Mohon tunggu...
Jessica Audrey Gricella
Jessica Audrey Gricella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inovasi Sehat dari Desa: Nugget Kelor dan Tahu Mahasiswa UNHAS untuk Cegah Stunting

16 Agustus 2024   07:22 Diperbarui: 16 Agustus 2024   07:28 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lamatti Riattang, 29 Juli 2024 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Hasanuddin (UNHAS) Gelombang 112 di Desa Lamatti Riattang memperkenalkan inovasi pangan bergizi berupa nugget berbahan dasar sayur kelor dan tahu. Inisiatif ini bertujuan untuk mencegah stunting pada anak-anak, sebagai bagian dari upaya mahasiswa dalam mendukung program pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat pedesaan.

Stunting, kondisi di mana anak-anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya, masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Salah satu penyebab utama stunting adalah kurangnya asupan gizi yang memadai pada anak-anak usia dini. Untuk menanggulangi masalah ini, diperlukan solusi yang inovatif dan mudah diterima oleh masyarakat, terutama di daerah pedesaan.

Mahasiswa KKNT UNHAS Gelombang 112 memilih sayur kelor dan tahu sebagai bahan utama pembuatan nugget karena keduanya kaya akan nutrisi penting. Sayur kelor mengandung banyak vitamin dan mineral seperti vitamin A, vitamin C, dan zat besi, sementara tahu menyediakan protein nabati yang tinggi, kalsium, dan isoflavon. Kombinasi ini menghasilkan produk pangan yang tidak hanya lezat tetapi juga bergizi tinggi.

Dokumentasi Pribadi, 2024
Dokumentasi Pribadi, 2024

Melalui program ini, mahasiswa UNHAS memberikan edukasi dan pelatihan kepada ibu-ibu di Desa Lamatti Riattang tentang cara membuat nugget kelor dan tahu yang mudah dan sehat. Dengan ini, diharapkan masyarakat dapat menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak mereka secara mandiri, sehingga membantu mencegah stunting.

Penanggung jawab program kerja, salah satu mahasiswa Inovasi KKNT UNHAS Gel. 112, mengatakan, "Kami berharap nugget kelor dan tahu ini dapat menjadi solusi praktis dan terjangkau bagi masyarakat desa dalam meningkatkan asupan gizi anak-anak, serta membantu mengurangi angka stunting di daerah ini."

Program ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Desa Lamatti Riattang dan masyarakat setempat, yang berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan program ini. Diharapkan, produk nugget ini nantinya dapat dikembangkan dan dipasarkan lebih luas, menjangkau tidak hanya Desa Lamatti Riattang tetapi juga wilayah-wilayah lain di sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun