Mohon tunggu...
Jesicca Marpaung
Jesicca Marpaung Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Bandung

Hobi saya suka menjelajah berbagai konten mengenai pemerintahan, kebudayaan disebuah negara, dan saya juga mencintai kebersihan yang disatukan dengan kesederhanaan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Dekat Mengenai Keunikan dan Budaya Jepang

20 November 2024   18:25 Diperbarui: 20 November 2024   18:34 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Matsuri adalah perayaan budaya Jepang tahunan yang berlangsung sepanjang musim panas. Matsuri dikaitkan dengan festival yang diadakan di Kuil Shinto dan Kuil Buddha. Memang benar, Matsuri adalah acara seremonial yang didedikasikan untuk ibadah dan doa, meskipun tanpa penekanan berlebihan pada aspek-aspek tersebut, karena banyak pengunjung yang datang hanya melihat festival budaya Jepang ini.

  • Ikebana

Selain Matsuri, Ikebana juga merupakan komponen integral dari budaya Jepang. Ikebana adalah praktik merangkai bunga dengan terampil dan artistik. Di Jepang, bunga mempunyai makna budaya yang penting, karena mereka secara konsisten ditempatkan dalam formasi yang tertata rapi di altar utama oleh masyarakat Jepang. Mereka memegang keyakinan bahwa bunga berfungsi sebagai tempat tinggal ilahi Tuhan. Awalnya, Ikebana ditata secara lugas dan langsung ditempatkan di altar utama.

  • Kimono

Kimono adalah pakaian tradisional yang umum dipakai pada zaman dahulu. Namun, karena era kontemporer dan maraknya mode Barat, kimono jarang dipakai. Walaupun begitu, untuk jaman sekarang kimono biasanya dipakai saat ada acara khusus. Kimono juga dikenal dengan pakaian yang paling popular di Jepang, Karena kerumitan dan pengerjaannya yang sangat indah. Kimono pada dasarnya adalah jubah panjang yang dilengkapi ikat pinggang yang disebut Obi.

  • Origami

Origami adalah bentuk seni tradisional Jepang yang melibatkan pelipatan kertas atau kain dengan tepat. Origami sering kali menggunakan kertas atau kain berbentuk persegi. Hasil dari melipat origami melibatkan pengerjaan manual yang cermat, sehingga menghasilkan hasil akhir yang sangat akurat dan estetis.

Geisha adalah aspek menonjol dari budaya Jepang, mencakup seniman dan bentuk hiburan tradisional di Jepang. Geisha muncul pada abad ke-18, namun popularitasnya semakin berkurang belakangan ini. Namun, masih ada masyarakat Jepang yang secara aktif melestarikan aspek tradisional budaya Jepang ini. Biasanya, seorang Geisha menjalani pelatihan sejak usia muda dan tinggal di tempat di mana Geisha merekrut gadis-gadis dari latar belakang miskin untuk tinggal dan menerima pelatihan, supaya bisa dipekerjakan nantinya sebagai seorang Geisha atau wanita penghibur.

  • Shado

Jepang memiliki warisan yang kaya dalam menghasilkan kaligrafi yang sangat indah, yang terkenal karena keindahannya yang luar biasa. Bentuk seni yang indah ini menggunakan sapuan kuas tinta yang anggun, yang mewakili huruf Jepang. Menguasai seni kaligrafi terkadang memerlukan studi khusus selama beberapa tahun, karena menuntut keterampilan dan ketelitian tingkat tinggi. Selain itu, banyak orang menganggap kaligrafi sebagai sarana yang menenangkan dan kontemplatif dalam menyalurkan ekspresi artistik mereka.

Sushi, masakan khas Jepang, menikmati popularitas global dan saat ini mengalami lonjakan popularitas. Sushi telah berkembang secara khas di negara-negara di luar Jepang, mencerminkan tradisi kuliner masing-masing negara yang berbeda. Mirip dengan sushi, hidangan ini mengandung bahan-bahan seperti alpukat, cheddar, dan udang goreng. Walaupun sushi merupakan makanan dari Jepang, tetapi saat ini kita bisa menyantapnya di Sushi Bar atau Restoran Jepang yang ada di negara kita masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun