Persoalan belajar menggambarkan salah satu aspek pada semua kegiatan pengajaran dan pembelajaran yang berlangsung di sekolah sebab pada hakikatnya dalam kegiatan belajar dan mengajar ada para siswa yang memerlukan bantuan. Setiap anak memiliki potensi untuk belajar kemampuan membaca yang merupakan kegiatan awal dalam belajar. Membaca merupakan salah satu keterampilan yang wajib serta perlu ada dan dimiliki seseorang karena dari apa yang dibaca individu akan mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan dari berbagai sumber yang dibacanya. Oleh karena itu membaca merupakan keterampilan yang harus diajarkan sejak individu masuk jenjang sekolah dasar dan kesulitan belajar membaca harus secepatnya di atas diseleksia berasal dari bahasa Yunani yang artinya kesulitan membaca. Fenomena kesulitan belajar membaca seringkali ditujukan dengan sering mengalami kekeliruan dalam mengenal kata, anak berkesulitan belajar membaca juga sering memperlihatkan kebiasaan membaca yang tidak wajar siswa yang mengalami kesulitan belajar membaca di seleksi yang sangat penting untuk diketahui agar dapat diberikan alternatif penanganannya.
Faktor Faktor
Adanya pandemi covid 19 menyebabkan aktivitas atau kegiatan disosialisasi yang ada di seluruh dunia terpaksa dialihkan atau dihentikan seperti kegiatan di sekolah pemerintah secara paksa memberhentikan atau mengalihkan kegiatan proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah menjadi pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh adanya pembelajaran daring ternyata memberikan dampak yang besar dalam dunia pendidikan. Tidak hanya bagi pendidik (guru) yang mempunyai peranan penting, tetapi orang tua juga terlibat dalam hal tersebut kesulitan belajar selalu dialami berbagai anak dalam kegiatan belajar mengajar bahkan tidak hanya anak, guru juga mengalami kesulitan dan kegiatan tersebut. Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar anak yaitu adanya faktor keturunan gangguan dan sistem imun rendah pada anak. Disleksia merupakan kesulitan belajar yang menyebabkan masalah dengan membaca menulis dan mengeja gangguan ini terjadi karena adanya gangguan pada saraf otak. Terdapat beberapa karakteristik penderita disleksia yaitu sulit membedakan buruh anak sulit dalam membaca kata terpisah tidak lancar dalam membaca dan kesulitan dalam memahami isi bacaan anak penderita diseleksia biasanya menulis secara berantakan atau menulis huruf yang tidak konsisten.
Faktor lainnya yaitu learning loss yang terjadi dapat memperburuk kesulitan membaca dan menulis yang sudah dialami oleh siswa dengan diseleksi selama pandemi banyak siswa dengan disleksia akan kehilangan akses terhadap dukungan yang biasa mereka dapatkan di sekolah seperti bimbingan belajar Individual.
Berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk membantu siswa SMP yang mengalami disleksia akibat learning loss dan perkembangan teknologi era digital saat ini yaitu dengan strategi shadow teacher, bekerja sama dengan orang tua siswa diseleksia tergolong penyakit namun tidak dapat disembuhkan akan tetapi deteksi dan penanganan sejak usia dini dapat meningkatkan kemampuan penderita dalam membaca untuk implementasinya dapat melakukan dengan metode multisensori, metode linguistik dan analisis Glass serta metode lainnya yang dapat membantu siswa diseleksia dalam membaca.
DAFTAR PUSTAKAÂ
Alramadhani, S., & Febrianto, P. T. (2023). Analisa Learning Loss (Ketertinggalan Pembelajaran) Yang Terjadi Di SDN Mrecah 1 Tanah Merah. Lencana: Jurnal Inovasi Ilmu Pendidikan, 1(4), 68-87.
Firman. (2020). "Dampak Covid-19 terhadap Pembelajaran di Perguruan Tinggi". Vol. 2, No. 1, pp. 14-20, Majene : Universitas Sulawesi Barat.
Haryanti, N., Muhibbudin, M., & Junaris, I. (2022). Analisis kesulitan belajar siswa (disleksia dan disgrafia) di masa pandemi covid-19. Journal of Instructional and Development Researches, 2(1), 7-16.
Hasanah, C. W., Khairun, D. Y., & Nurmal, M. D. (2021). Kesulitan Belajar Membaca (Dyslexia) Dan Alternatif Penanganannya. Empati: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 8(1), 20-38.
Nafisyah, I. (2022). Problematika Pembelajaran Daring Anak Mengalami Kesulitan Belajar" Disleksia". Jurnal Golden Age, 6(1), 291-302.