Mohon tunggu...
Jessika Kelamanda
Jessika Kelamanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki hobi berupa bermain alat musik, bernyanyi, dan juga bergambar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kerja Sama yang Terbentuk

28 Januari 2024   22:43 Diperbarui: 31 Januari 2024   11:49 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

        Saat siang hari itu kelas kami sedang melakukan sebuah latihan mengenai drama P5 yang akan kami tampilkan pada acara lustrum. Dalam latihan tersebut kami dibimbing oleh teman kami bernama Arumi. Dalam kegiatan projek P5 kami dia bertugas sebagai ketua/coordinator 2 dan juga narator dalam drama kami. Dia merupakan orang yang sangat ramah , pengertian, baik dalam mengajar bahkan penyabar akan sikap kami. Selain Arumi kami juga di pimpin ataupun di bimbing oleh 2 orang teman kami bernama Harsa yang bertugas sebagai Astradara dan juga yang satu nya bernama Razhela sebagai ketua/coordinator 1 di kelas kami.

        Pada pagi hari ini kami memulai kegiatan kami dalam menyusun siapa saja yang akan bermain dalam drama yang akan kami tampilkan. Saat itu Arumi, Razhela dan juga Harsa sedang melaksanakan tugas mereka masing-masing.

      " Selamat pagi semuanyaaa!" sapa sang Arumi. "nah pada hari ini kita akan melaksanakan kegiatan berupa menentukan pemain dalam drama. Nah biasanya kegiatan tadi disebut dengan casting. Cara nya adalah kalian akan di panggil tiga-tiga orang untuk melakukan casting bersama Razhela dan juga Harsa. Kalian akan diminta untuk membaca teks yang akan di berikan oleh Razhela." Jelas Arumi kepada kami di pagi hari itu.

       Setelah mendengar beberapa penjelasan dari Arumi secara panjang lebar akhirnya, kami di panggil secara bertiga-tiga sesuai urutan absen. Saat setelah semuanya selesai di panggil, akhirnya kami dipanggil oleh Harsa untuk masuk ke dalam kelas lagi.Lalu saat semuanya di dalam kelas Harsa pun memanggil satu persatu orang yang sudah ditentukan oleh mereka untuk bermain drama.

      "Siang semuanyaa! Gimana ni kabar kalian?? jangan lemes dong.. masa habis istirahat kok makin lemes hahaha.." sapa sang Harsa dengan semangat."Nah jadi tujuan kita untuk ngumpulin kalian lagi disini adalah kami ingin memberi pengumuman siapa yang akan menjadi pemain inti di dalam drama tersebut hehehe. Jadi yang akan menjadi raja dalam drama ini adalah Aksa, selanjut nya yang terpilih menjadi sang putri raja adalah Elmeira dan yang terpilih untuk menjadi Penasihat 1 dan 2 yaitu si Jevan dan juga Melynee. Selamat ya untuk yang sudah terpilih menjadi pemain inti dalam drama, buat kalian yang enggak terpilih menjadi pemain inti jangan berkecil hati yaa.. nanti kalian akan tetap dapat peran kok.." Jelas Harsa di depan kelas.

         Setelah pembagian pemeran inti dan juga tambahan, kelas kami pun memutuskan untuk lanjut latihan bersama. Saat awal-awal latihan sangat lah sulit.. karena banyak teman yang tidak fokus akan peran mereka masing-masing. Mereka tidak fokus bahkan terkadang latihan yang kami jalani seperti latihan main-main saja, dimana banyak teman yang justru bermain saat latihan, ada yang tidur tiduran, bermain hp dll. Namun Harsa dan juga Arumi masi mau memaklumi nya, mereka berpikir bahwa mungkin kami memang belum terbiasa dan masih butuh istirahat. Namun semakin hari Harsa dan juga Arumi semakin pusing menghadapi kami yang malah makin menjadi,jika kalian bertanya dimanakah Razhela? Dia sedang ada rapat bersama ketua/coordinator kelas lain untuk membahas projek P5 tiap kelas.

     Karena kegiatan rapat tersebut yang dilakukan secara terus menerus membuat Razhela tidak selalu bisa membimbing kami. Semakin hari Arumi dan juga Harsa semakin bingung bagaimana cara membuat kami semua bersatu, hingga konflik di kelas kami pun mulai terjadi dimana Harsa menjadi lebih emosional padahal dia adalah anak yang penyabar namun sepertinya batas kesabaran dia memuncak karena kami. 

      "Aksa! Kamu itu bisa serius gak si meranin jadi raja?! Masa gitu aja gak bisa? Harus serius! Ekspresi mu tolong di keluarkan dan suaramu itu harus lebih keras lagi! Ini juga kenapa si kalian itu gak mau merhatiin!? Ini temen-temen kalian itu lagi latihan drama kalian malah sibuk sendiri di belakang ARGH! Cape aku kalo kaya gini terus!" Marah Harsa. Aksa yang dimarahin oleh Harsa pun hanya bisa terdiam, kelas kami pun juga hanya bisa terdiam ketika melihat Harsa berubah menjadi emosional.

     "Sa udah sa gpp kita harus sabar sama mereka nanti semuanya jadi berantakan sa, tenangin diri kamu dulu ya sa..." Sela Razhela di tengah suasana yang tegang itu. Setelah mendengar saran dari Razhela akhirnya Harsa pun memutuskan untuk menenangkan dirinya di luar beberapa saat. Dan kami melanjutkan latihan lagi dengan Razhela dan juga Arumi.

     Hingga suatu hari emosi Harsa memuncak dia memarahi kami semua karena kami tidak serius dalam latihan drama ini dan terkesan main main.selain itu Harsa juga semakin marah akibat ada tambahan dari pihak sekolah secara tiba-tiba berupa ide ingin menggabungkan semua drama kami yang notabennya setiap kelas memiliki cerita ataupun alur drama yang berbeda-beda. Bahkan setiap kelas memiliki drama khas dari daerah yang berbeda-beda seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, NTT/Papua dan juga Jawa, bagaimana cara untuk menyatukan semua itu?Karena hal tersebut lah membuat Harsa semakin marah.

     "Kalian tuh sebenernya mau apa sih!? Kenapa kalian semua tuh susah banget di omongin, aku tu capek banget ngurusin kalian. Aku dah cape-cape ngejelasin di depan kelas kalian malah gak ngedengerin aku! Belum juga ini tiba tiba ada tambahan ide tentang gimana kita harus nyatuin semua cerita dari setiap kelas yang notabennya memiliki ciri khas yang berbeda-beda?! Susah tau! Kalian pikir itu gampang? Tolong lah ngertiin aku, aku dah ngertiin kalian selama ini tapi ini balasan kalian?! Aku sedih banget sama sikap kalian...." Bentak Harsa kepada kami.

       "Teman-teman, apa yang dikatakan sama Harsa tuh bener, kalian itu harus saling mengerti. Kita ngelakuin ini semua demi kelas kita agar bisa menampilkan yang terbaik, jadi mohon kerja sama nya yaa dan tolong banget untuk singkirin ego kalian masing-masing. Aku tau ini sulit tetapi jika kita mau bekerja sama pasti semua hal akan menjadi mudah." Seru Arumi sembari tersenyum.

        Seketika keheningan lah yang menyelimuti kelas kami. Kami benar benar langsung diliputi perasaan bersalah yang dalam dan langsung menyesali akan segala perbuatan yang sudah kami lakukan selama ini. Di tengah keheningan tersebut, Bu Grania selaku guru pembina kami pun berbicara setelah menyimak beberapa saat.

      "Teman-teman kalian itu harus dengerin kata Harsa yaaa, dia itu cape dan pusing ngurusin kalian.. jadi tolong untuk lebih mengerti sama Harsa,Razhela dan juga Arumi. Mereka udah membina kalian sebisa mungkin tapi kalian jarang banget respon sama mereka, tolonglah hargain mereka. Kalian juga gak boleh main-main kalo lagi latihan. Kalian tau kan gimana rasanya gak dihargai? Sesakit itu memang. Untuk meredamkan konflik hari ini kita evaluasi dulu tentang perasaan dan juga unek unek satu sama lain biar tidak menimbulkan sebuah konflik lagi ya teman-teman ^^ yok kita kesampingkan dulu ego kita agar drama yang akan kita tampilkan nanti di puncak lustrum dapat berjalan lancar tanpa sebuah konflik lagi, kalo ada perasaan saling membenci karena suatu hal coba omongin aja di evaluasi ini nanti kita selesaiin bareng-bareng." Jelas Bu Grania kepada kami.

      Setelah mendengar solusi dari Bu Grania akhirnya kelas kami pun saling mengutarakan perasaan dan unek-unek masing-masing dengan catatan tidak boleh tersinggung akan unek-unek ataupun pendapat satu sama lain. Setelah melewati proses evaluasi yang sangat panjang akhirnya kelas kami pun saling berdamai dan saling setuju untuk latihan lebih giat demi drama kami. Setalah latihan kami pun memutuskan untuk istirahat sehabis evaluasi dan melanjutkan latihan lagi setelah beristirahat. Kami latihan drama dan dilanjut dengan latihan nari, latihan nari ini dimbimbing oleh Razhela. Sedangkan para perekap sedang membeli alat dan bahan yang akan di butuhkan untuk drama kami saat puncak lustrum nanti.

       Hari demi hari, waktu demi waktu tak terasa 2 bulan pun terlewati, hingga tibalah saat hari dimana kami akan mengadakan gelar karya puncak lustrum. Saat pagi hari itu kami pun berkumpul di kelas untuk bersiap-siap sebelum acara lustrum, ada yang sedang berdandan,ada juga yang sedang mencatok rambut dan ada juga yang sedang mengecek properti kelas kami apakah aman atau tidak? haha. Setelah siap-siap akhirnya seluruh kelas 10 di panggil menuju aula untuk tampil. Sungguh saat akan tampil kami benar-benar sangat gugup sekali tapi kami tetap meyakinkan satu sama lain bahwa kami pasti bisa.

     "Sumpah aku gugup banget, aku takut bakal buat kesalahan nanti pas tampil" seru Melynee.

     " Iya Melynee bener banget. Ini badan ku udah keringat dingin huhuu." Balas Elmeira kepada Melynee.

    " Kalian mah enak cuman bentar doang lah aku yang jadi raja entar malu banget karena dialognya banyak " Seru Aksa jengkel.

     "HAHAHAHHA kasian banget. Yang sabar ya Aksa, beruntungnya dialogku cuman sedikit hehehe" Seru Jevan sambil tertawa cekikikan.

     "Kamu ini enak nya diapain yaa" balas Aksa sambil melotot.

     Lalu kami bertiga pun tertawa terbahak-bahak karena melihat tingkah Aksa. Hingga tibalah saat kelas kami akan tampil. Kami menjalankan semua peran kami masing-masing dengan sangat baik tanpa adanya kendala. Setalah selesai tampil drama kami mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari kakak kelas kami, sungguh saat di posisi tersebut kami merasa sangat bangga pada kelas kami dan kami juga masih tidak menyangka bahwa kami semua dapat mampu melewati segala hal yang terjadi sebelum acara puncak lustrum ini. Sebagai ending dari drama kami, kelas kami pun saling bergandengan tangan untuk merayakan keberhasilan yang sudah kami raih dan kami tersenyum ke arah kamera lalu kami membungkuk untuk mengucapkan tanda terima kasih kepada penonton.

     Semua ini terjadi akibat kerja sama kami dan juga kerja keras kami selama ini yang sudah terbentuk. Terimakasih banyak buat teman teman ku yang sudah berusaha sebisa mungkin untuk menurunkan rasa malas dan juga rasa egois kalian masing-masing untuk proyek P5 ini, love u guyss Soo proud(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠❤

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun