Mohon tunggu...
Jessi br Carolina Ginting
Jessi br Carolina Ginting Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasisa di Universitas Pendidikan Ganesha

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

MENGENAL GEN: Kode Rahasia Kehidupan Yang Mengatur Tubuh Kita

16 Desember 2024   18:11 Diperbarui: 16 Desember 2024   18:11 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DNA, Gen Dan Kromosom

Pendahuluan

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa warna mata seseorang bisa biru, coklat, atau hijau? Atau bagaimana tubuh kita tahu cara memperbaiki luka? Jawabannya terletak pada sesuatu yang sangat kecil, tetapi sangat penting, yaitu gen. Meski ukurannya mikroskopis, gen memiliki peran mendasar dalam membentuk siapa kita sebagai individu dan bagaimana tubuh kita bekerja.

Secara sederhana, gen dapat dianggap sebagai "kode rahasia" yang menyimpan instruksi penting bagi tubuh. Gen berperan dalam mengatur berbagai karakteristik fisik seperti tinggi badan, warna rambut, dan bentuk wajah. Namun, peran gen tidak berhenti di situ. Mereka juga memengaruhi kesehatan, emosi, bahkan kecenderungan seseorang terhadap penyakit tertentu. Misalnya, seseorang dengan mutasi pada gen tertentu mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes atau kanker. Di sisi lain, gen juga memberikan tubuh kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dengan lingkungan dan memperbaiki kerusakan pada tingkat sel.

Dalam beberapa dekade terakhir, pemahaman kita tentang gen telah mengalami revolusi. Penemuan DNA sebagai pembawa informasi genetik oleh James Watson, Francis Crick, dan Rosalind Franklin pada tahun 1953 menjadi tonggak sejarah yang membuka pintu menuju era baru dalam ilmu biologi. Kemajuan ini memungkinkan para ilmuwan untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana informasi genetik diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, serta bagaimana gen dapat dimodifikasi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.

Namun, meskipun genetika menawarkan berbagai manfaat, topik ini juga menimbulkan pertanyaan etis yang kompleks. Bagaimana seharusnya kita menggunakan pengetahuan ini? Apakah aman untuk mengubah gen manusia, atau adakah risiko yang mungkin muncul di masa depan? Artikel ini akan membahas secara rinci apa itu gen, bagaimana gen memengaruhi tubuh, proses pewarisan genetik, serta dampak perkembangan teknologi genetika dalam kehidupan kita. Dengan memahami lebih dalam tentang gen, kita dapat lebih menghargai keajaiban tubuh manusia dan mengambil keputusan yang bijaksana terkait masa depan ilmu genetika.

Tinjauan Pustaka

Pengetahuan tentang genetika telah berkembang pesat sejak Gregor Mendel, seorang biarawan Austria, menemukan hukum pewarisan sifat melalui penelitian kacang polong pada abad ke-19. Dalam penelitiannya, Mendel menunjukkan bahwa sifat-sifat tertentu diwariskan melalui satuan dasar yang kini kita kenal sebagai gen. Penemuan Mendel menjadi fondasi ilmu genetika modern, yang kemudian berkembang dengan pesat seiring penemuan-penemuan baru. Pada tahun 1953, James Watson dan Francis Crick berhasil mengungkap struktur DNA berbentuk heliks ganda, yang merupakan dasar kode genetik. Penemuan ini tidak terlepas dari kontribusi penting Rosalind Franklin, yang menggunakan teknik difraksi sinar-X untuk menghasilkan gambar molekul DNA. Penemuan struktur DNA membuka jalan bagi para ilmuwan untuk memahami bagaimana informasi genetik disimpan, diterjemahkan, dan diwariskan. Dalam dekade terakhir, teknologi seperti CRISPR-Cas9 memberikan terobosan besar dalam manipulasi gen, membuka potensi baru dalam pengobatan dan pertanian. CRISPR-Cas9 memungkinkan ilmuwan untuk mengedit gen dengan presisi tinggi, memperbaiki mutasi genetik yang menyebabkan penyakit, atau meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit.

Banyak penelitian juga menyoroti pengaruh gen terhadap kesehatan manusia. Contohnya, mutasi pada gen tertentu seperti BRCA1 dan BRCA2 diketahui meningkatkan risiko kanker. Studi genomik modern juga menunjukkan hubungan antara variasi genetik dengan penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi. Selain itu, penelitian tentang epigenetik mengungkap bahwa faktor lingkungan dapat memengaruhi cara gen diekspresikan tanpa mengubah urutan DNA itu sendiri. Misalnya, pola makan, stres, dan paparan polutan dapat memengaruhi kesehatan melalui mekanisme epigenetik. Kemajuan teknologi genetika tidak hanya terbatas pada pengobatan, tetapi juga mencakup aplikasi di bidang agrikultur. Rekayasa genetika memungkinkan pengembangan tanaman seperti Golden Rice yang diperkaya vitamin A, atau kapas Bt yang tahan terhadap serangan hama. Selain itu, ilmu genetika juga digunakan dalam forensik, antropologi, dan studi evolusi untuk memahami asal-usul manusia dan keragaman biologis.

Pembahasan

  • Apa Itu Gen?

Gen adalah unit dasar pewarisan dalam tubuh makhluk hidup yang menyimpan informasi genetik yang sangat penting bagi kelangsungan hidup. Gen ini terletak di dalam DNA (Deoxyribonucleic Acid), molekul panjang berbentuk spiral ganda yang menyerupai tangga berpilin. DNA ini terdapat di dalam inti setiap sel tubuh manusia dan membawa instruksi untuk membangun, mengatur, dan memelihara organisme. Jika DNA dianggap sebagai sebuah buku, maka gen adalah paragraf-paragraf yang berisi informasi penting di dalamnya. Setiap gen terdiri atas urutan nukleotida, yaitu unit dasar DNA yang terdiri dari empat jenis: adenin (A), timin (T), sitosin (C), dan guanin (G). Kombinasi spesifik dari nukleotida-nukleotida ini menciptakan "kode genetik" yang menentukan fungsi dan peran gen tersebut. Misalnya, gen tertentu akan memberikan instruksi kepada tubuh untuk memproduksi enzim tertentu atau protein struktural yang dibutuhkan untuk fungsi organ. Manusia memiliki sekitar 20.000 hingga 25.000 gen yang tersebar dalam 23 pasang kromosom di setiap sel tubuh. Gen-gen ini tidak bekerja sendiri, melainkan dalam jaringan yang kompleks untuk mengatur berbagai fungsi tubuh seperti pertumbuhan, perkembangan, dan respons terhadap lingkungan.

  • Bagaimana Gen Mempengaruhi Tubuh Kita?

Gen memainkan peran utama dalam menentukan banyak aspek tubuh kita. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai peran gen:

  • Karakteristik Fisik

Gen menentukan banyak ciri fisik yang terlihat, seperti warna rambut, tinggi badan, bentuk wajah, dan warna kulit. Warna mata, misalnya, dipengaruhi oleh interaksi beberapa gen yang mengatur jumlah dan jenis pigmen di iris mata. Kombinasi gen yang diwariskan dari kedua orang tua menciptakan keragaman sifat yang unik pada setiap individu. Bahkan sifat-sifat seperti ketebalan rambut atau bentuk jari tangan juga diatur oleh gen-gen tertentu.

Contoh anak yang mengikuti gen kedua orang tua, bukan hanya ayah atau hanya ibu
Contoh anak yang mengikuti gen kedua orang tua, bukan hanya ayah atau hanya ibu
  • Fungsi Tubuh

Gen berperan dalam mengatur fungsi-fungsi biologis utama tubuh, seperti produksi hormon, pembentukan sistem imun, dan pembekuan darah. Gen yang menghasilkan protein insulin, misalnya, memastikan tubuh dapat mengatur kadar gula darah dengan baik. Jika terjadi mutasi pada gen ini, dapat timbul kondisi seperti diabetes tipe 1 atau tipe 2.

  • Kesehatan dan Penyakit

Gen memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan seseorang. Beberapa mutasi genetik dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit tertentu. Contohnya, mutasi pada gen BRCA1 atau BRCA2 diketahui meningkatkan risiko kanker payudara dan ovarium secara signifikan. Selain itu, penyakit genetik seperti fibrosis kistik atau anemia sel sabit juga disebabkan oleh perubahan atau mutasi pada gen tertentu. Sebaliknya, gen tertentu juga dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit, seperti gen CCR5-Delta32 yang dapat memberikan resistensi terhadap infeksi HIV.

  • Kepribadian dan Kecerdasan

Meski lingkungan dan pengalaman hidup memainkan peran penting, gen juga memiliki pengaruh dalam membentuk aspek-aspek seperti kecenderungan emosional, pola perilaku, dan kemampuan kognitif. Studi genetika menunjukkan bahwa kecerdasan adalah hasil dari interaksi antara banyak gen yang bekerja secara bersamaan. Bahkan, kondisi seperti gangguan spektrum autisme atau ADHD juga memiliki komponen genetik yang signifikan.

  • Bagaimana Gen Diwariskan

Proses pewarisan gen adalah mekanisme yang kompleks dan indah, yang memastikan kelangsungan sifat-sifat genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya. Proses ini dimulai sejak pembuahan, ketika sperma dari ayah bertemu dengan sel telur dari ibu. Setiap manusia memiliki 46 kromosom yang terdiri dari 23 kromosom dari ayah dan 23 kromosom dari ibu. Di dalam kromosom ini terdapat gen-gen yang membawa informasi genetik. Kombinasi unik dari gen-gen ini menciptakan keanekaragaman sifat manusia. Contohnya, gen yang menentukan golongan darah diwariskan dari kedua orang tua melalui pola dominan dan resesif. Jika salah satu orang tua memiliki golongan darah O dan yang lainnya golongan darah A, kemungkinan besar anaknya akan memiliki golongan darah A, karena gen A bersifat dominan. Selain itu, ada fenomena yang disebut mutasi, yaitu perubahan pada urutan DNA yang dapat terjadi secara spontan atau dipicu oleh faktor eksternal seperti radiasi, virus, atau bahan kimia beracun. Mutasi ini bisa bersifat netral, merugikan, atau bahkan menguntungkan. Mutasi yang menguntungkan, misalnya, dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit tertentu dan diwariskan ke generasi berikutnya, menjadi bagian dari proses evolusi. Proses pewarisan gen tidak hanya melibatkan gen tunggal, tetapi juga interaksi kompleks antara banyak gen dan faktor lingkungan. Misalnya, tinggi badan seseorang ditentukan oleh kombinasi genetik dari kedua orang tua, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor nutrisi dan gaya hidup selama masa pertumbuhan.

  • Rekayasa Genetik: Mengubah Masa Depan Kehidupan

Dalam beberapa dekade terakhir, kemajuan teknologi memungkinkan manusia untuk tidak hanya memahami gen, tetapi juga memodifikasinya. Salah satu teknologi paling revolusioner adalah CRISPR-Cas9, alat yang memungkinkan ilmuwan untuk "mengedit" gen dengan presisi tinggi. Teknologi ini dapat digunakan untuk:

  • Mengobati Penyakit Genetik

Dengan CRISPR, ilmuwan dapat memperbaiki gen yang bermutasi dan menyebabkan penyakit. Misalnya, pada kasus fibrosis kistik, teknologi ini dapat digunakan untuk mengganti gen yang rusak dengan gen yang sehat.

  • Meningkatkan Ketahanan Tanaman dan Hewan

Dalam bidang pertanian, rekayasa genetik memungkinkan pengembangan tanaman yang lebih tahan terhadap hama, penyakit, atau perubahan iklim. Selain itu, hewan ternak dapat dimodifikasi untuk menghasilkan lebih banyak daging atau susu.

  • Pengobatan yang Disesuaikan (Precision Medicine)

Pemahaman tentang gen memungkinkan pengembangan pengobatan yang disesuaikan dengan profil genetik individu. Ini berarti pengobatan dapat lebih efektif dan memiliki efek samping yang lebih rendah.

Namun, teknologi ini juga memunculkan dilema etis. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah kemungkinan penggunaan teknologi ini untuk menciptakan "designer baby," yaitu bayi yang sifat-sifatnya telah direkayasa sesuai keinginan orang tua. Pertanyaan moral yang muncul adalah: di mana batas antara penggunaan teknologi untuk kebaikan dan penyalahgunaan?

  • Pentingnya Edukasi dan Kesadaran Genetika

Dalam dunia yang semakin dipengaruhi oleh genetika, pemahaman tentang gen menjadi semakin penting. Edukasi genetika dapat membantu masyarakat:

- Memahami risiko kesehatan berdasarkan faktor genetik mereka.

- Mengambil keputusan medis yang lebih baik.

- Berkontribusi dalam diskusi etis tentang penggunaan teknologi genetika.

Selain itu, kesadaran tentang genetika juga penting untuk mengurangi stigma terhadap penyakit genetik. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat mendukung individu yang hidup dengan kondisi genetik tertentu tanpa prasangka.

Penutup

Gen adalah inti dari kehidupan, memberikan setiap makhluk hidup cetak biru unik yang membentuk mereka. Ilmu genetika telah membuka pintu menuju berbagai inovasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun, dengan kekuatan besar ini, muncul pula tanggung jawab besar untuk menggunakannya dengan bijaksana. Dengan pemahaman dan penghormatan terhadap genetika, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih sehat, adil, dan penuh peluang bagi semua.

Daftar pustaka

Ariningsih, F. N. (2007). Variasi Biologis Populasi Manusia di Pulau Jawa: Analisis Kraniometris (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).

Febrianty, S. E., & Muhammad, S. (2023). Manajemen Sumber Daya Manusia yang Pro Gen Z. UPPM universitas malahayati.  

Himayanti, T., Heli Siti, H. M., & Syukriani, Y. F. (2010). Variasi Mutasi Gen ATPase 6 mtDNA Manusia pada Populasi Dataran Rendah. Jurnal Sains dan Teknologi Kimia, 1(1). 

Kartikasari, A. L. N., Wibowo, A. D. K., Prasetya, H. B., Malihi, L., Sulistyani, N., Irham, L. M., ... & Satria, R. D. (2023). Identifikasi Variasi Gen dan Ekspresi Gen Yang Berhubungan Dengan Anemia Aplastik Menggunakan Pendekatan Genomik dan Bioinformatika. Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian, 4(2), 300-306.   

Koesbardiati, T., Yudianto, A., Murti, D. B., & Suriyanto, R. A. (2013). Variasi genetik loci STR codis (THO1, TPOX) manusia Gilimanuk (pulau Bali). Berkala Arkeologi Vol. 33 No. 2, November 2013, 33(2), 133-150.  

Mukherjee, S. (2020). Gen. Kepustakaan Populer Gramedia.  

Nabilla, M. (2024). ANALISIS JURNAL VARIASI GENETIK MAKHLUK HIDUP EUKARIOTIK. Jurnal Multidisiplin Ilmu Akademik, 1(3), 861-871.  

Olson, S. (2006). Mapping human history: gen, ras, dan asal-usul manusia. Penerbit Serambi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun