Podcast adalah file audio atau video yang diunggah di web agar dapat diakses oleh individu baik berlangganan maupun tidak dan dapat didengarkan atau ditonton dengan menggunakan komputer atau pemutar media digital portable (Brown, A., & Green, T. D, 2007). Berdasarkan gramedia.com adalah sebuah hasil rekaman audio yang bisa didengarkan oleh khalayak umum melalui media internet. Podcast berbeda dengan radio, karena pada radio dibawakan secara langsung dalam frekuensi tertentu berbeda dengan podcast yang lebih fleksibel karena dapat didengarkan kapanpun dan dimanapun.Â
Hal yang diungkapkan oleh Geoghegan & Klass (2007) dalam Kencana (2020), Podcast adalah perkembangam dari teknologi media yang dapat menarik siapa saja untuk dapat terlibat, mengekspresikan diri, bertukar ide, atau mempromosikan produk mereka. Podcast menempatkan individu sebagai kekuatan dalam berkomunikasi. Pada Podcast seseorang dapat diberikan tempat bagi siapapun dan membahas tema apapun. Selain itu, yang terpenting adalah Podcast dapat menjangkau khalayak yang lebih beragam secara geografis dibandingkan stasiun radio dengan pemancar AM / FM.
Podcast di Indonesia sudah banyak berkembang beberapa tahun belakangan ini, masyarakat mulai menyukai Podcast yang ada pada kanal Youtube. Youtube menjadi platform bagi para artis, influencer, public figure, dan youtuber dalam membagikan sesuatu hal yang sedang viral atau membahas sesuatu kasus. Podcast yang ditampilkan pada kanal youtube berupa audio dan video, sehingga masyarakat selain mendengarkan juga dapat mengamati mimik wajah, gesture tubuh, dan bagaimana keadaan atau kondisi ketika Podcast tersebut sedang berlangsung.Â
Menurut databook.katadata.com yang melalukan survei pada bulan Juni hingga Juli 2023, ditemukan 10 Podcast yang paling disukai oleh Masyarakat Indonesia. Peringkat pertama ditempati oleh Denny Sumargo sebanyak 39,69%, kemudian Mata Najwa dengan 36,79%, dan posisi ketiga ditempati oleh Deddy Cobuzier sebanyak 9,41%.Â
Podcast pada era sekarang ini sangat bagus untuk digunakan dalam mendekatkan berita kepada generasi Z (1995 - 2010) dan generasi Alpha (2011 - 2025). Selain karena adanya video dan audio, Podcast juga  memberikan perasaan seperti sedang melihat obrolan teman dengan suatu topik yang sedang dibahas. Berbagai kanal youtube yang menginsipirasi dan memberikan video Podcast yang berbobot seperti TOP 3 yang ada dalam statistik diatas.Â
Generasi Z dan Alpha menyukai tontonan yang ringan dan menyenangkan dibandingkan dengan tontonan yang berat dan terasa membosankan bagi mereka. Oleh karena itu, untuk mendekatkan berita atau sebuah isu kepada generasi Z dan Alpha diperlukan adanya komedi dalam perbincangan, editing video yang memanjakan dan seru atau lucu sehingga mereka tidak menyadari bahwa mereka terus menonton dan mendengarkan podcast tersebut dari awal hingga akhir dan pesan dapat diterima seutuhnya oleh para generasi Z dan Alpha.Â
Contohnya seperti Podcast yang dibuat oleh Kaesang dengan judul PDP yang singkatannya selalu berganti menyesuaikan dengan bintang tamunya tetapi tetap dengan kata PDP. Podcast yang diberikan juga berupa isu politik atau pembahasan politik yang diringkas dengan komedi yang disampaikan oleh Kiky Saputri dan juga rekannya serta editing video yang sangat memanjakan mata dan seru membuat tertawa ketika menonton. Hal ini dapat membantu para generasi Z dan Alpha yang ingin mempelajari politik tetapi tidak merasa berat dalam mempelajarinya.Â
Contoh lainnya adalah seperti PodHub yang dibuat belum lama ini oleh Deddy Cobuzier bersama Vidi Aldiano sebagai Host dalam Podcast tersebut. Podcast tersebut mengundang berbagai bintang tamu yang memiliki berbagai latar belakang yang berbeda, seperti penyanyi, aktor, model, atlet, dan masih banyak lagi. PodHub memberikan edukasi dalam obrolan mereka dan juga memberikan tontonan yang menyenangkan dan tidak membosankan, sehingga  penonton tidak akan bosan dan meninggalkan Podcast tersebut karena durasi Podhub adalah 1 jam.Â
Dalam Podcast tentu saja memiliki peluang dan juga tantangannya. Peluang yang ada dari Podcast dapat memberi informasi. Hal ini karena dapat memberikan informasi serta pengetahuan melalui narasumber-narasumber expert di bidangnya sehingga masyarakat dapat membuka wawasan dan pemikiran baru. Hal ini sejalan dengan karakteristik new media salah satunya jaringan, yang mengandung arti bahwa jaringan yang ada pada media baru internet dapat digunakan untuk saling menguatkan serta mempermudah orang untuk menemukan dan mencari informasi (Vindiyanasari, 2018).Â
Peluang lainnya yaitu dapat menghibur audiens awam tetapi dalam merangsang percakapan yang bermakna, misalnya, memfasilitasi dialog antara pendengar awam dan mereka yang memiliki berbagai keahlian, termasuk keduanya baik pengetahuan formal dan informal. Masyarakat juga dapat merasakan pengalaman lain saat mengakses audio on demand yang sesuai dengan keadaan pendengar saat itu sehingga audiens merasa memiliki teman bercerita karena mereka dapat tertawa pada percakapan yang ada.Â
Peluang ketiga penulis setuju dengan Cut Medika Zellatifanny (2020) bahwa Podcast dapat digunakan sebagai alternatif media untuk membuat dan mendiseminasikan konten audio baik individu dan organisasi agar jangkauan audiens semakin meluas. Selain itu podcast juga dapat melayani kebutuhan informasi bagi audiens auditori yang selama ini mungkin belum mendapat perhatian lebih. Pada hakikatnya masyarakat di Indonesia masih banyak yang lebih senang mendengarkan dan menonton dibandingkan dengan membaca. Saat ini sudah banyak perusahaan yang merambah podcasting sebagai media menyebarkan informasi contohnya seperti gojek dengan podcast Go-Figure, MRA media, Narasi TV, Kompas, Kumparan, dan Asumsi.co.
Tantangan yang ada pada Podcast yaitu pada aspek produksi konten audio. Bagi banyak orang, hal yang terpenting dalam membuat konten adalah kuantitas, padahal yang utama dari sebuah konten audio adalah kualitas. Podcaster seharusnya memproduksi konten yang lebih baik dan bermanfaat, bukan hanya menghibur namun juga mengedukasi audiens yang dituju. Podcaster tidak perlu fokus pada menghasilkan lebih banyak konten, mereka hanya perlu menghasilkan konten yang lebih baik. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan perencanaan konten diawal.
Tantangan lainnya terletak pada pengakuan khalayak. Jika dilihat secara umum maka podcasting ini serupa dengan bentuk-bentuk lain dari user generated content (UGC) di mana pengakuan mungkin tidak selalu sebagai pendorong awal, namun seiring dengan berjalannya waktu ketenaran yang bertambah akan menjadi faktor bagi podcaster untuk terus memproduksi konten audio. Kemungkinan yang seringkali muncul adalah jika tidak ada feedback dari audiens maka podcaster tidak akan melanjutkan produksinya secara kontinyu. Pengakuan khalayak juga dapat dilihat dari views yang ada di Youtube, dan juga subscription yang terus bertambah atau berkurang.Â
Oleh karena itu, Podcast adalah sarana yang baik dalam mendekatkan berita atau isu yang ingin dibahas kepada para generasi Z dan Alpha dengan dikemas secara menarik dan menyenangkan.Â
Daftar Pustaka:Â
Brown, A., & Green, T. D. (2007). Video Podcasting in Perspective: The History, Technology, Aesthetics, and Instructional Uses of A New Medium. Journal of educational technology systems, 36(1), 3-17.
Kencana, W. H. (2020). Platform Digital Siaran Suara Berbasis on Demand. Commed: Jurnal Komunikasi dan Media, 4 (2), 191-207.
Rifda, Arum. Apa itu Podcast? Pengertian, Manfaat dan Cara Membuatnya. Diakses pada 18 Desember 2023 dari https://www.gramedia.com/best-seller/apa-itu-podcast/Â
Muhammad, Nabila. Â 10 Podcast Favorit Masyarakat, Siapa Juaranya?. Diakses pada 18 Desember 2023 dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/09/15/10-podcast-favorit-masyarakat-indonesia-siapa-juaranyaÂ
Nur Rafiza, R., & Irwansyah. (2020). PODCAST: POTENSI DAN PERTUMBUHANNYA DI INDONESIA. JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI, 11(1), 1-12.
Zellatifanny. M. C. (2020). Tren Diseminasi Konten Audio on Demand melalui Podcast : Sebuah Peluang dan Tantangan di Indonesia. Jurnal Pekommas, 5(2), 117-131.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H