Seperti yang kita ketahui, menjaga kebersihan gigi sangatlah penting. Karena gigi berada dalam rongga mulut, yang merupakan jalan masuk pertama semua yang kita konsumsi ke dalam tubuh manusia.Â
Hal ini perlu diperhatikan mulai dari masa kecil. Anak-anak harus bisa sedini mungkin diajari bagaimana cara merawat dan membersihkan gigi dengan baik. Dimulai dari cara menyikat gigi dengan baik, durasi menyikat gigi dan waktu menyikat gigi dengan baik, yaitu dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Tetapi seharusnya bukan hanya itu saja yang perlu kita diperhatikan. Kita juga perlu memperhatikan apakah sikat gigi dan pasta gigi yang digunakan sudah sesuai dengan kebutuhan anak kita. Sikat gigi yang baik untuk anak-anak yaitu sikat yang sesui dengan usia anak, memiliki tekstur bulu yang lembut untuk meminimalkan risiko iritasi gusi dan kerusakan email gigi ketika anak menyikat gigi, dan memiliki gagang yang mudah digenggam.
Lalu, bagaimana dengan pasta gigi yang baik untuk anak-anak?
Pasta gigi anak identik  dengan berbagai rasa yang menarik, seperti rasa jeruk dan stroberi. Tetapi, ternyata pasta gigi anak juga sebaiknya mengandung fluoride. Kandungan fluoride pada pasta gigi dapat melindungi gigi, menjadikannya lebih kuat dan lebih tahan asam. Oleh karena itu fluoride penting untuk gigi, termasuk gigi anak-anak. Kandungan ini dapat mengurangi resiko terjadinya karies atau gigi berlubang pada anak.Â
Menurut hasil Survei Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi kerusakan gigi pada anak sebesar 93%. Hal ini bisa dipicu dengan konsumsi makanan dan minuman manis yang mempercepat pertumbuhan bakteri penyebab kerusakan gigi. Risiko kerusakan gigi meningkat jika menyikat gigi tidak dilakukan. Sisa makanan, terutama gula, yang menempel di gigi menjadi asam ketika bakteri penyebab kerusakan gigi terkonsumsi.Â
Salah satu cara kita menangani hal ini adalah dengan memberikan pasta gigi dengan kandungan flouride kepada anak kita agar dapat mencegah terjadinya kerusakan gigi pada anak.
Selain itu, jangan lupa juga untuk selalu menanamkan perilaku merawat gigi yang baik bagi anak-anak, antara lain
- Lakukan pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Pemeriksaan dapat dilakukan bersamaan dengan seluruh anggota keluarga lainnya, agar anak paham bahwa memeriksakan gigi merupakan kebiasaan yang penting.
- Batasi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula karena dapat memicu berbagai masalah gigi dan mulut.
- Dan juga ajari anak kebiasaan baik terkait kesehatan gigi dan mulut. Misalnya, setelah makan makanan atau minuman manis, banyak minum air putih dan berkumur. Selain itu, hindari minum susu saat Anda tidur, karena gigi yang terendam susu dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi.Â
Mari kita jaga kesehatan gigi sedini mungkin!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H