"Mengajar hanya menunjukkan bahwa itu mungkin. Belajar membuatnya menjadi mungkin bagi dirimu sendiri."Paulo Coelho
Integrasi teknologi modern dalam proses pengajaran dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di era digital. Penilaian formatif tidak hanya berperan sebagai alat evaluasi, melainkan juga sebagai sarana untuk memahami kebutuhan individu siswa dan merancang strategi pengajaran yang sesuai. Seorang pendidik harus memiliki keterampilan adaptasi dan kemampuan mengatasi tantangan agar dapat memberikan pengajaran yang efektif.
Tak jarang tantangan menjadi seorang pengajar adalah memahami sifat setiap siswa nya. Menjadi pengajar yang mampu membimbing dan mengarahkan mereka menjadi individu yang lebih baik. Menjadikan mereka sebagai manusia yang siap menghadapi tantangan yang akan terjadi kedepannya. Juga menciptakan suasana belajar yang nyaman dalam proses belajar mereka. Hal inilah yang melatarbelakangi para mahasiswa yang beranggotakan Jody Pangaribuan, Kezia Siahaan, Jessica Sibarani, Febiola Hutagalung, dan Cheryl Lovica dari prodi D3 Teknologi Informasi 2023 dari Institut Teknologi Del yang dibimbing oleh Ibu Sari Muthia Silalahi, S.Pd., M.Ed  untuk melakukan kegiatan pengajaran langsung terhadap beberapa siswa/i SD Swasta Mutiara Balige dengan arahan dan pengawasan dari Ibu Risma Siahaan sebagai Kepala Sekolah.
Seperti yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara, "Di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat, di belakang memberikan dorongan." Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama membangun kualitas pendidikan yang baik untuk bangsa dan negara dengan memberdayakan pendekatan belajar yang inovatif menggunakan Computational Thinking untuk menambah pengetahuan serta pengalaman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI