Pengembangan teknologi digital telah membawa dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, sekaligus memberikan peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus seperti tunarungu, tunawicara, tunanetra, dan individu dengan gangguan mental. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia pada tahun 2020, jumlah penduduk dengan disabilitas atau berkebutuhan khusus di Indonesia telah mencapai sekitar 10 juta orang. Â Oleh karena jumlah populasi masyarakat berkebutuhan khusus cukup signifikan, pengembangan digital dapat menjadi solusi yang penting untuk memperbaiki kualitas hidup manusia.
Salah satu alasan utama mengapa pengembangan digital penting bagi masyarakat berkebutuhan khusus adalah karena teknologi ini dapat membantu mereka dalam berkomunikasi, khususnya agar terhubung dengan masyarakat umum yang masih awam terhadap bahasa isyarat atau metode komunikasi yang digunakan oleh masyarakat berkebutuhan khusus. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Qian Zhang dan koleganya pada tahun 2019 menemukan bahwa penggunaan teknologi komunikasi berbasis teks dapat meningkatkan tingkat partisipasi sosial dan keterlibatan dalam kegiatan komunitas bagi individu dengan gangguan pendengaran. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan teknologi digital dapat membantu memperkuat koneksi sosial bagi masyarakat berkebutuhan khusus.
Selain itu, teknologi digital juga dapat memfasilitasi akses terhadap informasi dan pendidikan. Bagi tunanetra, pengembangan teknologi assistive seperti perangkat lunak pembaca layar dan aplikasi navigasi dapat membantu mereka mengakses berbagai sumber informasi dan memperoleh pendidikan dengan lebih mudah.
Selain manfaat komunikasi dan akses informasi, pengembangan digital juga dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan dan dukungan psikologis bagi individu dengan gangguan mental, yang seringkali menghadapi tantangan dalam mengakses layanan dukungan yang memadai. Penelitian oleh Donker dan koleganya pada tahun 2019 menunjukkan bahwa aplikasi kesehatan mental yang berbasis mobile dapat mengurangi gejala depresi dan kecemasan serta meningkatkan kualitas hidup individu dengan gangguan mental. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan digital dalam bidang kesehatan dapat memberikan aksesibilitas yang lebih baik dan dukungan yang lebih efektif bagi masyarakat berkebutuhan khusus.
Di Indonesia, upaya pengembangan digital untuk masyarakat berkebutuhan khusus telah dilakukan, meskipun masih perlu lebih banyak dukungan dan perhatian. Salah satu contoh nyata adalah aplikasi "Ayo Belajar Isyarat" yang dikembangkan oleh Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (PBII). Aplikasi ini dirancang untuk membantu orang-orang yang tidak bisa mendengar dalam mempelajari bahasa isyarat Indonesia. Aplikasi ini menyediakan berbagai modul pembelajaran interaktif yang mencakup kosakata, frasa, dan tata bahasa dalam bahasa isyarat. Melalui pengembangan aplikasi seperti ini, masyarakat tunarungu dapat meningkatkan keterampilan komunikasi mereka dan terlibat dalam kegiatan sosial dengan lebih mudah.
Namun, meskipun telah ada beberapa upaya pengembangan digital yang positif, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah aksesibilitas infrastruktur digital yang masih terbatas di beberapa daerah, terutama di daerah pedesaan. Ketersediaan internet yang terbatas dan keterbatasan akses ke perangkat digital menjadi hambatan bagi masyarakat berkebutuhan khusus untuk mendapatkan manfaat penuh dari pengembangan teknologi. Tak hanya itu, sebagian masyarakat berkebutuhan khusus belum memiliki pengetahuan atau keterampilan yang memadai dalam menggunakan teknologi digital. Karenanya diperlukan kerja sama antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan sektor swasta untuk memperluas aksesibilitas digital di seluruh wilayah Indonesia, serta diadakan program pelatihan dan pendampingan yang memungkinkan mereka untuk memahami dan memanfaatkan teknologi digital dengan baik.
Masyarakat berkebutuhan khusus bukanlah penerima pasif dalam perjalanan digital ini. Mereka adalah agen perubahan yang memiliki keahlian, bakat, dan kontribusi yang berharga untuk diberikan kepada masyarakat. Dengan mengakui kebutuhan mereka, melibatkan mereka dalam proses pengembangan, dan memberikan dukungan yang diperlukan, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan. Mari kita berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan digital yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat berkebutuhan khusus. Karena hanya dengan melibatkan semua individu secara penuh, kita dapat mencapai potensi yang sebenarnya dan mewujudkan masyarakat yang lebih baik bagi semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H