Mohon tunggu...
JESSICA GISELLE MANUELA
JESSICA GISELLE MANUELA Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terlintas di Kepala

19 November 2024   20:03 Diperbarui: 19 November 2024   20:45 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kenan tersenyum canggung, tangannya menggenggam buket bunga kecil. "Hai, Nala. Aku dengar hari ini hari pertama kamu kerja di sini. Aku... aku cuma mau bilang selamat. Dan... maaf."

Nala terdiam, mencoba mencerna situasi. "Kenapa kamu ada di sini?" tanyanya pelan.

"Aku sadar aku banyak salah sama kamu, dan aku nggak tahu harus mulai dari mana buat memperbaikinya. Tapi, aku nggak mau menyerah untuk mencoba. Aku nggak bisa terus berpura-pura nggak kangen sama kamu," jawab Kenan dengan tulus.

Perasaan Nala bercampur aduk waktu itu. Dia ingin marah, ingin menyalahkan, tapi dia juga tahu bahwa perasaannya terhadap Kenan belum sepenuhnya hilang. Dia menghela napas panjang, lalu berkata, "Kenan, aku nggak tahu apakah kita bisa kembali seperti dulu. Tapi... kalau kamu benar-benar mau memperbaikinya, aku nggak keberatan untuk mencoba lagi."

Wajah Kenan berubah cerah. "Aku janji nggak akan mengecewakan kamu lagi, La."

Malam itu, mereka berbicara panjang lebar, mencoba menyelesaikan masalah-masalah lama dan memahami satu sama lain lebih baik. Kenan tidak hanya meminta maaf, tapi juga berusaha menunjukkan perubahan nyata. Nala pun mulai merasa lebih ringan, seolah beban yang selama ini menahannya perlahan menghilang.

Di sisi lain, Kyra yang tahu kabar ini hanya tersenyum kecil. "Akhirnya, lo bahagia juga, La," gumamnya sambil melihat ponsel, di mana Nala mengirim foto bunga pemberian Kenan dengan pesan singkat: La, kayaknya gue mau coba bahagia lagi.

Nala dan Kenan mulai kembali membangun hubungan mereka, kali ini dengan lebih banyak komunikasi dan saling pengertian. Meski awalnya tak mudah, mereka berhasil menghadapi rintangan bersama. Dan akhirnya, Nala menyadari bahwa meskipun hidup penuh liku, kebahagiaan akan selalu menemukan jalan untuk kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun