Beberapa kasus yang dijelaskan dalam penelitian Wals, Francisca Hubeek, Sandra van der Kroon, dan Janneke Vader (dalam jurnal yang berjudul All Mixed Up? Instrumental and Emancipatory Learning Toward a More Sustainable World: Considerations for EE Policymakers) adalah yang pertama kasus “The Adopt a Chicken Campaign” (pendekatan instrumental). Di dalam kampanye ini pemerintah Belanda mencoba membangun kesadaran publik untuk mendukung peternakan unggas organik, dengan memungkinkan masyarakat melihara seekor ayam. Kasus yang kedua adalah Creating Sustainable Urban Districts. Proyek ini fokus pada peningkatan kualitas hidup yang berkelanjutan di daerah urban. Dengan adanya konsultasi bersama dan yang tujuan dari proyek ini adalah untuk mengusahakan partisipasi warga dalam proyek berkelanjutan. Kasus ketiga adalah “Den Haneker” (pendekatan terpadu). Den Haneker merupakan asosiasi lingkungan agrikultur yang bertujuan untuk konservasi dan mengatur elemen alami dari area perkebunan. Asosiasi ini menggunakan EE untuk mendukung programnya, seperti kursus, website, brosur, video, majalah, booklet, dan yang lain. Mereka lebih fokus untuk memberi pengaruh pada keputusan perencanaan pendapatan penggunaan lahan. Dan yang keempat adalah “The Story of the Heuvelrug Region”.Tujuan dari proyek ini adalah untuk menciptakan eko-koridor antara beberapa area alami di daerah Utrechtse Heuvelrug (perbukitan di profinsi Utrecht di pusat Belanda), dengan membangun jembatan penyeberangan yang ramah lingkungan (eco-ducts). Proses ini dapat diterima dengan menciptakan kesadaran, kolaborasi, dan dukungan dari semua stakeholder. Proyek ini menggunakan kursus, perjalanan lapangan, materi edukatif, booklet, dan simposium.
Sumber: Wals, Arjen E. J., Floor Geerling-Eijff, Francisca Hubeek, Sandra van der Kroon, dan Janneke Vader. 2008. All Mixed Up? Instrumental and Emancipatory Learning Toward a More Sustainable World: Considerations for EE Policymakers. Applied Environmental Education and Communication 7: 55-65.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H