Mohon tunggu...
Jessica Gita
Jessica Gita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Introvert Human

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjelajahi Dimensi Tersembunyi - Pentingnya Perawatan Diri bagi Konselor

24 Februari 2024   16:34 Diperbarui: 27 Februari 2024   17:08 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Profesi konseling bukanlah sekedar sebuah panggung untuk tempat memberikan atau mempersembahkan bantuan dan nasehat kepada yang membutuhkan, namun lebih jauh lagi, profesi kosnseling merupakan perjalanan yang memunculkan pengalaman-pengalaman mendalam, tantangan - tantangan kompleks, dan hubungan-hubungan emosional yang memerlukan ketelitian dan kebijaksanaan. 

Namun, terkadang dalam perjalanan ini, konselor cenderung lupa bahwa mereka juga manusia yang memiliki kebutuhan dan keterbatasan. Dalam kehidupan yang serba cepat dan dinamis, praktik self-care bukanlah sekadar pilihan, melainkan fondasi yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan efektivitas dalam menjalankan profesi konseling.

Dalam setiap sesi konseling, konselor tidak hanya berperan untuk menjadi pendengar yang baik, melainkan juga pembawa harapan, penyeimbang, dan terkadang konselor pun berperan sebagai penuntun dalam kegelapan. Namun, dalam kegiatannya memberikan bantuan kepada orang lain, seringkali konselor lupa bahwa mereka juga adalah manusia yang rentan terhadap kelelahan, stres, dan terbakarnya semangat. 

Tanpa adanya self-care yang terencana dengan baik, risiko burnout, kelelahan emosional, dan penurunan kualitas pelayanan konselor terhadap klien menjadi lebih tinggi. Oleh sebab itu seorang konselor harus memperkuat pijakan self-care, karena dengan memperkuat pijakan self-care memungkinkan mereka untuk tetap menemukan cahaya di tengah kegelapan yang menghantui.

Dalam menemukan cahaya di tengah kegelapan yang menghantui, konselor harus mampu memahami praktik self-care, kenapa seorang konselor harus mampu mempraktikan self-care? Praktik self-care bagi konselor merupakan suatu perjalanan yang memerlukan kesadaran, pengaturan waktu, dan komitmen yang kokoh. Dari menjaga kebugaran fisik melalui rutinitas olahraga teratur hingga merawat ketahanan mental melalui praktik meditasi yang mendalam ( meditasi yang di maksud, salah satu contohnya yaitu dengan meditasi pernafasan .duduk dengan nyaman, memperhatikan napas masuk dan keluar dari tubuh individu. Dan ketika pikiran melayang pergi, kembalilah ke pernapasan. 

Meditasi pernafasan ini membantu menenangkan pikiran dan meredakan stres) , konselor perlu memperluas horizon praktik-praktik ini untuk mencakup kebutuhan-kebutuhan mereka yang mungkin terlupakan. Menjaga hubungan sosial yang sehat, menetapkan batasan yang jelas antara kehidupan profesional dan pribadi, serta memberikan waktu bagi diri sendiri untuk mengeksplorasi minat dan kegiatan di luar pekerjaan juga merupakan bagian penting dari praktik self-care. Dalam setiap langkah yang diambil untuk merawat diri sendiri, konselor mengasah pedang penyembuh mereka, memungkinkan mereka untuk lebih efektif dalam memberikan bantuan kepada orang lain.

Dalam praktik self-care tidak serta merta mereka berjalan tanpa teori dan praktik self-care ini tidak berdiri sendiri, tetapi didalam praktik self-care ini, setelah ditelusuri ke dalam landasan yang menguatkan praktik self-care dalam profesi konseling, ditemukan menemukan bahwa teori-teori kesejahteraan psikologis dan teori stres menjadi dasar yang kokoh dalam mendukung keberadaan dan pentingnya self-care ini. 

Teori kesejahteraan psikologis, seperti teori Self-Determination (Deci & Ryan, 2000), menyoroti pentingnya memenuhi kebutuhan psikologis dasar, seperti otonomi, kompetensi, dan hubungan yang positif, yang semuanya dapat diperkuat melalui praktik self-care. Di sisi lain, teori stres, seperti Model Tiga Faktor Lazarus dan Folkman (1984), menekankan pentingnya penilaian individu terhadap stresor dan strategi koping yang adaptif. Praktik self-care membantu konselor menilai dan merespons stresor dengan cara yang sehat dan efektif, sekaligus membangun ketahanan dalam menghadapi tantangan yang muncul .

Jadi dalam kesibukan konselor membantu orang lain untuk menemukan makna, penyelesaian, dan keseimbangan dalam kehidupan mereka. Konselor perlu mengingat bahwa mereka juga adalah manusia yang memiliki kebutuhan dan keterbatasan. Self-care bukanlah suatu tindakan yang egois, tetapi merupakan investasi yang penting dalam kesehatan mental, emosional, dan profesionalitas mereka. 

Dengan mempraktikkan self-care secara teratur, mengintegrasikan atau menerapkan teori-teori yang mendukungnya, dan menjaga keseimbangan antara memberikan dukungan kepada klien dan merawat diri sendiri, konselor dapat memastikan bahwa mereka tetap efektif dalam membantu orang lain sambil menjaga keseimbangan dalam hidup mereka sendiri. Dengan merenungi dimensi-dimensi tersembunyi dari praktik self-care, konselor dapat menemukan kekuatan yang lebih dalam dalam mempertahankan keberadaan dan keberlanjutan profesi konseling yang begitu berharga ini.

Oleh : Jessica Gita Avrilla, Adhi Krisna Maria Agustin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun