Mohon tunggu...
JESSICA VALENTINA CHANDRA
JESSICA VALENTINA CHANDRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Personal blog

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Budaya K-Pop terhadap Identitas Nasional Bangsa Indonesia

19 Oktober 2022   01:12 Diperbarui: 19 Oktober 2022   01:24 2892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tugas Essay PKn

NPM : 6112201028

Nama : Jessica Valentina Chandra

Topik : Identitas Nasional

PENGARUH BUDAYA K-POP TERHADAP IDENTITAS NASIONAL BANGSA INDONESIA

 

 K-pop, kepanjangan dari Korean Pop adalah jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. Kebudayaan Korea Selatan seperti musik pop, drama atau serial, fashion, produk kecantikan, dan artis Korea yang sudah populer di mancanegara. Kebudayaan K-Pop sekarang sudah mulai berkembang pesat di Indonesia sejak sepuluh tahun terakhir. 

Hal ini terjadi dikarenakan Piala Dunia Korea-Jepang tahun 2002 yang berakhir dengan Korea yang masuk ke dalam empat besar dunia. Hal ini juga disebabkan dengan semakin majunya teknologi digitalisasi sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses internet. 

Masyarakat cenderung mudah terbawa arus mengikuti kebudayaan luar dan hal ini mengancam identitas nasional bangsa Indonesia. Musik pop Korea premodern pertama kali muncul pada tahun 1930-an akibat masuknya musik pop Jepang yang juga turut mempengaruhi unsur-unsur awal musik pop di Korea.

Budaya Korea berkembang begitu pesatnya dan meluas serta diterima publik sampai menghasilkan sebuah fenomena demam Korean Wave. (Simbar,2016). Korean wave merepresentasikan bagaimana budaya melebur dan bahkan bergeser dari konstruksi asalnya menjadi konsep yang baru. Dalam penelitian ini, peleburan budaya kemudian menjadi wujud baru yaitu budaya populer. (Ridaryanthi, 2014).

Dari data dan fakta yang sudah didapat, identitas bangsa Indonesia mulai terancam karena begitu kuatnya pengaruh K-pop sehingga masyarakat sudah sulit untuk memfilter dampak yang baik dan buruk. Dampak positifnya masyarakat bisa mempelajari bahasa Korea karena ketertarikannya di bidang K-Pop.

Selain itu, sekarang mulai banyak aplikasi yang menyediakan layanan bagi penggemar K-Pop untuk membentuk relasi pertemanan dengan penggemar K-Pop lainnya dan tidak hanya di Indonesia saja, tapi juga ada di luar Indonesia seperti Korea, Jepang, Thailand, dan lain-lain. 

Dampak negatifnya yaitu karena rasa keingintahuan masyarakat yang tinggi menjadi penyebabnya sehingga masyarakat menjadi konsumtif. Sifat konsumtif ini menumbuhkan sifat hedonisme yang mengganggu kestabilan identitas nasional. Hal lainnya masyarakat cenderung bertingkah laku dan berpakaian seperti artis K-pop favorit mereka. Identitas nasional dikhawatirkan semakin lama dapat pudar. Generasi sekarang dinilai kurang memiliki jati diri nasionalisme yang tinggi.  

Dilihat dari beberapa contoh seperti sikap acuh tak acuh terhadap bangsa Indonesia. Kemudian para generasi muda yang cenderung memaknai hari besar nasional seperti sumpah pemuda, hari kemerdekaan, dan hari pahlawan hanya sebagai upacara dan hiburan belaka tanpa mereka paham makna hari besar nasional yang sebenarnya.

Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap sosial masyarakat yang semula irasional menjadi rasional. Kita, sebagai masyarakat Indonesia harus berupaya untuk bisa meningkatkan kembali budaya Indonesia. Identitas nasional seperti Bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan lain-lain hanyalah simbol bahwa bangsa Indonesia masih berdiri. 

Padahal hal yang penting yaitu semangat berjuang memberantas penjajah dan mempertahankan identitas Indonesia dari pengaruh budaya luar. Dilema identitas nasional yang terjadi di masyarakat terus mengalami perubahan di berbagai aspek kehidupan. 

Diperlukan upaya untuk mengembalikan identitas bangsa Indonesia, misalnya dengan mengadakan lomba tarian daerah, lagu daerah, cerdas cermat mengenai kebudayaan Indonesia. Hal ini dirasa dapat meningkatkan kembali identitas bangsa yang hampir pudar.

Berdasarkan pemaparan analisis di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat mulai terbawa arus dengan dunia K-pop yang sedang berkembang dikarenakan adanya globalisasi. Hal ini dinilai menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia karena menumbuhkan sifat hedonisme dan konsumerisme di kalangan generasi muda. 

Timbulnya dampak negatif dari fenomena korean wave membuat generasi sekarang dinilai kurang memiliki jati diri nasionalisme yang tinggi dan tidak sedikit juga yang memiliki sikap acuh tak acuh dalam memaknai hari besar nasional.  Adapun sarannya yaitu diperlukan upaya untuk mengembalikan identitas bangsa Indonesia seperti mengadakan lomba yang berkaitan dengan kebudayaan Indonesia dan lomba cerdas cermat mengenai Indonesia.

Daftar Pustaka

Simbar, Frulyndese K. Jurnal Holistik, Tahun X No. 18 / Juli - Desember 2016 Issn 1979- 0481 1 Fenomena Konsumsi Budaya Korea Pada Anak Muda Di Kota Manado

Ridaryanthi, Melly. Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 01, Mei 2014: 87-104. Bentuk Budaya Populer Dan Konstruksi Perilaku Konsumen Studi Terhadap Remaja

Sudiaman, Maman. 2014. K-Pop Bisa Ancam Jati Diri Kaum Muda. Republika TV

Riauzie Poetri, Milla. Dkk. 2014.Perilaku Konsumtif Remaja Perempuan Terhadap  Trend Fashion Korea Di Jakarta Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun