Mohon tunggu...
Jessica Anindya
Jessica Anindya Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAJY

Penulis amatiran. Suka bakso.

Selanjutnya

Tutup

Music

Niki, Penyanyi Indonesia yang Berhasil Mengepakkan Sayapnya di Kancah Internasional

11 Desember 2020   13:23 Diperbarui: 11 Desember 2020   13:32 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah Anggun C. Sasmi, Agnes Mo, dan Rich Brian, belum lama Indonesia kembali menyumbang penyanyi yang menggebrak dunia internasional. Ya, ia adalah Niki Zefanya atau akrab dengan panggilan Niki. Siapa yang tak mengenalnya? Terutama anak-anak muda saat ini. Saya yakin secara sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja, anda pernah mendengar lagunya. Bahkan saya adalah salah satu penikmat karyanya.  Perempuan kelahiran Jakarta, 24 Januari 1999 ini menjadi salah satu penyanyi perempuan Indonesia yang berhasil menembus industri musik dunia setelah mereka para pendahulunya. 

Sebelum mendunia seperti sekarang, Niki melewati beberapa perjalanan karir yang unik. Pada 2014 lalu, ia menjadi opening act Taylor Swift. Dimana ia menjadi penampil untuk pembukaan konser Taylor Swift "The Red Tour" di Jakarta pada saat itu. Tentu itu menjadi pengalaman pertama luar biasa bagi perjalanan karirnya karena ia juga berkesempatan untuk berinteraksi dengan penyanyi dunia, Taylor Swift. Di tahun yang sama, ia merilis single perdananya bersama label Sony Music. Sebelum berada pada label musik yang ia naungi sekarang, single pertamanya yang berjudul "Awali Hari dengan Cinta" itu dirilis di bawah payung Sony Music.

Pada 2017, Niki kemudian menyalurkan hobi bernyanyinya dengan membuat cover lagu dan mengunggahnya di akun YouTube miliknya. Ia mengaku tertarik dengan musik bergenre indie. Baginya saat itu, musik indie itu keren dan anti mainstream. Sehingga ia mencoba menulis lagu dengan tatanan musik indie.

Foto: latimes.com
Foto: latimes.com

Perjalanan karir setelahnya, adalah suatu hal yang membesarkan namanya hingga hari ini. Ia bergabung dengan label musik 88rising atas ajakan Rich Brian yang namanya pada saat itu sudah mendunia. Dilansir dari indonesiatatler.com, pada artikelnya ia menyebut 88rising adalah "Label Rekaman Masa Depan". Ia juga menyebut bahwa 88rising sedang memimpin revolusi industri musik saat ini.

Bagaimana tidak, 88rising telah membesarkan banyak penyanyi bertalenta dan mengantar mereka agar dikenal dunia. Meskipun demikian, 88rising lebih suka menyebut dirinya sebagai fasilitator dari pada label rekaman karena musisi-musisi yang mereka naungi didorong untuk lebih kreatif. Ia menciptakan hubungan lintas budaya yang luar biasa sehingga namanya dikenal di Asia dan luar negeri. Bagi generasi muda, 88rising telah menjadi simbol pemberdayaan bakat-bakat baru yang luar biasa. Terbukti, Niki yang tadinya hanya seorang penyanyi cover di YouTube saat ini namanya sudah besar dan menjadi penyanyi muda yang dikenal banyak orang di banyak negara.

Label rekaman memiliki peran penting dalam industri musik. Label rekaman itu sendiri sebenarnya memiliki banyak jenis dan peranannya sendiri-sendiri. Label rekaman paling umum dan paling dikenal adalah label rekaman utama seperti Universal Music Group (Prancis), Sony Music Entertainment (Jepang), Warner Music Group (Amerika Serikat), dan Live Nation Entertainment (Amerika Serikat) (McPhail, 2014). 

88rising memang bukanlah label rekaman utama yang biasa memayungi penyanyi-pernyanyi ternama namun 88rising merupakan independent atau biasa disebut juga dengan istilah label indie. Label ini memiliki reputasi dalam memberikan kesempatan kepada artis tak dikenal menjadi sensasi internasional (Komara, 2020). 

Seperti namanya, indie yang artinya independent ini berarti berdiri sendiri. Hal modal dan idealisme diatur oleh pendiri label itu sendiri. Label seperti ini, memiliki karakteristik dalam nilai kebebasan dalam merilis genre musik tertentu. Sehingga segala lagu yang nantinya dihasilkan merupakan muntahan karya para penyanyi itu sendiri dan biasanya merupakan musik non mainstream yang memiliki gairahnya sendiri. Lahirnya label indie juga didorong karena genre musik non mainstream mulai dari band punk, metal, juga pop yang tidak searah dan tidak mendapat tempat di label utama. Jika dilihat dari genre musik yang dihasilkan, Niki memang paling cocok ada pada label musik independent sesuai dengan genre musik yang ia produksi. 

Kesuksesan Niki tentu tak lepas dari label rekaman yang telah menaungi dirinya. 88 rising, label rekaman masa depan itu memang benar adanya.   

Daftar Pustaka

Fadhila, H. (2019, Agustus 20). 88rising adalah label rekaman masa depan. Indonesiatatler.com. Diakses dari https://www.indonesiatatler.com/arts-culture/arts/88rising-adalah-label-rekaman-masa-depan 

Komara, K. (2020, Februari 18). Mengenal peran label rekaman dalam industri musik. Pikiranrakyat.com. Diakses dari https://www.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-01341258/mengenal-peran-label-rekaman-dalam-industri-musik?page=2 

McPhail, T. (2014). Global communication theories, stakeholders and trends. Fourth (4th) Ed. WilleyBlackwell: West Sussex (Wiley Vital Source). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun