perasaan jengkel dan sebal akan memenuhi hati kita. Namun alangkah baiknya perasaan tersebut dipendam dulu dalam hati. Jangan buru-buru munculkan dalam raut wajah kita. Karena jika kita meresponnya dengan emosi akan terasa sia-sia dan bahkan membuat suasana tidak enak.
2. Coba kenali dan pahami
   Sebelum kita terbawa perasaan, alangkah baiknya kita memahami dia. Mungkin saja dia berasal dari lingkungan yang tidak memiliki kepekaan perasaan. Mungkin saja dia merupakan salah satu pribadi yang suka bercanda. Bisa jadi saat itu niatnya hanya  bercanda namun kosakata yang dia pilih dan waktunya tidak tepat.
3. Jaga jarak tapi tetap menjaga komunikasi
   Setelah kejadian tersebut tak dipungkiri pasti luka hati mu belum sembuh. Maka dari itu cobalah untuk jaga jarak agar dirimu lebih tenang. Namun tetap jaga komunikasi agar dia tidak merasa ada banyak perbedaan dalam dirimu. Cukup menyapa singkat saja saat  berpapasan.
4. Mencoba untuk bicara empat mata
   Setelah kamu merasa lebih tenang dan memahami dia, coba ajak dia ngobrol. Kemudian coba berikan saran padanya untuk lebih       peka terhadap sekitar. Jangan ragu untuk utarakan isi hati mu "jujur saja perkataan mu waktu itu menyakitiku" Dengan cara itu dia    bisa menyadari kesalahannya
5. Ajak dia bercanda untuk mencairkan suasana
   Selanjutnya, jangan lupa untuk selingi dengan bercanda. Setelah mendengar kamu mengutarakan isi hati mu, besar kemungkinan     dia merasa bersalah dan berjarak denganmu. Dengan bercanda, membuat dia merasa bahwa niat mu baik dan masalah yang telah      dibahas tidak akan berlarut lagi.
6. Libatkan pihak ketiga
   Apabila dia tetap tidak merasa bersalah dan tidak ada perubahan. Maka ini jalan terakhirnya. Cobalah untuk melibatkan temanmu      atau HRD jika kejadian ini ada di kantor. Diskusikan mengenai permasalahanmu. Mintalah saran dan mediasi secara professional       untuk menyelesaikan masalahmu.
Dengan menahan emosi, berkomunikasi dan mediasi merupakan beberapa cara yang bisa membantumu untuk dapat menghadapi rekan yang tone deaf . Semua manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Oleh sebab itu perlunya saling memahami dan melengkapi. Semoga tips ini dapat memberikan banyak manfaat untuk para pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H