Bahasa Mandarin merupakan bahasa internasional yang berada diurutan kedua yang wajib dipelajari setelah Bahasa Inggris. Namun Bahasa Mandarin ini sangat sulit dipelajari karena banyaknya kosakata, nada, goresan aksara.
Seiring berkembangnya jaman banyak orang tersadarkan bahwa belajar Bahasa Mandarin itu penting. Banyak lembaga-lembaga pengajaran Bahasa Mandarin formal maupun informal yang banyak dibuka dalam beberapa tahun belakangan ini. Salah satunya adalah Shihhua Course yang berada di Pangkalpinang.
Shihhua Course adalah lembaga pengajaran Bahasa Mandarin Infromal yang didirikan oleh seorang pemuda di Pangkalpinang. Siapakah dia? Ia adalah Beni Sugiarto pemuda 26 tahun yang lahir di Pangkalpinang.
Menempuh pedidikan di Chungyuan Christian University di Taiwan hingga akhirnya lulus pada tahun 2019. Dengan kemampuannya tersebut beliau mengajar anak-anak agar mereka bisa berbahasa Mandarin.
Kenapa memilih Taiwan? Menurut ia jika ingin fokus menjadi guru mandarin akan lebih baik jika langsung belajar dari sumbernya. Belajar mandarin di Taiwan, orang-orang disana menggunakan aksara tradisional, pelafalan mandarin juga jelas, transportasinya baik dan juga orang-orangnya ramah.
Akan tetapi sebagai anak rantauan tentu tidaklah mudah, Beni harus jauh dari keluarga dan juga bekerja sambil kuliah di Taiwan. Berkuliah disana juga tidak mudah, Beni pernah merasakan dikucilkan karena ia berasal dari Negara berkembang, pada awalnya sulit bersosialisasi karena perbedaan budaya, adat serta bahasa, dan memiliki sedikit teman dengan latar belakang yang sama.
Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 2019, Beni bekerja sebagai Guru Mandarin di salah satu sekolah swasta di Pangkalpinang . Lalu pada tahun 2020 Beni memutuskan untuk resign dan mengajar les bahasa mandarin di rumahnya. Hingga akhirnya mendirikan Shihhua Course.
Selain menjadi pendiri, di Shihhua Course juga Beni ikut mengajar anak-anak Bahasa Mandarin. Rentang usia yang belajar Bahasa Mandarin di Shihhua Course adalah 6-20 tahun, jadi anak kecil sampai usia dewasa, semuanya dapat belajar Bahasa Mandarin.
Metode yang digunakan pun bermacam-macam yakni direct method, situation method, task method, audio lingual method dan masing banyak metode-metode lain yang bisa digunakan yang dapat disesuaikan dengan usia masing-masing individu.
Agar dapat mengingat dengan cepat kosakata dalam Bahasa Mandarin Beni menggunakan kosakata yang lebih sederhana, menggunakan flashcard, mengajarkan dari pelafalan, pinyin, aksara-aksara baru dan tentunya harus sering-sering diulang. Dalam belajar tentunya ada evaluasi yang harus dilewati oleh murid-muridnya.
Dalam hal ini Beni mengevaluasi muridnya Beni melakukan serangkain ulangan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Mengajar Bahasa Mandarin tidaklah gampang apalagi jika kurangnya sumber bahan ajar yang baik, lingkungan yang kurang mendukung, kurangnya motivasi dan minat siswa.
Agar muridnya semakin termotivasi ia juga sering memberikan pujian akan pencapaian yang memang mereka berhasil raih dan menetapkan pembelajaran yang jelas. Beni berharap dengan belajar mandarin anak-anak tersebut memiliki pencapaian dan bahagia dalam belajar sehingga mereka dapat menggunakan bahasa tersebut untuk mencari pengalaman yang lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H