Mohon tunggu...
Jessica Septiana Saraswati
Jessica Septiana Saraswati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

lahir pada tanggal 19 November 1999. Gadis yang berasal dari Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini memiliki nama panggilan Jessica dan merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Penulis menempuh pendidikan di SD Kanisius Ganjuran (2006-2012), SMPN 1 Pandak Bantul (2012-2015), SMAN 1 Jetis Bantul (2015-2018), dan tahun 2018-hingga sekarang penulis sedang menempuh pendidikannya di Universitas Pendidikan Indonesia dengan mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Korea.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Kabupaten Bantul Gelar Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Tahun Ajaran 2021/2022 Secara Daring

26 Juli 2021   10:30 Diperbarui: 26 Juli 2021   11:09 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kami berharap, hari ini dapat menjadi awal yang baik. Mari kita wujudkan Kabupaten Bantul menjadi Bantul yang sehat dan nanti akan terwujud anak-anak Bantul yang cerdas, berakhlak mulia, dan berkepribadian Indonesia, " tambahnya.

"Kalian adalah pemilik masa depan Republik tercinta ini. Kalian bukan hanya sekedar pewaris, tetapi di tangan kalian lah masa depan Indonesia dan Bantul berada," ucap H. Abdul Halim Muslih selaku Bupati Bantul dalam sambutannya. Masa depan yang gemilang tidak akan datang dengan sendirinya, tetapi harus diraih melalui kerja keras, belajar yang tekun, dan perjuangan yang dimulai dari sekolah masing-masing. 

"Tinggikan, lambungkan mimpi-mimpimu dan cita-citamu, taati kedua orang tua atau wali murid, patuhi guru-guru, kerja keras lah, berdoa dengan kesungguhan, dan berupaya meraih cita-cita," pesan Bupati Bantul pada siswa-siswi di Kabupaten Bantul.

Sementara itu, Beliau juga memaparkan bahwa pandemi covid-19 berdampak langsung pada sistem pendidikan di Indonesia. Pembelajaran tatap muka langsung harus ditiadakan dulu. 

Data UNESCO mencatat lebih dari 90 persen atau di atas 1,3 miliar populasi siswa global harus belajar dari rumah."Hampir satu generasi di dunia terganggu pendidikannya. Akibat pandemi pula, jutaan pendidik dituntut untuk bisa melakukan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah. Hal ini dilakukan agar kita bisa menjaga diri dari potensi terkena virus sekaligus memutus rantai penularannya," tandasnya.

Bupati Bantul pun berpesan agar orang tua/ wali murid berperan aktif dalam mendampingi saat belajar di rumah. Ayah dan ibu haruss bahu-membahu memberikan motivasi, menemani belajar, bahkan turut pula menjadi guru bagi anak-anaknya. Selain itu, Beliau mengungkapkan bahwa guru-guru di Kabupaten Bantul juga giat dan aktif mencari solusi terbaik demi berlangsungnya pembelajaran di masa pandemi.

Pandemi ini telah memberikan momentum dan pelajaran berharga untuk mengakselerasi sistem pendidikan agar dapat  menghasilkan sumber daya manusia yang unggul demi Indonesia yang lebih baik. 

Oleh karena itu, seluruh jajaran yang terlibat dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) harus senantiasa berpegang teguh pada prinsip dan tujuan serta disiplin melaksanakan protokol kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun