Sarang burung walet merupakan bahan baku khas yang terkenal dapat memberikan manfaat kesehatan. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki burung walet dengan jumlah banyak. Hal tersebut didukung dengan adanya permintaan yang tinggi, digambarkan dengan minat pasar terhadap konsumsi sarang burung walet. Sampai saat ini, sarang burung walet masih dijual dengan cara konvensional, yaitu dalam bentuk mentah. Sedangkan tidak setiap orang dapat memiliki waktu dan kemampuan untuk mengolah sarang burung walet.
Oleh karena itu, saya berencana untuk membuat produk Sheng -- minuman berbahan dasar sarang burung walet dalam bentuk botol yang dapat dikonsumsi kapan saja dan di mana saja. Jenis produk ini sudah ada di Negara-negara Asia, seperti Cina, Hong Kong, Thailand, dan Singapura. Terlebih lagi, produk minuman botolan berbahan dasar sarang burung walet tidak lagi dijadikan produk eksklusif.Â
Hal tersebut ditunjukkan oleh distribusi produk tersebut yang tidak hanya berada di swalayan-swalayan besar, tapi juga di minimarket seperti 7Eleven. Kendati demikian, pasar negara-negara tersebut tidak dapat disamakan dengan pasar Indonesia, di mana hanya orang tertentu saja yang memiliki pemahaman dan minat terhadap sarang burung walet.
Alur produksi yang tidak terlalu rumit, adanya ketersediaan barang baku, dan adanya minat pasar menjadikan saya mengajukan Sheng sebagai proposal bisnis yang mungkin akan direalisasikan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perkembangan dari Sheng berupa penjualan cross border akan dilakukan apabila Sheng sudah berhasil menguasai pasar lokal.Â
                   Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI