Mohon tunggu...
Jessica Christina
Jessica Christina Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hospitality and Tourism student of Trisakti Institute of Tourism

Salah satu penerima Beasiswa Unggulan Kemdikbud RI tahun 2017, prodi S1 Hospitaliti dan Pariwisata - Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Self-Care itu Sangat Penting

18 Juli 2021   04:58 Diperbarui: 18 Juli 2021   08:31 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://madhumitas.wordpress.com

Saya Jessica Christina, mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti prodi S1 Hospitaliti dan Pariwisata 2017 - dan salah satu penerima Beasiswa Unggulan Kemdikbud Republik Indonesia. Tulisan yang saya buat biasanya berdasarkan pengalaman atau pendapat pribadi saya.

Pandemi COVID-19 yang sudah berjalan satu setengah tahun lamanya, tentu memberikan berbagai dampak pada diri kita. Kesehatan fisik, dan terlebih kesehatan mental. Dengan kondisi pandemi yang semakin memburuk, perlahan kita mulai menerima kabar duka dari kerabat, adanya permintaan tolong untuk pencarian rumah sakit atau tabung oksigen, bahkan hingga keluarga atau diri sendiri yang terpapar coronavirus.

Itu baru saja tentang pandemi COVID-19, belum tentang pekerjaan, pendidikan, masalah keluarga, dan juga finansial. Tidak bisa dipungkiri, 2020 dan 2021 bukanlah tahun terbaik bagi kita. Butuh kesabaran dan energi ekstra dalam menghadapi masa-masa sulit ini. Banyak pekerja yang di-PHK, dipotong gaji, atau bisnis yang tidak bisa beroperasi, maupun tidak mendapat pelanggan. Saya adalah salah satu orang yang sangat sangat beruntung, dimana saya masih bisa satu rumah dengan keluarga dalam keadaan sehat walafiat dan masih dapat menulis artikel ini di laptop. Namun, kabar duka juga banyak menyelimuti keluarga kami.

Cemas atau anxiety, membuat kita kurang bermotivasi menjalani kegiatan sehari-hari. Tidur tidak tenang, nafsu makan berubah, mudah merasa sedih secara tiba-tiba, mungkin hal semacam itu yang banyak dialami oleh kita sekarang. Walaupun tidak banyak yang dapat kita lakukan, namun kegiatan baru dapat menolong kita agar terlupa dengan rasa cemas sejenak. Yang bisa kita lakukan adalah mencoba melakukan sesuatu yang bertolak-belakang dengan diri kita. Contohnya, apabila dulu kita sering makan di luar, sekarang kita dapat coba untuk memasak sesuatu. Apabila dulu kita sering menghabiskan waktu luang dengan nonton TV atau istirahat, sekarang kita dapat coba meluangkan waktu untuk berolahraga. Hal baru yang kita lakukan, yang bertolak-belakang dengan rutinitas kita sebelum pandemi, dilakukan dengan maksud untuk meningkatkan "adrenalin" dan membuat kita tertantang juga untuk mencobanya. Kegiatan lainnya seperti belajar bahasa lain, bermain game yang baru dirilis, mempelajari alat musik, atau menonton film terbaru, dapat kita lakukan saat Di Rumah Saja. Siapa tahu, menjadi interest yang baru bagi diri kita.

Namun, tidak ada salahnya dan sangat wajar apabila kita merasa hanya ingin rebahan, hanya ingin mendengarkan lagu, hanya ingin memesan makanan melalui delivery service, atau menghabiskan waktu dengan bermain handphone. Di masa sekarang, lakukan apa yang menurut kalian dapat memberikan kenyamanan dan kesenangan. Ambil waktu untuk istirahat bagi diri sendiri, untuk melupakan sejenak apa yang sedang terjadi di luar sana. Bukan halnya egois, namun memberikan perhatian ekstra terhadap diri sendiri di masa sekarang menjadi sesuatu yang sangat penting. Banyak yang merasa "bersalah" dan terkesan hanya memikirkan diri sendiri.  Namun harus diingat, kita harus menguatkan diri sendiri secara fisik maupun mental, agar kita pun juga bisa memberikan support terhadap kerabat-kerabat terdekat kita. Langkah pertama yang dapat kita lakukan adalah dengan menerima keadaan dan perasaan yang sedang kita hadapi saat ini. 

Keadaan seperti ini memaksa kita harus beradaptasi, dan hal ini tidak mudah bagi banyak orang. Bagi kalian yang merasakan hal yang sama ataupun menghadapi kondisi sulit, kalian sudah berjuang dengan cara masing-masing dan tidak ada orang lain yang benar-benar tahu seberapa besar perjuangan dan usaha yang diberikan.Hanya diri kita sendiri yang betul-betul memahami apa yang sedang kita rasakan. Dengan kita peduli terhadap diri sendiri terlebih dahulu, nantinya kita dapat peduli dengan kerabat terdekat kita. Harapan terbesar saya adalah kembali melakukan rutinitas seperti sebelum pandemi - berkumpul lagi dengan keluarga besar, bertemu dan ngobrol dengan sahabat, maupun dine-in di restoran. Dan sadar kembali, bahwa sekarang yang dapat dilakukan adalah dengan menyemangati satu sama lain, saling menguatkan dengan memberi perhatian, dengan harapan yang sama semoga dapat terwujud sesegera mungkin.

Mengutip quotes dari @eatandtreats,

"You are not stuck at home. You are safe at home". 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun