Mohon tunggu...
Jessica Anindya
Jessica Anindya Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAJY

Penulis amatiran. Suka bakso.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bekali dengan 7 Hal Ini Agar Naskah Digitalmu Menjadi Lebih Kredibel

22 September 2021   10:55 Diperbarui: 22 September 2021   11:04 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan digital seringkali dilekatkan dengan stigma negatif karena mengutamakan kecepatan daripada ketepatan. Tak heran jika dipandang tidak kredibel. Dengan melakukan 7 hal di bawah dapat membantu tulisan digitalmu menjadi lebih kredibel. 

Apakah kamu sudah tahu perbedaan antara media analog dan media digital?

Jika belum, ini dia beberapa perbedaannya. 

Sederhananya,  media analog adalah media yang memiliki bentuk fisik. Biasanya kita sebut dengan istilah media cetak.

Salah satu karakteristik yang menonjol dari media analog ini adalah bersifat satu arah. Di mana pembaca tidak dapat memberikan feedback untuk informasi yang mereka terima.

Berbeda dengan media analog, media digital lahir dari kecanggihan teknologi. Membuat pembaca tidak perlu repot-repot menggotong informasi dalam bentuk fisik seperti koran, majalah, tabloid, dsb.

Media digital memfasilitasi pembaca untuk memberikan feedback yang dapat dilakukan dengan memberikan komentar pada kolom yang sudah disediakan.

Meskipun demikian, kedua jenis media ini memiliki tujuan yang sama yakni memberikan informasi. Walaupun memiliki tingkat kredibilitas yang berbeda.

Banyak orang sepakat bahwa media analog memiliki akurasi dan verifikasi yang lebih tinggi sehingga  lebih dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan keabsahannya.

Hal tersebut bukan tanpa sebab, media analog melewati proses yang panjang mulai dari editing, layout, proof reading, hingga akhirnya disebarluaskan.

Sementara media digital tidak melewati langkah-langkah sedetail itu. Sifat media digital yang memungkinkan untuk melakukan editing dan dapat dihapus kapan saja membuat media ini menghasilkan tulisan yang cepat namun cenderung "asal-asalan".

Dengan alasan-alasan di atas, wajar jika khalayak menaruh kepercayaan lebih pada media analog ketika berbicara mengenai kredibilitas.

Walaupun demikian, menurut Brian Carroll bukunya Writing for Digital Media  berpendapat bahwa setidaknya ada 7 hal yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kredibilitas pada tulisan digital:

1. Navigasi situs yang mudah digunakan 

Pembaca tidak ingin membuang ketika mencari informasi di media digital. Sebaiknya hilangkan hal-hal yang tidak menunjang tulisan digital kamu.

2. Desain yang sederhana 

Jangan sampai pembaca kesulitan dan harus meluangkan lebih banyak waktu untuk mendapatkan hal yang mereka inginkan karena desain yang kamu buat terlalu ramai atau rumit.

3. Tampilan grafis yang menarik 

Hal pertama yang diperhatikan pembaca biasanya adalah tampilan grafis. Oleh karena itu penting untuk sebuah naskah digital mendapat first impression yang baik  sehingga dapat membuat tulisan kamu dinilai lebih professional.

4. Penulisan yang baik 

Penulisan yang baik akan membuat tulisanmu dipandang lebih kredibel. Ini dapat didukung dengan penggunaan diksi atau tanda baca yang tepat.

5. Kelengkapan informasi kontak 

Dengan menyertakan informasi kontak yang lengkap, dapat membuat pembaca kamu merasa bahwa ada orang yang bertanggung jawab atas informasi yang ditulis.

6. Keterlibatan ahli

Kredibilitas suatu naskah digital akan meningkat ketika ada ahli yang terlibat karena seorang ahli dianggap memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih.

7. Tautan situs yang relevan 

Penting untuk menautkan situs yang relevan pada naskah digital kamu supaya pembaca dapat memiliki rujukan yang tepat pada sesuatu yang berkaitan. Ini adalah upaya agar pembaca kamu tidak perlu memberikan effort lebih pada sesuatu yang ingin mereka ketahui.

Demikian 7 hal yang harus kamu lakukan supaya naskah digitalmu tidak kalah kredibel dibandingkan dengan tulisan yang ada pada media analog. 

Semoga bermanfaat!

Referensi: 

Carroll, B. (2010). Writing for Digital Media. New York, NY: Routledge.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun