Mohon tunggu...
Jessica Harris
Jessica Harris Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Suka makan sushi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilpres 2024: Ancaman atau Peluang bagi Indonesia?

31 Januari 2024   21:54 Diperbarui: 31 Januari 2024   21:54 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan presiden (pilpres) merupakan salah satu momen penting dalam demokrasi. Pemilihan presiden merupakan kesempatan bagi rakyat untuk menentukan pemimpinnya lima tahun ke depan. Pilpres 2024 akan menjadi pemilu presiden terpenting sepanjang sejarah Indonesia. Sebab, pemilihan presiden kali ini akan menentukan arah masa depan Indonesia. 

Pilpres 2024 sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ini disebabkan oleh media sosial yang akan semakin berperan penting pada Pilpres 2024. Pasalnya, media sosial telah menjadi sarana komunikasi yang populer di kalangan masyarakat, termasuk pemilih. 

Pemilu 2024 akan juga didominasi oleh generasi muda. Sebab, jumlah pemilih muda semakin meningkat. Berdasarkan data KPU, pemilih muda (usia 17-35 tahun) akan menjadi kelompok pemilih terbesar pada Pilpres 2024, yakni sekitar 56,1% dari total pemilih.

Walaupun pilpres 2024 mungkin akan berbeda dari sebelumnya, pilpres 2024 berpotensi untuk menimbulkan berbagai ancaman bagi Indonesia antara lain polarisasi, korupsi dan serangan siber. 

Polarisasi dan konflik dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti perbedaan ideologi, agama, suku, dan ras. Polarisasi dapat semakin diperburuk oleh isu-isu sensitif, seperti agama dan etnis.Konflik bisa terjadi ketika polarisasi sudah mencapai titik puncaknya. Konflik dapat berupa kekerasan fisik, kerusuhan, bahkan perang saudara.

Korupsi dalam penyelenggaraan pemilu presiden dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti suap, penggelapan dana, dan manipulasi hasil penghitungan suara. Korupsi dapat melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi dan mengganggu stabilitas politik Indonesia. 

Suap bisa terjadi antara calon presiden dan anggota penyelenggara pemilu. Suap dapat dilakukan untuk mempengaruhi hasil pemilu, seperti memenangkan pemilu, memanipulasi hasil pemilu, atau memenangkan pemilu di daerah tertentu. Korupsi dalam penyelenggaraan pemilu presiden dapat merugikan rakyat. Dana yang seharusnya digunakan untuk menyelenggarakan pemilu yang demokratis dan adil, justru digunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Hal ini dapat menghambat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Serangan siber dapat mengganggu penyelenggaraan pemilu presiden, seperti serangan terhadap sistem informasi pemilu, penyebaran hoaks dan disinformasi, serta manipulasi hasil penghitungan suara. Serangan siber dapat mengancam keamanan dan integritas pemilu.

Pilpres 2024 juga berpotensi menjadi peluang bagi Indonesia, antara lain meningkatkan kualitas demokrasi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat pembangunan dan lain sebagainya.

Pemilu harus dilaksanakan secara transparan. Hal ini dapat dilakukan dengan keterbukaan informasi mengenai penyelenggaraan pemilu kepada masyarakat dan mempertanggungjawabkan setiap penggunaan dana pemilu. Masyarakat perlu menyadari bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan terbaik bagi Indonesia. Masyarakat perlu berpartisipasi aktif dalam demokrasi, seperti ikut serta dalam pemilu,mengawasi jalannya pemerintahan, dan menyuarakan pendapat mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun