Mohon tunggu...
Jessica Audrey Gricella
Jessica Audrey Gricella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN-T Unhas Gel.112 Mengajar Bahasa Inggris di Pesantren Riyadhus Shalihin untuk Meningkatkan Skill Berbahasa Santri

4 Agustus 2024   08:01 Diperbarui: 4 Agustus 2024   08:08 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa kuliah kerja nyata tematik (KKN-T) Gelombang 112 Universitas hasanuddin (UNHAS) melaksanakan program kerja English Fight Of Tourism di Pesantren Riyadhus Sholihin, Desa Bonto-Bontoa, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.

English Fight of Tourism atau biasa dikenal dengan "English Camp" merupakan program peningkatan keterampilan bahasa Inggris dasar bagi santri Riyadhus Sholihin di Desa Bonto-Bontoa, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Program ini dirancang untuk memberdayakan santri dengan keterampilan bahasa esensial, sehingga membuka peluang lebih baik bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan berpartisipasi aktif dalam pengembangan potensi wisata religi desa bonto-bontoa.

Program ini disambut baik oleh Kepala pimpinan pondok pesantren Riyadhus Sholihin Kyai Muda Halik Mawardi, S.H ".... Bahasa adalah kunci untuk menaklukan dunia" dan Kegiatan ini juga mendapat respon positif dan antusias santri-santri.

Program ini dilaksanakan selama 2 hari 1 malam dengan rangkaian tiga sesi acara, yaitu Sesi pertama fokus pada materi Basic English For Tourism, Sesi kedua Conversation Training, dan Sesi terakhir berupa Mini Tour Training

Melalui English Fight of Tourism, kami berharap dapat memberdayakan santri Riyadhus Sholihin dengan keterampilan bahasa yang penting, sehingga mereka dapat menjadi duta wisata religius yang kompeten dan percaya diri dalam mempromosikan kekayaan budaya dan spiritual Desa Bonto-Bontoa kepada pengunjung dari berbagai latar belakang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun