Masa-masa perkuliahan selalu sarat akan tugas-tugas, tentu menuntut kita untuk memiliki device yang menunjang penyelesaiannya seperti laptop maupun handphone. Namun sebagian fungsi seperti fitur dan juga kemampuan peforma laptop tidak dapat digantikan keberadaanya oleh handphone. Sehingga laptop bisa dikatakan adalah suatu kebutuhan pokok yang harus dimiliki mahasiswa selama masa perkuliahan.
Seperti pengalaman saya di semester lima, saat awal menempuh mata kuliah Software Not Musik saya sama sekali tidak memiliki device berupa laptop. Sehingga saya kesulitan untuk mengikuti mata kuliah tersebut. Mungkin awalnya sedikit aman karena perkuliahan dilakukan secara hybrid. Namun setelah beberapa waktu berselang, ujian akhir semester pun semakin dekat. Kemudian diusulkanlah diadakannya perkuliahan secara luring. Dosenpun meminta untuk setiap orang membawa laptopnya masing-masing di jadwal perkuliahan yang akan datang. Kalau tidak, mahasiswa tidak dibiarkan memasuki kelas. Karena sebagaiamana yang sudah ditegaskan sebelumnya, proses pengerjaan mata kuliah hanya bisa dilakukan dengan menggunakan device laptop saja.
Waktu menuju perkuliahan tatap muka tersisa seminggu, dua hari saya berpikir keras bagaimana cara untuk mendapatkan laptop sementara saya tidak memiliki uang yang cukup. Akhirnya saya mencari bala bantuan ke sanak saudara dan ternyata ada yang memiliki laptop yang agak menganggur. Dengan hati yang sangat bersyukur karena sanak saudara juga bersedia meminjamkan laptop tersebut sampai beberapa waktu yang akan datang. Dari seminggu waktu yang tersedia, dua hari sudah terpakai untuk mencari laptop. Tersisa waktu lima hari lagi untuk laptop tersebut harus sampai ke tangan saya. Karena kalau tidak, pasti saya tidak akan bisa mengikuti mata kuliah tersebut.
Dalam pemilihan ekspedisi, JNE lagi-lagi menjadi ekspedisi terpilih yang dipercaya untuk mengantarkan laptop ini. Medan adalah asal kota pengiriman dan Surabaya menjadi kota tujuan pengirimannya. Dalam kurun waktu empat hari paket laptop berpacking kayu berhasil mendarat dengan mulus tanpa kerusakan apapun. Benar-benar waktu yang begitu sangat kepepet. Saya sempat memposting video unboxing laptop ini di akun tiktok saya, awalnya video ini hanya untuk dokumentasi pribadi saja. Namun saya edit dan saya berikan voice over dengan suara saya sendiri untuk menambah kejelasan mengenai video unboxing tersebut. Sampai saat ini video tersebut sudah berjumlah 15,2 ribu penayangan dan dengan total 462 suka. Dalam video, awalnya saya terlihat sedikit kesulitan ketika akan membuka laptop berpacking kayu tersebut. Namun ternyata tidak terlalu sulit juga, hanya perlu melepaskan satu kayu dari salah satu sisi saja. Laptop pun sudah dapat di keluarkan dari penjara kayu yang melindunginya selama dalam perjalanan. Kehadiran laptop inilah yang membuat saya dapat mengikuti mata kuliah hingga akhirnya selesai dengan nilai akhir A-. Tentu dengan perolehan nilai tersebut lagi-lagi saya sangat bersyukur karena awalnya tidak semudah yang dibayangkan. Namun pada akhirnya bisa berjalan dengan lancar dengan perolehan nilai yang nyaris sempurna.
Saya sangat tertarik dengan atmosfer yang menuntut kreativitas, tak heran kuliah di jurusan seni adalah salah satu bentuk kehausan saya ingin belajar memaknai dan juga menyelam di dalamnya. Penuangan semua kreativitas yang awalnya bermula dari sebuah ide yang ada di kepala. Biasanya saya suka menuangkannya melalui kata-kata. Beberapa lomba menulis yang saya lihat infonya di platfrom Instagram, termasuk perlombaan ini juga saya ikuti dengan mengandalkan laptop pemberian sanak keluarga tadi. Semua kemudahan yang ditawarkan dalam era digitalisasi yang semakin maju ini membuat saya selalu semangat untuk berkreasi. Laptop yang dibantu pengirimannya oleh JNE ini sampai saat ini adalah laptop yang menemani saya di semester akhir masa perkuliahan. Ya, saat ini saya sudah semester delapan dan sedang dalam tahap pengerjaan tugas akhir berupa skripsi. Kehidupan yang lebih mudah dengan kehadiran ekpedisi JNE juga membuat mahasiswa seperti saya ini semakin semangat berkarya dan berjuang demi masa depan.
Ekspedisi JNE (PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir) adalah ekspedisi milik lokal yang berdiri sejak 26 November tahun 1990. Hingga di tahun ini usianya menginjak usia yang ke-33 tahun. Melalui waktu yang cukup panjang adalah bukti bahwa perusahaan ini sangat berpengalaman di bidang perusahaan logistik dan ekspedisi. Tak heran hal ini membuat JNE menjadi salah satu perusahaan ekspedisi barang terbesar di Indonesia. Salah satu dampaknya, posisi saya sebagai mahasiswa sangat merasakan daya guna dengan adanya jasa ekspedisi yang terpercaya seperti JNE ini. Bagaimana tidak, JNE selalu berevolusi menjadi lebih baik di setiap tahunnya, hingga menempuh usia yang bertahan lama. Selalu membuktikan untuk gas terus semangat kreativitasnya dalam pelayanannya terhadap para konsumen. Dengan menunjukkan dedikasinya untuk selalu maju dan berinovasi dalam pelayanannya terhadap masyarakat luas.
#JNE #ConnectingHappiness #JNE33Tahun #JNEContentCompetition2024 #GasTerusSemangatKreativitas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H