"Kalau di Duta Lingkungan, yang saya pahami lebih ke penyadaran dan perubahan. Setahu saya, pada tahun-tahun sebelumnya (berdasarkan cerita dari anggota 'DuLink' angkatan sebelumnya), 'DuLink' sempat mengadakan kampanye untuk berhenti menggunakan kemasan plastik dan tisu di lingkungan sekolah, yang disubstitusikan dengan penggunaan tempat pangan dan sapu tangan. Sebelum pandemi, kami juga pernah mengadakan lomba daur ulang dengan membuat pohon natal dari barang bekas. Sementara, pada tahun kemarin, secara daring, kami mengadakan pachamama symposium bertema Awakening the Dreamer: Changing the Dream yang garis besarnya berisi penyadaran tentang kondisi ibu Bumi kita dan ajakan untuk mulai berubah."
Cara yang diambil oleh para anggota Duta Lingkungan SMP Santa Maria Surabaya untuk memerangi perubahan iklim adalah dengan mengurangi penggunaan barang-barang yang dapat menjadi wastes.Â
Pemusnahan beberapa jenis wastes menggunakan metode pembakaran dapat menimbulkan karbondioksida yang akan menipiskan lapisan atmosfer dan meningkatkan emisi karbon dalam bumi. Mereka juga kerap melakukan sosialisasi sebagai bentuk penyadaran terhadap teman-teman sebaya untuk berubah demi kelangsungan hidup bumi.
Selain hal-hal di atas, kontribusi yang dapat Generasi Z berikan lebih banyak untuk menanggulangi bencana akibat perubahan iklim ini adalah dengan pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Implementasi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) tidak akan sukses tanpa partisipasi aktif dari masyarakat, khususnya Generasi Z. Peran aktif masyarakat sangatlah penting dalam akselerasi EBT, terutama pada masa transisi dari energi fosil saat ini. Saat ini, mayoritas Generasi Z telah menjadi konsumen Energi Baru dan Terbarukan (EBT).Â
Mereka rela mengeluarkan lebih banyak uang untuk membayar listrik yang bersumber dari energi bersih. Namun, peran yang dapat Generasi Z kontribusikan adalah lebih dari menjadi konsumen. Pertanyaannya, bagaimana cara agar Generasi Z mampu menjadi penggerak penyebarluasan penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di kalangan masyarakat luas sebagai upaya memerangi perubahan iklim?
Pertama, mendorong terbentuknya komunitas EcoTok yang luas dan mendunia. EcoTok adalah kolektif pendidik dan aktivis lingkungan yang menggunakan TikTok sebagai platform untuk kebaikan. TikTok merupakan media sosial yang sangat populer dan penggunanya sebagian besar merupakan Generasi Z. Faktanya, 42% pengguna aplikasi ini berasal dari kalangan usia 18-24 tahun dan mereka dapat menghabiskan 89 menit dalam sehari untuk mengaksesnya (Music Business Worldwide, 2018).Â
Perubahan iklim harus dilihat dengan apa adanya, yaitu sebagai sebuah krisis. EcoTok diharapkan dapat menjadi sarana untuk memberdayakan generasi muda, khususnya Generasi Z, untuk melakukan usaha peminimalisiran dampak dari perubahan iklim, dengan menyebarluaskan pengetahuan tentang sains, aktivisme, dan cara membuat perubahan dalam hidup mereka sendiri. Generasi Z diharapkan memiliki wawasan yang berkembang berkaitan dengan urgensi mengatasi isu perubahan iklim, salah satunya dengan penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Kedua, Generasi Z dapat mendirikan dan mengelola bisnis startup HIMOS (Hydrology Motorcycle Stations). HIMOS menyediakan layanan penyewaan sepeda motor berbasis bahan bakar hidrogen. Prinsip dasarnya, kendaraan hidrogen ini digerakkan oleh motor listrik yang memperoleh tenaga listriknya dari listrik yang dihasilkan oleh hidrogen. Bukan asap knalpot, hasil dari proses ini hanyalah air, berbeda dengan sepeda motor biasa yang menghasilkan emisi CO2 yang dapat mengakibatkan pemanasan global.Â
Penentuan stasiun-stasiun peletakan HIMOS adalah di dekat area perumahan, dengan stasiun pengisian bahan bakar hidrogen disampingnya. Dengan menscan barcode yang tertera pada loker kunci sepeda motor dan melengkapi data-data yang diperlukan, loker akan terbuka secara otomatis dan kunci dapat diambil untuk mengakses sepeda motor hidrogen.
Keunggulan sepeda motor hidrogen adalah mesinnya tidak berisik dan perawatan yang dibutuhkan minimal, serta pengisian bahan bakar cepat. Selain bermanfaat bagi lingkungan, HIMOS juga dapat mendongkrak ekonomi bangsa. Ekonomi kuat mampu membantu negara memproduksi energi baik, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.Â
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya