Mohon tunggu...
Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Macetnya Jalan di Jakarta

15 Oktober 2016   16:34 Diperbarui: 15 Oktober 2016   17:13 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasti semua dari warga Jakarta sudah tidak asing lagi dengan kata “macet”. Macet merupakan hal yang paling tidak disukai oleh semua orang karena menyebabkan waktu terbuang percuma di jalanan. Walaupun sudah dibuat beberapa alternatif untuk mengurangi macet tersebut, namun yang ada bukanlah semakin berkurang tetapi semakin bertambah parah. Adanya macet ini tidak sepenuhnya salah pemerintah karena pemerintah pun sudah melakukan beberapa cara terbaik agar macet yang melanda di Jakarta ini bisa berkurang. Faktor dari warga Jakarta pun menjadi faktor yang paling utama mengapa macet ini bisa melanda di sekitar wilayah Jakarta. Adanya volume kendaraan merupakan salah satu alasan mengapa macet terus berkembang.

 Alasan mengapa macet terus melanda di Jakarta:

  • Faktor individu: Faktor ini yang merupakan faktor paling utama mengapa macet terus melanda di Jakarta. Hal ini disebabkan karena kesadaran individu yang masih sangat kurang untuk berpartisipasi mencegah kemacetan yang terjadi. Jika individu mau teratur dan mau taat pada hukum, baik dalam menggunakan kendaraan atau lainnya, pasti kemacetan yang terjadi bisa berkurang.
  • Volume kendaraan yang terus meningkat: Setiap tahun, volume kendaraan baik mobil maupun motor pasti meningkat dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan data, volume kendaraan meningkat 1 juta/tahun. Adanya peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah seperti menggunakan kendaraan umum daripada kendaraan pribadi, namun banyak orang yang tetap tidak peduli untuk naik kendaraan umum karena alasan-alasan tertentu dan tetap naik kendaraan pribadi.
  • Sistem sentralisasi yang salah: Adanya sistem sentralisasi yang salah karena banyaknya pusat pekerjaan yang kebanyakan letaknya ada di Pulau Jawa dan Bali. Karena Jakarta termasuk di dalam Pulau Jawa, maka Jakarta juga merupakan kota yang memiliki banyak tempat pekerjaan dan banyaknya individu yang mempunyai kepentingan yang semuanya terpusat di Jakarta. Seharusnya pemerintah membagi pusat pekerjaan di beberapa wilayah yang ada di Indonesia seperti Kalimantan untuk pusat budaya dan lainnya yang bisa dikembangkan. Apabila bisa diseimbangkan, maka kemungkinan kemacetan yang terjadi bisa berkurang.
  • Kecacatan operasional hukum: Kecacatan yang dimaksud disini adalah dimana tanah yang ada di Jakarta dijual seenaknya padahal sebelumnya sudah ada perencanaan tentang tanah tersebut akan dibuat apa dan akhirnya disalahgunakan untuk membuat bangunan tinggi seperti mal atau apartemen dan perkantoran lainnya. Hal ini lah yang menyebabkan jalanan yang ada semakin sempit karena bangunan yang ada di sekitar Jakarta.

Menurut pengalaman saya pribadi, saya sudah hampir 3 bulan menggunakan kendaraan umum sebagai transportasi saya pergi kuliah. Dan saya sendiri merasakan bahwa naik kendaraan umum bisa nyaman apabila dari kita sendiri punya prinsip bersama supaya mau menjaga kenyamanan tersebut.

Jadi marilah kita mengurangi faktor-faktor yang menyebabkan kemacetan ini mulai dari diri kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun