Mohon tunggu...
Jessica Liani
Jessica Liani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Masih dan terus belajar untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Investasi pada Kaum Muda dan Budaya Risiko

15 September 2021   19:15 Diperbarui: 15 September 2021   19:17 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertama, mari kita pahami apa sebetulnya arti dari budaya risiko?

Budaya risiko sendiri merupakan sebuah paham tentang risiko yang di yakini bersama oleh sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Masyarakat yang memiliki budaya risiko yang kuat akan dapat mengambil keputusan penting secara hati-hati dengan mengukur dampak risiko dari akibat yang mereka perbuat. 

Lalu, apa arti dari investasi? Investasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sebuah badan ataupun perseorangan dengan menanam sejumlah modal di beberapa instrumen investasi dengan harapan dapat memperoleh keuntungan yang berlipat di kemudian hari.

Jenis Investasi juga sangat beragam, seperti emas, saham, properti, mata uang dan sebagainya dimana setiap instrumen investasi ini diperlukan pengetahuan yang mendalam dan skill yang berbeda dari antara satu dan lainnya.

Pada masa sekarang ini terdapat banyak sekali anak muda yang sudah mulai melek finansial dan dari sedini mungkin sudah mulai berinvestasi di berbagai tempat. 

Namun, ada hal yang kurang dicermati oleh para kaum muda yaitu budaya risiko. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya anak muda yang secara sembrono mencoba berinvestasi dengan dalih “ikut-ikutan teman atau tren.”

Tak sedikit yang menggelontorkan puluhan hingga ratusan juta uang yang diperoleh dari kantong sendiri ataupun dari sumber lain hanya untuk “berinvestasi” tanpa mengetahui risiko lebih lanjut dari investasi tersebut. Banyak juga yang rugi bandar dalam berinvestasi karena kurangnya manajemen risiko dalam individu.

Lemahnya budaya risiko di kalangan anak muda di Indonesia menjadi penyebab utama banyaknya kerugian yang terjadi dalam berinvestasi. 

Banyak yang asal dengar dari teman, asal dengar dari influencer mengeni investasi saham, crypto, dsb yang menyebabkan terjadi fenomena FOMO (fear of missing out) sehingga banyak anak muda yang berbondong-bondong mencoba berinvestasi, lagi-lagi tanpa mengetahui risiko dibaliknya.

Untuk mengurangi risiko dalam berinvestasi, apalagi seorang pemula, ada beberapa hal yang dapat dilakukan :

1. Mengetahui risiko apa saja yang terkandung dalam suatu instrumen investasi.

2. Mengetahui alternatif apa saja yang dapat diambil untuk mengendalikan risiko-risiko tersebut.

3. Menyusun rencana pengendalian risiko.

4. Menerapkan rencana kontrol risiko tersebut selama kita berinvestasi dalam instrumen pilihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun