Sampah plastik masih menjadi persoalan lingkungan di Desa Trombol yang sulit ditangani. Hampir setiap hari masyarakat desa menghasilkan limbah plastik yang belum mampu diolah kembali menjadi barang yang memiliki value. Oleh karena itu, kelompok 21 KKN UNS 2023 menginisiasi program kerja “Sosialisasi dan Pembuatan Eco-Paving” yang menjadi salah satu upaya pengolahan kembali limbah plastik yang dihasilkan warga. Program kerja ini dimulai dari salah satu program penunjang berupa Pemberdayaan Bank Sampah Desa Trombol dengan mengumpulkan sampah plastik dari rumah-rumah warga.
Pengumpulan sampah dimulai dengan memberikan karung sebagai wadah dari rumah ke rumah. Saat membagikan karung, kelompok 21 KKN UNS memberikan penjelasan mengenai program kerja Pembuatan Eco-Paving, khususnya tujuan dari program kerja tersebut. Kemudian, sampah-sampah tersebut akan diambil dua minggu sekali untuk mulai diolah menjadi eco-paving.
Setelah sampah plastik terkumpul, tahap selanjutnya yaitu pengujian produk untuk mengetahui kualitas dari setiap teknik yang digunakan untuk pembuatan eco-paving. Dua jenis uji coba yang dilakukan, yaitu pengujian sampah plastik tanpa pasir dan pengujian sampah plastik yang ditambah dengan pasir. Hasil dari uji coba tersebut dapat disimpulkan bahwa pengujian sampah plastik tanpa pasir membutuhkan sekitar 1,5 kg plastik, sedangkan untuk pengujian sampah plastik yang ditambah pasir membutuhkan 1 kg plastik dengan campuran pasir 500 gram. Selain itu, alat dan bahan yang digunakan untuk membuat eco-paving, antara lain:
1. Cetakan paving
2. Wajan
3. Sekot kecil
4. Sarung tangan
5. Kayu bakar
6. Oli bekas
7. Pasir