Tentunya, banyak pelajaran berharga yang kita bisa dapatkan dari drama "It's Okay to Not Be Okay" ini, apalagi untuk masyarakat Indonesia mengenai stereotype penderita penyakit mental.
Mengingat Indonesia yang masih menyepelekan kondisi kesehatan mental seseorang, membuat tiap orang yang menontonnya merasa bahwa kondisi mental bukanlah hal yang remeh.
Di sisi lain, sudut pandang drama ini mengajak kita untuk lebih menunjukkan kepedulian kita terhadap mereka yang memiliki gangguan mental. Menekankan bahwa mereka juga manusia yang juga perlu mendapat perhatian, pun tidak seharusnya dikucilkan. Malahan memberi validasi bahwa merasa "tidak baik-baik saja" adalah sebuah hal yang wajar.Â
Meyakinkan pada mereka yang memiliki gangguan mental bukanlah sebuah yang pantas mendapat perlakuan berbeda dan tidak adil, justru seharusnya mereka mendapat perhatian lebih.
Korea menjadi salah satu dari 4 media raksasa di Asia (McPhail, 2014). Hal tersebut yang membuat pendistribusian Drama Korea ke seluruh dunia menjadi sangat mudah. Banyak negara yang terterpa Korean wave melalui Drama Korea itu sendiri, dan Indonesia salah satunya.Â
Dilansir dari CNN Indonesia, Drama Korea memiliki potensi besar di pasar Indonesia. Walaupun sesungguhnya jika dilihat lebih jauh, potensi Drama Korea di Indonesia itu dapat dianggap sebagai "a double-edged sword" bagi berbagai aspek yang ada seperti kebudayaan dan ekonomi. Â
Daftar Pustaka
McPhail, T. (2014). Global communication theories stakeholders and trends. Fourth (4th) Ed. WilleyBlackWell: West Sussex (Wiley Vital Source).
Khoiri, A. (2018, Maret 18). Drama korea punya potensi pasar besar di indonesia. cnnindonesia.com.
Hary, Y. (2020, Juni 26). Jadwal tayang drama korea terbaru it's okay to not be okay dan 6 alasan tak boleh melewatkannya. jogja.tribunnews.com. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H