Mohon tunggu...
Maria Jesselyn Yustitia
Maria Jesselyn Yustitia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sekalipun langit runtuh keadilan harus di tegakkan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

UNESCO Jadi Batu Loncatan Bahasa Indonesia di Kancah Dunia

12 Desember 2023   16:15 Diperbarui: 12 Desember 2023   16:31 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang akhir tahun 2023 tepatnya pada 20 November 2023, Indonesia di hadiahi penantian yang selalu didambakan, yakni ditetapkannya Bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa resmi Organisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Keputusan ini  ditandai dengan diadopsinya Resolusi 42 C/28 secara konsensus dalam sesi Pleno Konferensi Umum ke-42 UNESCO di Markas Besar UNESCO di Paris, Prancis.

Dengan resminya sebagai bahasa ke-10 PBB setelah Bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Prancis, Spanyol, Rusia, Hindi, Itali, dan Portugis. Berarti Bahasa Indonesia dapat digunakan saat sidang UNESCO dan dokumen-dokumen Konferensi Umum dapat diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. Hal ini tak terlepas dari upaya dan kerja keras pemerintah Indonesia dalam merealisasikan amanat Pasal 44 ayat (1) UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Artinya pemerintah harus meningkatkan fungsi bahasa Indonesia secara bertahap dan sistematis menuju internasional. Sehingga Indonesia mendapat status de jure sebagai bahasa resmi pada lembaga internasional, mengingat secara de facto Bahasa Indonesia telah berhasil memperoleh penutur asing dari 52 negara. Capaian ini tentu menjadi suatu kebanggaan bagi masyarakat Indonesia untuk bersaing di kancah Internasional.

Kendati demikian pengakuan bahasa Indonesia dalam forum UNESCO saja tidak cukup untuk mencapai tujuan internasional. Sebab yang mengantongi maju tidaknya negara ditentukan oleh politik dan ekonomi suatu negara. Misalnya, Jepang yang maju pertumbuhan ekonominya maka sebagian besar orang gemar mempelajari bahasa dan budaya Jepang. Di Indonesia budaya dan sumber daya alam kita memang menarik di mata internasional namun sayangnya masyarakat kita masih sulit untuk berkontribusi dalam memajukan ekonomi dan politik akibat sumber daya manusia yang dapat dikatakan belum mampu bersaing.

Bahasa Indonesia yang resmi di lembaga internasional tandanya harus ada momentum dalam membenahi bahasa, khususnya pendidikan. Bahasa sebagai alat komunikasi dan pemersatu bangsa kerap kali digunakan anak muda dengan keliru dan cenderung menggunakan bahasa gaul dengan alasan mudah dipahami dan merasa keren. Padahal hal tersebutlah yang akan menjadi penghambat dikenalnya bahasa Indonesia. Dilain sisi, berdasarkan data PISA (Programme For International Student Assessment) 2022 yang diumumkan pada 5 Desember 2023 menunjukkan bahwa di Indonesia 82 persen siswa berusia 15 tahun tidak paham matematika, 75 persen siswa tidak paham bacaan, dan 66 persen siswa tidak paham sains. Skor ini sangat memprihatinkan mengingat sejak 20 tahun Indonesia bergabung di PISA namun belum ada perubahan yang signifikan. Padahal karier Bahasa Indonesia mulai dikenal dunia yang artinya akan banyak orang asing melirik Indonesia dan sangat disayangkan apabila sumber daya manusia kita masih kurang memadai. Oleh karena itu diperlukan perbaikan sistem pendidikan Indonesia melalui penerapan sistem bahasa Indonesia yang baik dan mengintegrasikan literasi dalam kurikulum sekolah misalnya, proyek-proyek yang melibatkan pembacaan dan penulisan kreatif.

Melihat fenomena yang terjadi sebenarnya UNESCO dapat menjadi batu loncatan bahasa Indonesia untuk terkenal di mata dunia, dan kita sebagai generasi muda sepatutnya bangga dan semakin melestarikan bahasa Indonesia, cinta bahasa Indonesia serta ikut serta memperkenalkan bahasa Indonesia melalui jejaring internet. Serta tak lupa untuk meningkatkan kualitas diri, seperti menguatkan literasi, terbuka dalam menerima berbagai pemikiran dan pengalaman baru, serta menjadi pengguna internet yang baik sehingga kita sebagai generasi muda terdidik dapat menjadi unsur pokok Indonesia yang didambakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun