Mohon tunggu...
JESSICA MAMAHIT
JESSICA MAMAHIT Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya traveling dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berbahasa di Zaman Milenial Sekarang

15 Maret 2023   12:30 Diperbarui: 15 Maret 2023   12:41 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa Indonesia adalah identitas bangsa. Penggunaan bahasa Indonesia berarti semangat nasionalisme yang tinggi bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia harus dipraktikkan oleh pergerakan nasional, karena  bahasa Indonesia telah memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Bahasa memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi antar individu, kelompok, dan organisasi sosial dalam berbagai situasi kehidupan. Dapat dilihat bahwa di 33 provinsi Indonesia, penggunaan bahasa Indonesia memberikan pengaruh positif sebagai  pemersatu daerah dan suku bangsa di berbagai daerah di Indonesia.
Kita  warga negara Indonesia harus mencintai bahasa Indonesia. Mencintai bahasa Indonesia berarti mengetahui, memahami, mencintai dan menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidah penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar.Menggunakan bahasa yang baik berarti sesuai dengan aturan dan tata bahasa EYD yang ditentukan oleh orang Indonesia melalui Badan Bahasa Indonesia (dulu  Pusat Bahasa). Menggunakan bahasa yang baik berarti kita harus menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi sesuai dengan konteks sosial, agama, budaya, pendidikan dan lingkungan dimanapun kita berada.
Di zaman yang serba teknologi sekarang ini, nampaknya masih kurang penggunaan bahasa yang baik dan benar, baik lisan maupun tulisan. Orang yang menggunakan bahasa membuat banyak kesalahan. Seperti bahasa yang digunakan untuk mengirim pesan teks atau  lebih dikenal dengan SMS. Meskipun dalam forum formal seperti seminar, diskusi dan kegiatan belajar mengajar (TLA), bahasa pengantar bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar yang utama dibandingkan dengan bahasa daerah yang sering kita gunakan sehari-hari. Kesalahan bahasa  lisan dapat terjadi karena masyarakat mencampuradukkan penutur bahasa Indonesia dengan bahasa lain, mencampuradukkan penggunaan bahasa dalam situasi formal atau informal, dan adanya persinggungan antara bahasa Indonesia dengan bahasa asing atau bahasa daerah.
Pengguna bahasa Indonesia  juga dapat memiliki kesalahan ejaan karena pengguna bahasa tidak mengerti atau mengerti bahasa itu sendiri, seperti EYD, kata baku dan tata bahasa baku, yang kebanyakan diremehkan oleh setiap pengguna bahasa. Penting untuk menggunakan standar bahasa dalam bahasa lisan dan tulisan. Ini juga dapat membantu dalam menulis publikasi penelitian seperti tesis, tesis dan disertasi. Inilah realita yang harus kita hadapi di era globalisasi  sekarang ini. Sebagai  akademisi sudah selayaknya kita melakukan perubahan dengan  menulis disertasi, penelitian dan tulisan-tulisan lain tentang bahasa Indonesia agar  bahasa Indonesia kelak dapat dilestarikan dan ditingkatkan.
Masa muda pada umumnya adalah masa remaja sebanyak orang. Dalam manusia muda tidak bisa disebut dewasa, tetapi  juga tidak bisa disebut anak-anak. Masa remaja adalah tahap peralihan seseorang dari masa kanak-kanak menuju dewasa, masa remaja adalah tahap peralihan antara masa kanak-kanak dan dewasa, yang berlangsung 12 tahun, sampai 22 tahun. remaja menempati tempat antara anak dan orang tua, karena bukan lagi anak-anak, tetapi belum berada dalam kelompok orang dewasa atau orang tua, masa remaja memiliki sifat peralihan atau peralihan yang jelas, karena remaja belum dewasa. dan nomor tidak berstatus anak.
Setiap generasi tumbuh dengan sifat. kehidupan orang yang terjadi sekarang  dan disaksikan bersama oleh orang adalah kehidupan yang benar-benar misteri dan arahnya semakin sulit untuk diprediksi oleh orang. Perubahan skala besar semakin ditentukan oleh kebijakan  individu (interpersonal), bukan hanya oleh pemerintah atau organisasi. Contoh yang sangat jelas adalah misalnya kita dapat dengan cepat dan praktis membangun popularitas individu melalui Instagram, Facebook atau  media sosial lainnya. Kita dapat mempelajari banyak hal melalui YouTube, membaca informasi di internet, berkomunikasi dengan miliar orang melalui dunia dengan satu klik. Biasanya generasi  milenial, generasi teknologi informasi, yang berbeda dengan generasi sebelumnya, atau generasi x, generasi baby boom, hingga generasi tradisional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun